***Mika sudah mempersiapkan rencana nya bersama Joan. Sesuai rencana,Joan akan menembak Reina hari ini dibantu Mika tentu saja. Mereka pun sudah menyiapkan apa yang seharusnya diperlukan,tinggal eksekusi.
Drrtt..drrttt..
Reina merasa hape nya bergetar. Sontak ia pun langsung bangun dari rebahannya lalu mengambil ponselnya yang berada di meja belajar. Ternyata yang meneleponnya adalah Mika. Reina mengernyitkan dahi heran. Kok tumben tumbennya gadis ceria itu meneleponnya subuh subuh begini. Biasanya juga jam segini ia masih bobo cantik. Karena merasa penasaran sekaligus takut ada sesuatu yang penting,Reina segera mengangkat telepon itu.
"Halo Mi."
"Halo Rei. Gimana kabar lo hari ini? Baik kan? Baik dong yekan wkw." ujar Mika di seberang sana. Gadis itu sedang duduk di kursi meja belajarnya.
"Tumben lo jam segini nelpon gue. Biasanya juga jam segini masih molor lo." cerocos Reina yang membuat Mika tertawa di seberang sana.
"Lah emangnya gue gaboleh gitu nelpon lo jam segini?? Jomblo bebas kan waktu nya haha." balas Mika yang membuat Reina berdecak kasar.
"Sialan lo. Mentang mentang udah punya pacar belagu lo ya." ujar Reina mencak mencak. Namun bibirnya melengkungkan senyum. Bercanda ala mereka ya gitu.
"Yadongg harus. Biar yang gapunya pacar panas yhaaa."
"Wahh parahh sihh. Orang kek gini harus banget nih dimintain peje. Peje gue mana oy."
"wkw iya iyaa gue kasih peje deh entar. Kalo mau sekitar jam makan siang kita ketemuan yok,gue traktir."
Reina dibuat semakin bingung lagi oleh sikap Mika. Tumben Mika mau traktir,biasanya kan cewek itu itung"an kalo soal uang,tapi kenapa..Reina mulai merasakan sesuatu yang janggal. Namun ia tepis itu semua,karena ia pikir tak ada salah nya juga ia mencoba. Ia pun mengiyakan permintaan Mika.
"O..oke deh gue tunggu lo di grand city mall yak."
"Siap. Tunggu gue yak."
***
Sesuai janjian mereka,mereka bertemu di grand city mall. Saat mereka bertemu Reina dan Mika saling berpelukan setelah itu cipika cipiki dengan wajah yang sumringah senang. Sudah lama mereka gak hang out bareng seperti ini semenjak Mika punya pacar.
"Gila kemana penyakit siput sama ngaret lo? Kok tumben sih dateng nya awalan gini." ujar Reina sok heran yang langsung dihadiahi jitakan pelan dari Mika.
"Ngaco lo! Biasanya juga lo yang suka ngaret, bocah." sangkal Mika tak terima. Sedangkan Reina mengaduh sakit sambil mengelus kepala nya yg dijitak.
"Hehe iyaa juga ya."
"Yaudah gapapa. Yuk ikut gue." Mika lalu menarik tangan Reina menuju ke suatu tempat. Sedangkan Reina mengikuti saja arahan Mika dan merasa tak curiga sedikitpun. Senyum misterius terbentuk di wajah manis Mika,ia sangat yakin rencana nya akan berhasil.
Mereka berdua lalu masuk ke restoran bintang lima yang berada di mall itu. Reina menatap Mika dengan tatapan seolah berkata 'serius lo?' namun Mika tak menggubris tatapan Reina. Mereka sudah berada di meja yang berada di tengah ruangan.
"Mau pesan apa mbak?." pelayan tiba tiba datang ke meja mereka sebelum Reina melayangkan protes. Mika langsung menyebutkan pesanan mereka dan pelayan itupun segera pamit undur diri. Sepeninggal pelayan,Reina langsung menghadiahi tatapan seolah meminta penjelasan pada Mika.
"Gila lo bawa gua kesini. Emangnya lo mau abis makan disini cuci piring?." ujar Reina dengan sedikit penekanan. Sedangkan Mika tertawa kecil melihat reaksi Reina yang menurutnya berlebihan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pacar Pengganti
Teen Fiction"Lo suka kan sama gue?" ujar Nicole percaya diri. Yang membuat Reina mematung pada saat itu juga. Detak jantungnya seketika berdebar kencang. Bagaimana ia bisa tahu? Nicole pun tersenyum manis,sudah bisa memprediksi apa reaksi dari gadis berponi pag...