O1 - Cordolium

132 17 11
                                    

•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••

"Kak..." panggil seseorang, mengganggu tidur Ryuki yang dapat dikatakan sangat nyenyak. Dengan baju tidur yang terpakai rapi ditubuhnya dan rambut yang acak-acakan karena terlalu lama tidur.

Akhirnya matanya terbuka, sedikit demi sedikit. Namun, tertutup kembali saat cahaya matahari menyorot tepat di wajahnya.

"Kak Ryuki lagi ada masalah apa sama Kak Yeonjun, dia nyariin kakak," ucapnya lagi dengan nada yang sedikit cemas.

Mendengar itu, matanya terbuka, kaget bukan main. Ryuki tak sadar jika dia tidur terlalu lama sampai lupa akan tugasnya.

Melihat ponsel yang ada di nakas, menunjukkan pukul 08.30, ternyata dia terlelap dalam lelahnya, sampai lupa jika dia harus bangun jam 06.30, sebelum Yeonjun menjemput.

"Di mana Yeonjun?" tanya Ryuki kepada adiknya, Ryujin.

"Dia di bawah, Kak, lagi ngobrol sama Papa. Kakak mandi dulu gih," ucap Ryujin, yang hanya dibalas anggukan oleh Ryuki.

Setelah itu, Ryujin keluar dari kamar Ryuki, menyisakan Ryuki yang terdiam dalam sesalnya. Dia tak ingin memikirkan ini sekarang, lebih baik ia pergi mandi. Setelah lima belas menit lamanya, Ryuki membersihkan tubuhnya serta memakai baju. Akhirnya dia sudah siap untuk bertemu Yeonjun.

Mengambil tas yang kemarin dibawanya, lalu melangkah ke lantai bawah untuk menemui pujaan hatinya. Terlihat di bawah sana, Yeonjun sedang berbicara dengan Papa, sepertinya mereka sedang mengobrol keadaan negara, seperti biasa. Atau tentang sepak bola, karena dapat dilihat, jika Yeonjun memasang wajah yang biasa dan Papa pun sama.

"Pagi, Pa, Yeonjun," sapa Ryuki saat dirinya sudah ada di hadapan dua lelaki ini.

Papa tersenyum melihat anak perempuannya sudah rapi dengan kemeja dan celana panjang, tidak seperti kemarin malam, menggunakan dress dengan panjang tak sampai menutupi bokongnya dengan baik. Sedangkan Yeonjun, hanya menatap Ryuki dengan tatapan datar. Ryuki tersenyum, menyapa Papa dan duduk di sebelahnya.

"Pa, kalau gitu, Yeonjun izin bawa Ryuki lagi ya? Kemarin dia bandel Pa, masa mau ke pesta, terus Yeonjun larang, eh malah ke sini. Yeonjun cari-cari padahal," ucap Yeonjun mengadu.

Papa melihat Ryuki, "Ryuki... nakal ya! Lain kali jangan pake baju itu, apalagi ke pesta, nurut apa kata Yeonjun ya!"

Ryuki menghela napasnya, lalu tersenyum paksa saat mendengar ucapan dari mulut Yeonjun dan dibalas ucapan dari Papa.

"Iya, Pa. Ryuki pamit ya," ucap Ryuki seraya mencium pipi kanan Papa, lalu bangkit dari duduknya.

"Kalau gitu, Yeonjun pulang ya, Pa. Yeonjun bawa Ryuki," pamit Yeonjun.

Obsession: A Crazy Thing Called LustTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang