Juna berjalan santai dengan tumpukan buku yang baru saja ia ambil dari ruang guru yang berada di lantai 5 gedung sekolah megah itu. Ia memasuki lift menuju lantai 3 dimana kelasnya berada. Sebenarnya ia bisa menggunakan tangga tapi dengan tumpukan buku di tanganya ia rasa akan kesulitan. Sesampainya di kelas ia menaruh tumpukan buku di meja dan menuliskan pengumuman yang baru ia dapat dari ruang guru. Semua murid mendadak hening saat mendengar suara papan tulis yang berbenturan dengan spidol.
"Gais, dengerin dulu yaa... hari ini kelas kita kedatengan murid baru nah sekarang kenalin diri lo ya" ucap Juna dan seluruh kelas menunjuk kearah papah tulis Juna hanya menghela nafas memaklumi tingkat kemageran sang teman.
"Hai! Nama gue Arentha Gabriella, panggil aja Aren" ucap seorang gadis yang tiba-tiba masuk dengan rambut kuncir kuda dan senyum yang terlihat cukup manis.
"Lo bisa duduk di bangku belakang yang kosong ya, setiap hari duduknya muter jadi bangku kelas ini ga bangku tetap kok" ucap Juna memberi tahu, cewe itu hanya mengangguk kemudian berjalan kearah bangku pojok yang kosong.
Juna menatap pintu kelasnya dengan tatapan sendu, sahabatnya kembali tidak masuk sekolah entah karena apa, sejak pagi pesannya bahkan belu dibaca oleh Nantha. ia seidkit khawatir dengan sahabatnya yang istimewa itu. Namun lamunanya terpecah saat guru mata pelajaran sudah masuk kedalam kelas untuk memulai pelajaran hari ini.
***
Anantha memandang cewe yang kini tengah berdiri dihadapnnya dengan sapu dan cempal di tangannya. Nantha tersenyum canggung mengingat kejadian kemarin adalah pertemuan yang sangat tidak elit. Kenapa ia bisa tau kalau Aren adalah murid baru di kelasnya, itu karena ia tak sengaja mendnegar percakapan wali kelas saat dimintai tolong oleh salah satu guru untuk mengantar buku tugas keruang guru.
"Hai..." sapa Nantha dengan canggung.
"Hmm...hai, udah sembuh lo?" Nantha mengangguk sebagai jawaban
"Junaaaa!!" Panggilnya sedikit keras kepada Juna yang kini tengah anteng di mejanya sambil bermain Game.
"Kok udah sekolah, udah sembuh emang?"
"Udah, kalau belum sekarang ga sekolah lah, nyontek PR dong hehe" ucapnya dengan nada canggung sambil menggaruk tengkuknya.
"Nih salin aja yang untuk jam kedua, jam pertama bilang aja lo sakit dan hari ini baru masuk sekolah"
"Okay...."
Jam istirahat berbunyi kini Nantha dan Juna tengah duduk di bawah pohon tempat biasa mereka menghabiskan waktu istirahat. Tak lama seorang gadis mendekati Nantha dan Juna dengan wajah datarnya tanpa permisi ia langsung duduk di sebelah mereka berdua membuat keduanya keheranan. Pasalnya murid baru itu sangat pendiam dan selalu saja duduk di pojokan kelas.
"Gue gabung ya, gue belum punya temen" ucapnya dan lagi-lagi membuat keduanya menatap heran oya jangan lupakan ekspresi Juna yang sudah kaget dan reflek membuka mulutnya.
"Eh hiya silahkan aja" ucap Nantha dengan nada ramah.
"Eh Tha lo kenal sama Aren?"
"Sebenernya gue masuk 3 hari lalu tapi sialnya gue sama Aska berangkat telat dan dia juga, terus kita di hukum pak Vicktor. Jadi gitu ceritanya" ucap Nantha santai dan membuat Juna mengangguk paham.
"Bukan kita si dia cuma duduk di pojok ruangan" ucap Aren lagi dan mambuat Nantha menggaruk tengkuknya yang sebenarnya sama sekali tidak gatal.
"Gue kaget jadi sempet sakit dan Aska ga bolehin gue bantuin yaudah gue duduk di pojokan dan abis itu phobia gue juga muncul jadi deh gue skip" ucap Nantha menjelaskan dan langsung mendapat anggukan paham.
KAMU SEDANG MEMBACA
Askanantha (HIATUS)
FanfictionAskara Genta Arkanta Nantha itu segalanya buat gue sama papah Anantha Gema Arkantha Kalau Aska itu cowo bawel yang menjelma jadi kakak!