Kejadian minggu yang membuat satu perusahaan heboh kini sudah mereda. Semua kembali normal seperti semula, baik pihak Ash maupun Aera tidak mengungkit kejadian itu. Dan mantan kekasih Ash pun tidak pernah berniat untuk mendekati Ash kembali karena mendapat perlakuan dingin dari Ash.
Hanya mungkin lagi-lagi suasana tenang, dingin, canggung menyelimuti hari-hari mereka seminggu ini. Kadanga Aera sering kikuk, Ash juga malu. Pokoknya sekedar itu dan berbicara hanya seperlunya pada akhirnya.
Oke perlu diingat Aera sudah diangkat menjadi keluarga Dominic meski hanya Simon dan Aera yang mengetahui rahasia mereka, dan perlu diingat Simon tiba-tiba berubah sangat baik pada Aera. Memang sejak awal Simon sangat gemas dengan Aera, bukan sebagai wanita ya tapi dia sangat ingin jika Aera menjadi adiknya. Aera sangat berterima kasih setidaknya ia merasa aman sekarang ada yang melindungi. Dan lebih terkejutnya, Nyonya Dominic sangat menyayanginya. Berbeda dari ekspektasinya, ternyata keluarga Dominic begitu hangat.
Seperti sekarang, di studio musik mereka sibuk membuat demo lagu untuk comeback Haon yang sebentar lagi selesai.
"Aera?" panggil Ash tiba-tiba membuat Aera berjengkit kaget lalu menoleh ke Ash cepat.
"Ya kenapa?" tanya Aera pelan diikuti cengiran kakunya.
Ash menggaruk belakang kepala yang tidak gatal, ia beberapa membasahi bibirnya yang tiba-tiba kering, "Apa hari ini ada acara?" tanya Ash membuat jantung Aera berdetak lebih cepat.
"Tidak.. Memang kenapa?"
"Emm.. Aku ingin beli kado untuk Deen tapi tidak tahu kesukaannya."
Dijatuhkan lagi.
Bahu Aera sedit merosot, ia juga tersenyum masam. Tapi ya apaboleh buat, dia tetap menyukai Ash meski sedikit di perbudak. Hmm.
Mereka akhirnya jalan berdua menyusuri jalanan setapak, bertukar macam informasi dan cerita random. Beruntung Ash tidak mengungkit kejadian seminggu yang lalu.
Sesampai di sebuah toko mereka langsung melihat-lihat apa yang akan mereka cari.
"Jadi kakak meminta bantuanku untuk mencarikan kado untuk kak Deen karena tidak tahu kesukaannya?" tanya Aera kini memilah-milah dan melihat-lihat berbagai sepatu dan jaket ditoko khusus sport. Ash yang di sana mengangguk semangat. Dia terlalu bingung untuk memilihkan kado untuk Deen.
"Kau tidak keberatan,'kan?" tanya Ash.
Aera tersenyum kecut namun ia menyembunyikan itu semua dari hadapan Ash, ia memilih memunggunginya dengan alibi mencari-cari sesuatu yang pas.
Ash mungkin juga butuh bantuan tentang sesuatu yang Deen ingin kan. Dan Aera adalah teman dekatnya, tentu saja ia tahu. Bahkan tentang selera Deen, Ash juga amat paham.
"Tidak, lagi pula aku juga butuh refreshing . Aku rasa Kak Deen suka yang ini, kau tahukan selera kak Deen tak terlalu feminim."
Ash menghampiri Aera, dilihatnya sepatu ini benar-benar selera Deen. Tak salah dia mengajak Aera, Aera benar-benar tahu betul selera Deen bagaimana.
"Apa kau yakin Deen suka sepatu ini?" tanya Ash pada Aera. Aera mengangguk mantap, sepertinya kak Deen akan suka.
"Aku yakin 80%." Ash tersenyum kecil mendengar jawaban Aera. 80% cukup realistis saja.
"Baik aku akan bungkus ini. Kau boleh membeli untuk dirimu juga."
"Aku?" ulang Ash sambari menunjuk dirinya sendiri.
"Iya. Sebagai rasa terima kasih karena sudah menemaniku memilih kado." Aera tersenyum senang, "Terima kasih kak."
Aera menemukan sepatu yang cocok untuk dirinya dan saat Ash ingin membayar, ia sedikit paham. Ternyata selera antara Deen dan Aera sama. Walaupun beda model, tapi Ash bisa melihat bahwa keduanya mempunyai selera mirip.
KAMU SEDANG MEMBACA
[By Your Side] | KHH ° Fin
General Fiction[17+] How are you? I'm bad. Start on : 29 Maret 2020 Finish on : 30 November 2020 Written by ©chochomiint