8 - Days After

1K 169 22
                                    

Hai, ;)

Harusnya semalam, tapi aku yang berniat mengupdate tengah malam malah ketiduran dalam posisi app menyala menampilkan tulisan yang baru setengah.





Jangan lupa Vomment yaa!!



Happy Reading!!!





Jika kalian berfikir seperti Daniel, bahwa setelah kejadian kemarin Seongwu akan jinak- lebih mudah didekati. Selamat anda belum beruntung! Silahkan coba lagi!

Nyatanya, kini Seongwu justru menjaga jarak dari majikan anak asuhnya itu, seperti

"Yak, Daniel!!! Kubilang jangan mendekat!" Seongwu yang sedang membantu mencuci piring membalikkan badannya memperingati Daniel,"Jaga jarakmu lima meter dariku!"

'Atau jantung ku akan meledak!' jeritnya dalam hati

Oh




"Tapi kenapa? Aku bukan semacam penyebar virus yang harus kau jauhi." Sanggah Daniel, ia tetap nekat mendekat kearah Seongwu yang sekarang bergerak panik.

Berfikir untuk menghindari si majikan dengan berusaha kabur, sayangnya Daniel lebih dulu menahannya dengan memeluk pinggangnya. Membuat gelas kaca yang dipegang pengasuh manis itu jatuh membentur pinggiran wastafel dan pecahannya sebagian meluncur menancap di kaki Seongwu yang memakai sandal rumahan.

"Awww..."

"Astaga Seongwu!! Kau berdarah!"

Dan Seongwu ditengah rasa sakitnya ingin sekali membenturkan kepala Daniel diwastafel.

'Memangnya karena siapa aku terluka bodoh!'

Tapi rasa sakit yang dirasakannya membuat si manis itu lebih memilih meringis daripada mengumpati Daniel. Bahkan dia tidak sadar ketika Daniel menggendongnya dan membawanya keruang tengah, dengan Daniel yang terburu-buru mengambil kotak obat.


"Makanya hati-hati" ucap Daniel disela-sela ia mencabut pecahan kaca dari kaki pengasuh anaknya itu.

"Ini tidak terjadi kalau kau menurutiku untuk jaga jarak minimal 5 meter!" Balas Seongwu kesal.

"Ya jelas tidak maulah, memang apa yang salah dariku sampai kau alergi berada didekatku?" Daniel dengan telaten membersihkan lukanya dengan alkohol, dan saat ringisan Seongwu tertangkap indra pendengarnya, ia mendesis menenangkan.

"Sssstt.. tidak apa, tidak akan lama sakitnya"

Meskipun mirip dengan memperlakukan anak kecil, diam-diam Seongwu merasa hangat dengan perhatian kecil seperti ini yang sudah lama tidak didapatnya.

"Kau memang salah, karena setiap kali didekatmu jantungku tidak bisa tenang. Aku takut kalau terus-terusan berdekatan denganmu bisa membuatku sakit jantung, bodoh!"

Kalimat polos dari Seongwu membuat bibir Daniel berkedut- menahan untuk tidak menampilkan senyumannya.

'Bocah ini...'

"Kupastikan kau tidak akan sakit jantung, jadi jangan melarangku mendekatimu!" Perintah Daniel tegas.

'Dan kubuat kau mengakui kalau kau tertarik padaku, Kang Seongwu!'

Tolong Dan! Dia masih bermarga Ong kalau kau lupa!



















"Jangan dekat-dekat dengan Seongwu-hyungie, Appa!!" Guanlin memeluk Seongwu erat. Seolah-olah melindungi hyung manisnya itu dari marabahaya.

Singkat cerita, waktu Guanlin menyadari kaki Seongwu diperban, anak tampan itu mengoceh terus, menanyai Seongwu dengan berbagai macam cara untuk mendapatkan jawaban tentang penyebab hyung manisnya 'terluka'. Jadi Seongwu yang sudah tidak tahan dengan segala rengekan bocahnya, memberi jawabannya

'Aku terkena jatuhan gelas karena Appa mu tidak sengaja mengagetkanku, bocah!'


Jadi, menemukan keselarasan antara Appanya dan hyung manisnya terluka. Guanlin dengan senang hati melarang Ayahnya itu untuk mendekati sang pengasuh.

"Nanti Appa membuat Hyungie terluka lagi!" Tegas Guanlin. Ia tidak mempedulikan wajah Daniel yang menyedihkan.

"Tapi tadi Appa tidak sengaja. Appa janji tidak akan membuat Seongwu terluka lagi, Guanlin." rengek Daniel, "biarkan Appa mendekatinya"

"Noooooooo!!!!"


"Seongwuuuuu...." Daniel mencoba mencari pembelaan

"Bocah-"

"Hyungieeeee..."

Belum sempat Seongwu menyelesaikan kalimatnya, Guanlin ikut merengek padanya membuat kepalanya pusing menghadapi tingkah anak-ayah itu.



"Berhenti merengek! Kalian berdua membuatku pusing tahu!!!" Kesal Seongwu

Guanlin mendongak, ia melompat-lompat untuk menjangkau kening Seongwu. Seongwu yang peka hanya memutar bola matanya malas, dan menundukkan tubuhnya agar sejajar dengan anak asuhnya yang menyebalkan.

"Astaga Hyungie demam!!" Teriak Guanlin heboh, "Ayo-ayo kita istirahat- Appa jangan berani-berani ikut!!!" Disela-sela kesibukannya menarik Seongwu kekamarnya, Guanlin memperingati Daniel yang mengikuti keduanya dari belakang.

"Tapi siapa yang merawat Seongwu?"

"Tentu saja Guanlin! Anlin akan menjaga milik Anlin dengan baik. Tidak sama dengan Appa yang menyakiti hyungie manisnya Anlin!!!"



Dan bertingkah layaknya orang dewasa, Daniel bisa melihat anaknya itu menuntun Seongwu berbaring diranjangnya lalu menyelimutinya.

"Hyungie istirahat dulu ya, Anlin akan mengambilkan air dan handuk untuk mengompres hyungie"

Kalimat yang Guanlin gunakan membuat Daniel tersedak ditempatnya.

Dan saat Guanlin akan keluar dari kamarnya, Daniel berfikir ini adalah kesempatan yang baik menerobos masuk dan memastikan keadaan Seongwu.

Sayangnya, Guanlin lebih pintar, jadi saat ia merasa Seongwu-nya tidak aman tanpa pengawasannya ia mengunci pintunya dari luar dan memasukan kuncinya kesaku celananya lalu melenggang santai. Tidak menyadari Daniel yang menggelapkan ekspresinya.


"YAKK!!! GUANLIN!!! BIARKAN APPA BERTEMU DENGAN CALON APPA!!!"

"SEONGWU-HYUNGIE CALON ANLIN YA, BUKAN CALON APPA!! ENAK SAJA!!!"

"KALIAN BERDUA BISA DIAM TIDAK!! KALIAN MEMBUATKU TAMBAH SAKIT KEPALA!!!"

Teriakan Seongwu dari dalam membuat keduanya terdiam patuh,

Lalu,





"Tuhkann... Appa membuat Hyungie sakit lagi.." bisik Guanlin, dan melenggang ke dapur untuk menyuruh bibi pelayan mengambilkan air hangat dalam baskom dan handuk kecil.

Sepuhnya anak nakal itu mengabaikan Daniel yang merengek ingin bertemu dengan Seongwu.









Tbc












Sebagaipermintaan maaf cek juga book sebelah ya, ada Oneshoot yang Aries post. Ya walaupun agak kacau? Maybe.




Bye-bye!!!

Baby sitter?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang