→ Little Surprise

116 15 7
                                    

•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••

Malam kali ini jauh berbeda dengan malam-malam sebelumnya, tak ada pertanyaan yang menanyakan perihal, "Berangkat jam berapa?", "Mau berapa pelangan?" dan pertanyaan lainnya. Karena hari ini, Yeonjun mengizinkan Ryuki untuk beristirahat, biasanya Yeonjun tak pernah seperti ini. Dia selalu membiarkan Ryuki dengan lukanya dan memaksanya berkerja kembali. Tapi, kali ini berbeda. Entah ada angin dari mana, Yeonjun jadi seperti ini.

Malam ini, Yeonjun adalah seseorang yang sangat Ryuki kenal. Perhatian, penyayang dan sangat manis. Setelah berpelukan cukup lama, petang tadi, Ryuki meminta sesuatu kepada Yeonjun untuk tak berangkat hari ini ke pekerjaannya yang melelahkan. Saat mendengar permintaan Ryuki, Yeonjun langsung bangkit dari duduknya dan pergi begitu saja ke kamar dengan raut wajah yang tak bisa dijelaskan dia kenapa.

Setelah liburan musim panas tiga tahun lalu, Yeonjun berubah 180 derajat. Dia menjadi dingin, mood-nya berantakan, dan juga kejam. Memang di awal mereka bersama dalam satu atap, Yeonjun sangat manis kepadanya, namun memasuki bulan ke-enam mereka tinggal bersama, Yeonjun memunculkan sifat barunya kepada Ryuki yang membuat Ryuki kaget dan bingung.

Dan saat diminta untuk menjadi pemuas laki-laki, di hari itulah Ryuki merasakan kekerasan untuk pertama kalinya dari Yeonjun. Entah itu sebuah paksaan atau bukan, tapi setelah itu, Ryuki melihat mata Yeonjun yang menyiratkan bahwa itu bukan dirinya. Sejak saat itu sampai sekarang, Ryuki selalu berpikir bahwa Yeonjun tak pernah menyiksanya, melainkan Yeonjun dengan raga yang lain yang menyiksanya.

Kali ini, Yeonjun mendengarkan apa yang diminta Doyeon kepadanya untuk membawa Ryuki ke rumah sakit, tujuannya sebenarnya bukan hanya memeriksa luka Ryuki tapi juga memeriksa kehormatan Ryuki takutnya terjadi apa-apa kepadanya. Jika terjadi sesuatu kepada Ryuki, itu dapat berakibat fatal dan juga kerugikan, kan?

"Gimana hasilnya?" tanya Yeonjun saat melihat Ryuki sudah keluar dari ruangan itu.

Ryuki memperlihatkan surat hasil itu, "Belum dicek, nanti aja di mobil."

Yeonjun mengangguk, lalu berdiri dan menggenggam tangan Ryuki untuk berjalan beriringan dengannya. Perjalanan menuju parkiran rumah sakit tak cukup jauh, mereka hening dalam pikirannya masing-masing. Sesampainya di tempat parkir, Yeonjun bergegas membukakan pintu untuk Ryuki masuk, setelah Ryuki masuk, barulah ia masuk lewat pintu sebelah kanan.

Yeonjun menyalakan mesin mobil dan langsung membaca surat yang tadi diberikan dokter setelah memeriksa Ryuki selamat 30 menit lamanya.

"Baik-baik aja kok," ucap Yeonjun yang baru saja membaca surat keterangan dokter itu.

"Gak ada penyakit apa-apa," ucap Yeonjun kembali setelah beberapa kali mengulag apa yang ia baca di surat itu.

Obsession: A Crazy Thing Called LustTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang