Kegiatan Tadabbur ini di mulai,semua peserta menata barang bawaannya,dan kegiatan pun berlangsung dengan baik.
Hari ini hari ketiga kegiatan Tadabbur,semua peserta akhwat berkumpul di mushola termasuk Hasna untuk menyetorkan hafalan mereka.
Ketika yang lain sibuk mengantri,tapi Hasna malah celingak-celinguk,dia bingung mau setor ke siapa,semua antriannya panjang panjang,namun tiba tiba mata Hasna tertuju pada sosok pria muda yang berkacamata,sepertinya Hasna baru melihatnya. Mungkin dia ustadz baru atau kakak panitia (pikir Hasna)
Dan akhirnya Hasna memutusakan untuk menyetorkan hafalannya ke dia lagi pula antriannya tinggal beberapa orang,terbukti sekarang giliran Hasna untuk setor,dan Hasna pun menyetorkan hafalannya dengan baik.
Setelah Hasna selesai setor tiba tiba dia bertanya kepada Hasna" di sekolah nya jadi seorang dirigen ya? "
" Bukan" jawab Hasna
"Tapi dari tadi, sepanjang setoran tangannya gerak2 terus " (kata dia sambil tersenyum)
Ya memang benar,Hasna kalau sedang setoran tangannya tidak bisa diam,pasti tangannya mengikuti irama yang dia bacakan,dari dulu dia memang seperti itu kalau lagi setor hafalan.
***
SKIPHari demi Hari telah berlalu, acara Tadabbur pun telah selesai di laksanakan,semua peserta pada pulang kecuali santri yang menetap di sini, nampaknya mereka sedang beres beres untuk pindah ke asrama, dan setelah beres-beres mereka beristirahat.
Keesokan harinya para santri melakukan kegiatan seperti biasanya.
Hasna,yaa gadis itu nampaknya mulai penasaran dengan pria berkacamata itu.
Acara sudah selesai ko dia masih ada di sini (pikir Hasna bertanya-tanya).15.00 WIB
Para Santri sudah berada di mushola,untuk melaksanakan sholat ashar,setelah itu di sambung dengan ngaji sore. Mereka sedang menunggu siapa yang akan mengajar,dan masuklah sosok pria berkacamata .Yaa dia yang akan mengajar mereka. Pembelajaran pun berlangsung dengan baik, tentunya dengan pembawaan dia yang tenang membuat santri mudah memahami pelajarannya.
Dan rupanya dengan adanya kegiatan sore ini, mampu menjawab semua pertanyaan yang ada di pikiran Hasna tentang sosok pria berkacamata itu, ternyata dia seorang relawan yang mengajar di pondok ini.Dari mulai kegiatan Tadabbur sampai selesai Hasna tidak tau siapa nama sosok berkacamata itu, dan sepertinya dia pun tidak mau tahu.
Dasar Hasna...
Dia memang cuek kepada orang yang baru dia kenal,tapi bila orang itu telah membuatnya nyaman,sikap aslinya akan terlihat. Yaa sebenarnya dia seorang gadis yang ceria,sedikit pendiam sihh dan asik untuk diajak ngobrol.
***
Tapi seiring berjalannya waktu Hasna mulai tau siapa sosok berkacamata itu, namun tetap saja dia belum tau siapa namanya. Hasna sering menyebut beliau dengan sebuatan
"Aa berkacamata".
Sampai akhirnya dia tau,siapa nama beliau.Beliau bernama Muhammad Falah Arrohman. Namun orang orang sering memanggilnya dengan sebutan A Falah,Kang Falah atau Ustadz Falah.
Kalau semua santri di sini memanggil beliau A Falah.
Ternyata A Falah ini,selain nyantri dan ngajar di Pesantren diapun masih kuliah di salah satu Universitas di Bandung.***
Hasna sering bercanda dengan temannya,bahkan Hasna pernah memanggil A Falah dengan sebutan "Bidadara". Entah ide dari mana kata bidadara itu,yang jelas bila ada A Falah lewat Hasna sering bilang ke temannya "Ada bidadara lewat " dan teman temanya pun tidak menanggapinya dengan serius,karena mereka tau Hasna hanya bercanda.
Sering kali Hasna memanggil A Falah sedang sebutan bidadara,tapi panggilan itu hanya berlaku di depan teman sekobongnya saja,bahkan A Falah nya pun tidak tau,entah tidak tau atau mungkin tau,tapi lebih memilih untuk diam.
***
Mungkin awalnya Hasna hanya bercanda memanggil A Falah dengan sebutan bidadara,tapi siapa sangka seiring berjalannya waktu ada getaran aneh dalam hati Hasna ketika dia bertemu dengan A Falah.
Waktu itu Hasna benar benar tidak paham dengan dirinya,setiap bertemu dengan A Falah jantung Hasna berdegub dengan kencang,dia sering diam ketika sedang belajar dengan A Falah.
"Apa mungkin aku mengaguminya ?" (pikir Hasna)Di sepertiga malam Hasna terbangun,dia pergi ke kamar mandi untuk mengambil wudhu dan setelah itu dia melaksanakan sholat tahajjud.
Hasna mencurahkan semua yang dia rasakan kepada Allah,termasuk sebuah degub yang tiba tiba ada dalam pertemuan dia dengan
A Falah padahal sebelumnya tidak ada." Ya Allah,yang maha memberi petunjuk,berilah petunjuk kepada hamba. Apa yang sebenarnya hamba rasakan?Kenapa setiap bertemu dengan A Falah jantung hamba sering berdegub dengan kencang,apa mungkin hamba mengaguminya? Jika memang iya. Hamba memohon petunjukMu ya Allah tentang semua ini "
~Hasna***
Dan AkhirnyaHasna sudah mengetahui makna dari degub yang ia rasakan selama ini. Ternyata benar dia mengagumi sosok A falah,padahal dia baru mengenalnya. Mungkin rasa ini adalah fitrah Hasna tidak bisa menyalahkan fitrah ini.
Setelah mengetahui perasaannya sendiri Hasna lebih memilih diam, menyimpan rasa kagumnya ini dalam diam,menyerahkan semuanya kepada Allah yang lebih mengetahui tentang apa yang dia rasakan sekarang.Hasna mencoba bersikap biasa saja, bila bertemu dengan A Falah ataupun sedang belajar dengannya,dia berusaha membuang jauh jauh rasa gugupnya terlebih lagi bila sedang belajar Hasna selalu kebagian duduk paling depan.
###
Pada sore itu Hasna dan Santri yang lainnya sedang belajar Tahsin,dan kalian tau siapa yang ngajarnya
Dia Muhammad Falah Arrohman,atau sering di panggil A Falah.
Seseorang yang beberapa hari ini,mengusik pikiran Hasna.
Pelajaran Tahsin pun berlangsung,diakhir pembelajaran A Falah memilih perwakilan santri untuk membaca apa yang sudah dia ajarkan barusan,semua santri gelisah dan deg degan takut kepilih. Mereka takut bukan karena mereka tidak bisa tapi karena mereka malu.***
Pilihan A Falah jatuh pada seorang gadis yang duduk paling belakang yang berada di tengah tengah temanya.
" Coba kamu " kata A Falah (sambil menunjuk barisan paling belakang)
Yang duduk di belakang pada bingung,siapa yang sebenarnya di tunjuk
"Itu kamu yang di tengah,coba baca" Kata A Falah lagi
Bukannya menurut,tapi mereka semua yang ada di belakang malah kepinggir semua,otomatis tengah kosong wkwwk
"kamu yang pake kerudung hitam,coba baca" kata A Falah lagi (sambil tersenyum)
"Ooh saya A? " jawab gadis itu,sambil berusaha menghilangkan rasa gugup nya
"Iya,kamu namanya siapa?" jawab A Falah ( sambil menanyakan nama gadis itu)
" Hasna" jawab gadis itu
Ternyata gadis yang di pilih A Falah itu Hasna,gak kebayang kan betapa gugupnya Hasna di situ.
" Oh Hasna,ayo mulai Hasna" kata A Falah (sambil menyuruh Hasna memulai bacaannya)
Akhirnya Hasnah bisa menyelesaikan bacaannya dengan baik,meskipun ada bacaan yang kurang jelas mungkin karena rasa gugup yang luar biasa di tambah lagi jantungnya yang berdegub dengan kencang.
-
" Degub ini! Tak semestinya ada dalam pertemuan kita,kenapa degub ini datang secara tiba-tiba.
Meskipun begitu aku tidak bisa menolaknya,karena ini adalah fitrahku sebagai manusia." ~Hasna
KAMU SEDANG MEMBACA
Skenario Allah
Teen Fiction"Bertemu dan bisa mengenalmu adalah sebuah takdir. Dan mengagumimu adalah sebuah fitrah. Namun semua ini belum pernah terpikir sedikit pun dalam benakku." _Hasna Ini cerita tentang seorang santriwati yang kagum terhadap seseorang yang baru dia kenal...