11- Siapa dia?

18 4 0
                                    


***

Majalah sekolah sudah terbit. Saat itu bulan September.  Seluruh siswa nusa mandiri pun  mendapatkan semua majalah itu yang dibagikan perantara melalui ketua kelas masing masing. Bacaan yang selalu ditunggu para siswa karena di dalamnya berisi artikel menarik,wawancara siswa berprestasi,cerpen,komik,puisi,dan segala informasi yang sedang update tahun ini. Tak terkecuali Giovani aditnya. Cowok tampan itu membaca di bagian "Kisahku" yang berisi cerpen. Ia sedang membaca dengan khusyuk,hingga ketenangannya diganggu oleh cowok yang menjadi sahabatnya sedari kecil ini. Siapa lagi kalau bukan Nicole.

"Baca apasi serius amat." Nicole langsung mengambil alih majalah sekolah itu lalu membaca apa yang dibaca oleh Gio. Cowok beriris coklat itu membaca kata demi kata di dalam majalah itu dengan serius.

Rasa itu masih ada

Setahun telah berlalu. Namun rasa ini masih ada dalam hatiku,justru semakin lama semakin menguat. Aku tidak tau mengapa bisa seperti itu. Yang jelas tiap berpapasan dengannya walau tak sengaja,hatiku menghangat. Detak jantungku berdebar debar dan aku tak henti nya menyunggingkan senyum. Jatuh cinta memang seunik ini. Aku yang sama sekali tak pernah bicara padanya dekat dengannya hanya sekedar seseorang yang pernah lewat di hidupnya menyimpan rasa sedemikian besar.

Rasa ini masih ada,walau waktu telah lama berlalu. Aku harap dia tau akan perasaanku,meski kurasa itu adalah hal yang tak mungkin..

Ditulis oleh:Reina farhana alisia

Saat membaca itu,entah mengapa detak jantung Nicole berdebar debar tak karuan. Seperti mendapat pernyataan cinta dari seseorang di depan matanya langsung,tulisan itu seakan akan ditujukan untuk diri nya. Nicole mengernyit heran setelah membaca cerpen itu. Ia refleks memegang dadanya,sebenarnya ada apa ini?

"Balikin majalah gua." Gio merampas paksa majalah yang dipegang Nicole lalu menatap Nicole dengan tatapan sebal. Setelah itu  ia kembali duduk di tempatnya lalu membaca majalah nya dengan khidmat.

"Reina farhana alisia? Apa cewek yang waktu itu?." pikir Nicole di dalam hati.

"Sayangg." Amara,sang kekasih menyapa nya seperti biasa. Sontak Nicole langsung sadar dari lamunannya dan menatap gadis itu dengan senyum manis di wajahnya. Lalu gadis itu mengalungkan kedua tangan di lehernya. Menatap sang pacar dengan perasaan bahagia.

"Hari ini ultah aku lho. Kamu gak lupa kan sayang." ujar Amara mengingatkan sambil menatap tepat iris coklat itu. Di dalam tatapannya terselip harapan besar akan dirinya.

"Aku gak bakal lupa kok sayang." balas Nicole mengerti apa maksud kekasihnya. Ia lalu menempelkan kedua jidat mereka. Saling menatap dalam waktu yang cukup lama.

"Tenang aja,nanti sore tepat di hari perayaan ultah kamu,aku akan datang oke."

Tatapan menyejukkan Amara seakan membuatnya lupa sejenak akan yang lain.

"Ehem! Ehem!." Gio sengaja berdeham keras agar pasangan sejoli itu sadar dari posisi mereka yang bisa dibilang sangat uwu. Amara dan Nicole pun langsung melepaskan tatapan masing masing lalu mengalihkan pandang ke arah lain dengan grogi.

"Kalo pacaran kira kira dong. Masa di kelas lo jadiin tempat pacaran juga." protes Gio. Cowok tampan yang sampai saat ini jomblo pun memang gemar sekali menganggu kesenangan orang lain.

"Berisik lo! Makanya punya pacar dong biar bisa pacaran di kelas juga." sahut Nicole tak mau kalah. Ia mencebikkan bibirnya sebal.

"Sorry ya gue terlalu berharga buat dimilikin siapapun." balas Gio sambil membusungkan dada nya bangga. Membuat Nicole semakin mencebikkan bibirnya  sebal.

Pacar PenggantiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang