→ Sorrow

130 16 16
                                    

•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••

Suara teriakan dan isakan tangis itu berhenti terdengar di telinga Yeonjun, pada pukul sepuluh lebih limabelas menit.

Yeonjun yang sedang menyeruput teh hangatnya, bangkit dari duduknya dan berjalan ke arah kamarnya, untuk melihat keadaan seorang perempuan yang tadi menjadi bahan siksaannya.

Pintu terbuka, memperlihatkan seorang perempuan terkapar lemas di lantai dengan keringat membasahi seluruh tubuhnya, apalagi di bagian bawahnya.

Yeonjun tersenyum puas karena mengetahui jika perempuan ini sudah melewati hukumannya dengan sangat baik.

Dia berjalan mendekati perempuan ini dan mengambil sesuatu yang tadi ia simpan sebelumnya.

Melihat benda itu yang kini ada di tangannya, dengan senyum dia melirik ke arah perempuan itu.

"Tidur yang nyenyak, nyonya Hwang, yang bodoh..." gumamnya seraya mencium kening perempuan itu dan mengusap surai hitamnya lembut.

Setelah itu, ia bangkit dan kembali melangkah keluar dari kamar yang menjadi saksi bisu penyiksaan yang dilakukan oleh Yeonjun terhadap kekasihnya yang sudah menjadi budaknya selama satu tahun ini.

Menyimpan benda yang tadi dipakai untuk menghukum ke laci yang ada dekat dengan kamarnya.

Ia kembali tersenyum, entah kenapa, ia amat senang jika ada perempuan yang terkapar lemas karenanya. Entah itu dihukum olehnya, atau dibuat lemas sampai tak sadarkan diri karenanya.

Entahlah, itu seperti kesenangan sendiri bagi Yeonjun.

Bukan sekali dua kali dia melakukan ini pada Ryuki-kekasih yang berprofesi sebagai budaknya juga-, untuk menghukumnya. Tapi, ini selalu dirasakan oleh Ryuki selama tinggal bersama dengan Yeonjun.

Selama satu tahun di awal tinggal bersama, Yeonjun dan Ryuki baik-baik saja, mereka masih sangat-sangat harmonis dan Yeonjun belum menjadi Yeonjun seperti sekarang.

Namun, karena suatu hal, membuatnya buta akan hal yang indah nan tulus dan selalu dirundung dengan rasa dendam yang sepertinya tak pernah terbalaskan.

Lalu semua itu ia lampiaskan kepada Ryuki, gadis yang jelas-jelas tak pernah tahu inti permasalahannya.

Yeonjun meminta Ryuki menjadi seorang budak pemuas nafsu, namun Yeonjun tak pernah merusak Ryuki sebelumnya.

Dia menyewakan Ryuki dengan harga yang sangat tinggi karena keperawanannya. Setelah mendapatkan harga jual dari barang berharga milik Ryuki, sejak saat itu Yeonjun semakin gila.

Obsession: A Crazy Thing Called LustTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang