8-Rencana Mika (2)

13 3 0
                                    

***

"Aku punya rencana gimana kalo kita..." ucapan Mika mengambang di udara. Stevan tampak serius mendengarkan. Mereka berdua masih berada di danau itu.

"Kita cari pacar buat Reina yang bisa bikin Reina lupa sama kak  Nicole,gimana?." ujar Mika membeberkan rencananya.

"Hemm boleh juga. Bisa itu." Stevan menyetujui. Mika semakin melebarkan senyumnya.

"Tapi,orangnya itu siapa?." ucapan Stevan membuat Mika menghembuskan nafas kasar. Hati nya yang semula melambung turun anjlok karena pertanyaan Stevan yang tadi.

"Hmm iya juga ya."

***

Hari yang damai di sma nusa mandiri, saat itu Reina tengah membaca wattpad di hape nya. Membaca nya dengan serius,tiba tiba Mika datang dan segera duduk di kursi sebelahnya.

"Lagi ngapain lo?." tanya Mika basa basi. Saat itu kelas mereka masih kosong,hanya mereka berdua dan beberapa teman yang lain yang sedang melaksanakan tugas piket nyapu kelas.

"Baca wattpad." jawab Reina dengan mata yang masih fokus menatap layar hape.

Mika berdecak,"Gak sopan tau kalo lagi diajak ngomong mata nya ga natap ke lawan bicara."

Sontak Reina mengalihkan tatapannya dari layar hape ke Mika.

"Emang lo mau bicara apa?."

"Gini Rei" Mika menelan saliva nya pelan,mencoba memilih kata yang tepat untuk menyampaikan tujuannya.

"Rei lo gamau apa pacaran biar gak ngejomblo lagi?." tanya Mika dengan pertanyaan yang sukses membuat Reina melongo. Pertanyaan itu begitu mendadak dan tidak terduga bagi Reina.

"Gue gak minat Mi." jawab Rei setelah lama terdiam. Tiba tiba tatapan mata nya menerawang jauh,ia seperti kepikiran sesuatu.

"Ehmm." Mika tampak merasa bersalah sendiri karena melempar pertanyaan itu. Karena pertanyaannya itu,Reina jadi kembali galau dan tiba tiba menjadi tidak bersemangat.

Tentu saja Reina mau berpacaran,tapi hanya dengan Nicole. Tidak yang lain. Cinta pertama memang sulit dilupakan,tak mudah untuk melupakannya. Dan Reina selalu mendambakan Cinta pertama nya itu adalah yang pertama sekaligus yang terakhir untuknya. Namun nyatanya,Realita tak seindah halu nya. Ia harus menghadapi kenyataan kalau cinta pertama nya bukanlah untuknya dan ia belum menemukan seseorang yang bisa menyamai posisi Nicole di hati nya.

Lalu keheningan yang melanda Reina dan Mika setelah percakapan itu pun berlanjut sampai bel masuk berbunyi.

***

Seorang laki laki dengan penampilan cupu sedang berjalan sambil membawa Coklat batangan dan setangkai bunga mawar yang dia sembunyikan di balik punggungnya. Rambutnya begitu klimis dengan kacamata tebal yang menghiasi wajah nya yang agak jerawatan. Ia menuju ke ruang jurnal,karena ia memang ada keperluan disana. Ya,ia memang anggota ekstrakulikuler jurnal. Saat sudah masuk ke dalam ruangan,cowok itu langsung menghampiri Reina yang saat itu sedang membantu Mika dalam urusan majalah sekolah yang akan terbit bulan ini. Keringat nya semakin deras ketika ia sudah di depan Reina dan berbicara padanya.

"Joan,ngapain kesini?." tanya Reina heran karena cowok yang baru saja masuk eskul jurnal ini tiba tiba datang ke ruang jurnal.

"Ahh aku-" cowok bernama Joan itu semakin gugup ketika ditanya seperti itu oleh Reina. Lidah nya terasa kelu,tak ada satupun kata yang tepat untuk menjawab pertanyaan Reina.

Sedangkan Mika yang saat itu sedang berada di sana duduk di depan komputer sampai menolehkan pandangannya menatap cowok itu. Mika tampak menilai dan meneliti gestur cowok itu dalam diam.

"Iya,kenapa?." Reina memberikan tatapan heran pada Joan. Sedangkan Joan tampak canggung dengan suasana tegang seperti ini.

"Ini buat kamu." Joan langsung memberikan Coklat dan bunga mawar pada Reina tanpa berkata apapun dan langsung pergi dari ruangan itu dengan langkah terburu buru. Reina dan Mika saling bertukar pandang menatap Kepergian Joan,lalu melemparkan pandangan pada pemberian Joan yang kini sudah berada di tangan Reina.

"Perasaan ulang tahun gue masih lama deh,tapi kenapa gue dikasih bunga sama coklat hari ini?." gumam Reina dengan tatapan bingung. Gadis ini memang sama sekali tak peka dengan keadaan.

Sedangkan Mika yang jelas jelas menangkap ada sesuatu dengan Joan dan menangkap ada yang aneh dari cara Joan menatap Reina pun menyunggingkan senyum tipisnya. Ide tiba tiba bermunculan dari kepala nya.

Yap! Gue udah nemuin cowok yang tepat buat Reina.

***

"Joan, Joan." cowok itu menolehkan kepala melewati bahu ketika ada seseorang yang memanggilnya. Dan yang ia lihat dari kacamata minus 7 nya,Mika seniornya di eskul jurnal datang menghampiri nya. Melambaikan tangan ke arah nya dengan ekspresi ceria yang menjadi ciri khas gadis hitam manis itu.

"Gue.. mau..ngomong..sesuatu..sama lohh." Mika berbicara sambil ngos ngosan. Ia menumpu kedua tangannya mencengkram lutut.

"Ngomong apa?." Joan tampak bingung. Kerutan dahi nya terlihat dengan jelas.

"Ikut gue." Mika lalu menarik tangan Joan lalu menggiringnya ke tempat sepi. Joan masih tampak bingung namun ia mengikuti saja Mika mau membawa nya kemana. Sampai mereka sudah berada di taman sekolah. Mereka berdua duduk di bangku yang tersedia di taman itu.

" Apa yang mau lo bicarain ke gue?." tanya Joan memulai percakapan. Ia penasaran dengan tujuan Mika yang tiba tiba mengajaknya ngobrol.

"Gue mau bicarain soal Reina ke lo." ujar Mika langsung ke intinya. Sontak iris mata Joan melebar mendengar ucapan Mika. Cowok dengan kacamata tebal itu tak menyangka kalau Mika mau membicarakan Reina dengannya.

"Jadi gini,gue berusaha buat sahabat gue yang kepala batu itu move on dari cinta bertepuk sebelah tangannya,tapi gabisa. Gagal terus. Dan gue tau kok kalo lo suka sama Reina,keliatan dari sikap lo ke dia tadi pas ngasih bunga sama coklat ke dia. Jadi karena gue rasa ini bakal menguntungkan kita berdua,gue mau ngajakin kerjasama." senyum tipis di wajah Reina tercetak jelas saat mengatakan hal itu. Joan tampak membeku di tempatnya,apa sikap nya tadi jelas sekali kalau Ia benar benar menyimpan rasa untuk Reina?

"Gue bakal bantuin lo dapetin Reina sedangkan lo bantu gue untuk buat Reina lupa sama cinta bertepuk sebelah tangannya,gimana? Menguntungkan banget kan?." Mika yakin kalau rencana nya akan berhasil. Ia pun langsung mengulurkan tangan menunggu jabatan tangan Joan yang saat itu tampak  terkejut dengan rencana nya.

Joan seperti kehabisan napas ketika Mika mengungkapkan ide gila nya itu padanya. Apa yang ia selama ini tunggu tunggu akhirnya terjadi juga. Ia mendapatkan seseorang yang bisa membantu nya untuk memiliki Reina. Gadis yang sejak dulu ia sukai secara diam diam semenjak mereka smp.

"Gue mau." ucap Joan mantap lalu menjabat tangan Mika dengan senyum yang ia kembangkan. Mika tampak senang dengan keputusan Joan yang tepat. Mulai dari sekarang mereka akan saling bekerja sama.

***

Jangan lupa vote dan komennya yaa hehe ^^

Sanda Oky

Pacar PenggantiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang