Sembilan

277 18 0
                                    


Daffa pov

Dinner pertemuan dua belah keluarga dilakukan malam ini. Jam telah menunjukan pukul 07.00 malam. Gua sudah siap dengan tuxedo navy pemberian bonyok yang katanya couple sama calon istri.

Sebenernya sebelum kedua belah keluarga mengadakan dinner ini gua udah memantapkan hati bersama Carissa. Gua juga sudah merenung memikirkan tentang pernikahan gua dengan Carissa agar gua ga bakal nyesel nantinya.

Setelah beberapa minggu kenal Carissa gua rasa gua sudah mulai mencintai dia. Siapa sih yang ga suka sama Carissa? Sudah cantik, baik, pinter masak, manis, sukses banyak lagi deh kelebihan dia yang bikin gua makin yakin kalau dia cocok buat mendapat gelar nyonya dihati gua.

Iyasih, dia janda tapi setelah gua fikir gua ga mempermasalahkan itu. Dengan gua menikahi Carissa gua akan dapet bonus empat curut kesayangan gua sekaligus.

"DAMIAN!! BURUAN KELUAR!!"
Gua tersentak kaget denger teriakan mama yang kek toa mengelegar di seluruh penjuru rumah. Lamunan gua tentang Carissa langsung buyar seketika. Muka gua yang tadinya sumringah langsung muram gara-gara mama yang telah membuyarkan lamunan gua.

"Iya ma"balas gua teriak ga kalah kenceng biar mama denger.

Setelah merapikan dasi yang agak miring gua langsung bergegas turun kebawah sebelum suara toa mama kembali terdengar.

Dilain tempat..

Carissa pov

Disinilah aku, berdiri dengan gaun berwarna navy yang panjangnya diatas lutut sedikit.

Ini adalah gaun pemberian mama yang katanya couple sama daffa. Ngomong-ngomong tentang daffa aku telah berbicara untuk memantapkan pernikahan dia denganku.

Flashback on

Aku duduk disebuah kursi taman dekat komplek rumah bersama Daffa. Dia mengajakku keluar untuk berbicara penting dan pasti tanpa anak-anak.

"Aku mau menikah sama kamu"

Pernyataan yang keluar dari mulut Daffa membuatku mematung. Aku menatap lekat manik hitam legam Daffa yang tengah manatapku.

Aku menghela nafas dan segera memalingkan pandangan kearah lain.
"Aku tidak mau menikah dengan laki-laki yang tidak mencintaiku, Daf. Walaupun ini perjodohan tetap saja aku tidak ingin menikah tanpa cinta. Aku juga tidak ingin memaksamu dan membuat kamu tertekan karna perjodohan ini dan akhirnya menerimanya. Aku tau kamu tak mencintai aku apalagi aku seorang janda beranak empat. Aku juga tau kamu tidak menyukai janda sepertiku.

Aku ingin kamu menerima perjodohan ini dengan segenap hati kamu. Aku ngak mau kamu nyesel dikemudia hari karna menikahiku. Daf, pernikahan bukanlah mainan. Pernikahan adalah janji antara seorang perempuan dan laki-laki untuk sehidup semati.

Ingat! Aku adalah seorang janda beranak empat dan kamu harus menerima anak-anakku juga, bukan hanya aku"kataku panjang lebar.

Aku menoleh kearah samping. Daffa tengah termenung. Mungkin memikirkan perkataanku barusan.

Daffa menoleh kearahku, tersenyum lebar. Tangannya terangkat untuk mengengam jemari mingilku.

"Aku semakin yakin sama kamu, sa"ucapnya terdengar begitu tulus.

Aku menatap lekat manik mata Daffa mencari kebohongan yang terpancar disana. Tapi, aku tak menemukan kebohongan yang terpancar dari kedua bola mata hitam legam miliknya.

"Aku mau beri kamu kesempatan biar kamu semakin yakin sama aku. Aku pamit, kamu ga perlu nganter aku. Kamu pulang renungin dan yakinin diri kamu sendiri baru kamu temuin aku"

Setelah itu aku langsung berlalu pergi meninggalkan Daffa yang termenung sendiri dibangku taman.

Setelah beberapa hari memberikan waktu Daffa berfikir di hari keempat dia langsung menemuiku. Mengatakan bahwa dia yakin akan menikahiku bukan hanya karna perjodohan semata.

Flashback off

Aku tersenyum kecil mengingat kejadian beberapa hari lalu. Memang, aku belum mencintai Daffa sepenuhnya tapi, aku akan belajar mencintai dia.

"Bunda, dipanggil nenek disuruh kebawah. Kmai udah siap bun"

Aku langsung menoleh kearah Daniel yang berbicara di ambang pintu. Sedikit terkejut melihat anak pertamaku yang telah berdiri disitu.

"Iya"aku berjalan menghampirinya "kamu ganteng banget sih, sayang. Nenek ya yang pilih kemeja buat kamu"

Daniel tersenyum bangga. Memang, penampilannya sangat terbilang tampan dan berwibawa untuk anak seumur Daniel.

Kemeja kecil berwarna putih sangat pas ditubuh mungilnya dan celana bahan hitam yang mempunyai panjang semata kaki yang dipadukan  sepatu loafer kecil berwarna coklat.

Jangan lupa vote dan komen yaaa
Salam sayang dan manja dari author😘

Sabtu, 1 agustus 2020





Secret janda(HIATUS) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang