Chapter 2 : Who are you?

77.6K 4.5K 94
                                    

Jangan lupa kasih VC=Vote Comment, ya;)

Happy reading

Di sebuah mansion dengan ukuran yang tidak dapat dikatakan kecil, melainkan sangatlah besar dan luas. Seorang gadis terbangun dari tidur panjangnya di sebuah kamar yang sangat luas dan mewah. Aleca memegangi kepalanya yang berdenyut nyeri. Pandangannya mengelilingi sekitar mencoba mengenali tempat ini. Ini sangat asing. Aleca belum pernah ke tempat ini.

Dimana Aleca?

Ia segera mengecek keadaan tubuhnya. Ah syukurlah, keadaannya masih sama memakai pakaian tadi. Selimut tebal yang menutupi tubuhnya memberikan rasa nyaman terhadap gadis itu, namun perasaan gadis itu sedang kalut. Apa ia memang benar-benar diculik? Namun, mengapa ia malah dibawa ke kamar mewah ini. Biasanya jika seseorang diculik ia akan diikat dan dikurung di ruangan yang sempit dengan pecahayaan remang. Tetapi ini berbeda.

Lamunan Aleca buyar saat mendengar pintu kamar dibuka dari luar. Suara kunci pintu yang dibuka seseorang disusul suara sepatu pantofel bergema di ruangan itu. Dan sekarang tampaklah seorang pria tegap bersetelan jas khusus yang Aleca yakini pasti harganya sangat mahal berjalan mendekat ke arahnya dengan langkah tegas dan tatapan tajamnya. Aleca merasa terintimidasi. Siapa pria ini? Sepertinya dia seorang pria bule, terlihat dari mata birunya dan wajah khas orang barat.

Banyak sekali berbagai pertanyaan di benak gadis itu. Namun, tak satupun keluar. Rasanya sangat sulit untuk berbicara dengan pria itu. Aura yang dipancarkan pria di depannya ini sangatlah tajam.

"Sudah bangun Aleca? Bagaimana tidurmu apakah nyenyak?" Ucapan pria itu terlontar begitu ia berdiri di samping kanan ranjang yang di tempati Aleca.

"Who are you?" Salah satu pertanyaan yang sedari tadi ada di benak Aleca akhirnya meluncur dengan sempurna. Pria itu tersenyum miring menatap Aleca yang sedang duduk di kepala ranjang.

"Sepertinya kau lupa padaku," Aleca mengernyitkan kening bingung. Lupa padanya? Apa mungkin Aleca pernah bertemu pria ini? Aleca rasa tidak.

"Mulai hari ini, besok, dan selamanya kau akan tinggal disini bersamaku." Aleca membulatkan matanya besar.

Tinggal disini bersama pria asing?

"Seluruh keperluanmu aku yang mengurusnya, kau hanya perlu menjadi gadis yang penurut. Aku tidak suka dibantah." Aleca tidak terima. Ia harus protes.

"Tidak bisa, memangnya kau siapa?. Aku punya tanggung jawab bekerja di tempatku bekerja dan aku punya tempat tinggal sendiri," seketika ingatan Aleca mengenai bekerja membuat gadis itu merasa cemas. Ia melanjutkan ucapannya, "tunggu! Jam berapa sekarang?! Aku harus pergi bekerja!" Aleca menyibak selimut tebalnya dan turun dari kasur mencoba berlari keluar. Namun, dengan cekatan pintu kamar tertutup rapat terkunci dengan sendirinya.

Aleca menggedor-gedor pintu berharap ada yang bisa membukakannya pintu. Aleca berbalik menatap pria yang kini tengah menatap datar dengan kedua tangan pria itu yang dimasukkan ke saku celana.

"Buka pintunya!" Aleca berbicara dengan menaikkan nada satu oktaf. Bukannya membukakan Aleca pintu, pria itu malah duduk di pinggiran kasur dengan senyum miring.

"Memangnya kau mau kemana? Apa kau tau jalanan kota New York?" Aleca spontan sangat terkejut dengan ucapan pria itu.

Jalanan kota New York?!

"New York? Apa kau bercanda? Aku tinggal di Indonesia!" Pria itu mengatur letak jam tangannya kemudian berjalan mendekat ke arah Aleca.

"Sekarang kau berada di New York, baby. Dan tempat tinggalmu sekarang disini, bersamaku untuk selamanya." Aleca jadi mengingat isi surat yang ia dapat di dalam kotak putih kemarin.

My Possessive Devil  [PROSES TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang