Sesampainya di Jakarta aku dijemput oleh seorang agen FBI dari Portugal yang sudah lama bekerja di Indonesia bernama Vasco. Dia yang akan membantuku memecahkan kasus ini.
Tiba di markas, dia memberiku laporan kepolisian perihal kasus kematian Senja.
Ya, nama almarhumah adalah Senja.
Aku membaca kasusnya dengan teliti. Tertulis bahwa dia ditemukan meninggal di kamarnya dengan keadaan tali terikat di leher, kursi terguling di samping korban, dan kait di atap.
Semua bukti memang seolah-olah mengarah bahwa Senja melakukan bunuh diri.
Tapi, tunggu...
Aku mengamati lebih jeli foto korban di TKP untuk memastikan bahwa yang kulihat adalah nyata dan bukan hanya angan-angan yang muncul akibat aku tak terima bila Senja melakukan bunuh diri.
"Ada apa? Apa kamu menemukan sesuatu?" Pertanyaan Vasco membuyarkan fokusku.
"Lihat, Vasco! Bukankah bekas luka di leher Senja ini berbentuk horizontal?" tanyaku sembari menunjukkan foto tersebut ke tangan Vasco.
"Benar. Memang kenapa, Aline?"
Ya, namaku Aline. Lengkapnya Adriana Aline yang memiliki arti wanita mulia yang pemberani.
Aku perempuan asli Indonesia dan besar di Indonesia. Sebelumnya aku adalah agen di salah satu Biro Detektif Swasta di Jakarta. Tak kusangka prestasiku dalam memecahkan berbagai kasus terdengar sampai ke FBI yang membuat mereka merekrutku.
Tak semudah itu tentunya untuk diterima disana. Karena aku harus melewati serangkaian tes dengan misi akhir menyelesaikan sebuah kasus yang tak terpecahkan dalam beberapa dekade.
Dan aku hanya diberikan waktu 3 bulan untuk menyelidiki serta memecahkan kasusnya.
Baik, kembali ke topik.
"Seseorang yang melakukan gantung diri seharusnya memiliki luka bekas lilitan tali di leher berbentuk vertikal akibat menahan berat badan yang menggantung. Sederhananya, seharusnya bekas luka lilitan tali berada di leher bagian atas dekat dengan kepala."
Aku menghentikan kalimatku. Lebih tepatnya, berhenti sesaat. Memberi jeda Vasco untuk mencerna penjelasanku sebelumnya.
"Tapi, perhatikan. Posisi luka bekas lilitan tali di foto ini berada di tengah-tengah leher. Mana mungkin seseorang yang melakukan gantung diri bekas luka lilitan talinya berada di leher bagian tengah? Dan perhatikan dengan seksama, garisnya benar-benar horizontal."
"Tidak mungkin." Vasco menggelengkan kepalanya sembari berpikir.
"Kecuali ada seseorang yang mencekiknya menggunakan tali," seru Vasco bersemangat.
Aku tak bisa menyembunyikan kebahagiaanku. "Nah, itu yang kumaksud. Dari bukti ini, kita bisa mengambil kesimpulan bahwa ini memang bukan kasus bunuh diri. Tapi, kasus pembunuhan yang disamarkan menjadi kasus bunuh diri."
---<>--<>---
Yuk yuk yang kritik yang sarang, monggooooooooooooo ^^
Ingat, kalimatnya yang sopan, authornya adalah seorang cewek baperan wkwk

KAMU SEDANG MEMBACA
Demi Senja
Mystery / ThrillerKasus kematian Senja yang ditutup sebagai kasus bunuh diri membuat Aline tak terima. Bersama Vasco, Aline menyelediki kasus Senja melalui identifikasi TKP dan pengakuan dari 3 orang yang mendatangi Senja untuk terakhir kalinya yakni Syifa, Marsha da...