PR Matematika

97 10 3
                                        

Semakin hari Hasna mulai tau sedikit-sedikit tentang A Falah,ternyata beliau mempunyai jiwa pendidikan yang sangat hebat,mempunyai sikap yang baik,ramah,gampang berbaur dan sangat berwibawa.

***
Suatu Hari karena Hasna sudah mulai masuk sekolah,dia di kasih pr matematika oleh gurunya.
Kalian tau, pelajaran Matematika adalah salah satu pelajaran yang tidak begitu Hasna sukai,entah apa yg membuat Hasna tidak menyukai pelajaran itu.
__
Suasana malam hari di pesantren,semua santri pada sibuk dengan kegiatan masing masing,ada yg sedang ngobrol,ngemil, dan main hp. ya di pesantren ini santri memang di perbolehkan membawa hp,tapi di pergunakannya di waktu waktu tertentu saja.
Nahh berbeda dengan Hasna,nampaknya dia sedang sibuk mengerjakan pr matematika,dengan teman yang satu kelas dengannya.

###

" Aduh pusing,knpa gk ada hasilnya sihh "
Kata Hasna
Rupanya Hasna sudah mulai pusing mengerjakan pr ini.
" Nanyain pr yuu ke umi " ajak Hasna ke temannya.
Dan temannya pun mengiyakan saja
" Umi,Hasna mau nanyain pr matematika,boleh " kata Hasna ke umi
Yaa Umi adalah orangtua mereka di Pesantren,yang mengurus mereka dan membimbing mereka selama ini.

"Boleh,tapi umi tidak begitu paham pelajaran Matematika,minta bantuan aja sama A Falah kan dia pintar," Kata umi

" Biar umi yang bilangin ya " lanjut umi

Dan akhirnya Hasna dan teman temanya mengikuti umi. Mereka pun mengerjakannya di bantu oleh A Falah.
Apakah kalian tau apa yang dirasakan Hasna sekarang,dia sangat deg degan,tapi dia berusaha bersikap biasa saja.
**
Di teras asrama

" Coba saya mau lihat soalnya " Kata A Falah ke mereka
Hasna memberikan buku nya ke A Falah

" Yang tidak mengerti nomor berapa?" Tanya A Falah ke mereka

"Semuanya A " Jawab Hasna

" Aduhh,semuanya ya Has " kata A Falah

"Iya A semuanya pusing,Hasna mah kurang suka sama pelajaran Matematika " balas Hasna lagi

" Oh,padahal matematika itu ilmu yang pasti loh Has,kita pasti dapat jawabannya bila mengisinya dengan teliti,dan kita tidak akan dapat kecohan,makanya saya mah dari dulu sampai sekarang suka pelajaran Matematika" jelas A Falah panjang lebar

"Ooh gitu ya A " kata Hasna
Sedangkan teman teman Hasna yang lainnya mereka pada diam tapi sekali kali mereka ikut berbicara.

" Yaudah,buku nya saya pinjam dulu ya,mau saya pelajari lagi,soalnya saya agak lupa sama materi ini,nanti sama saya di
kasih tau " Kata A Falah

Dan Hasna pun memberikan buku nya kepada A Falah sambil mengucapkan
" Terimakasih ya A "
Hasna dan teman nya pun kembali ke kobong mereka. Setelah sampai di kobong mereka pun langsung istirahat.

***
Skip

Suasana Subuh

Setelah melaksanakan sholat subuh,para santri sibuk dengan berbagai kegiatan masing-masing. Ada yang ngantri mandi,ada yang bersih-bersih,ada yang masak,ada juga yang sedang baca Al Qur'an. Yaa itulah kegiatan mereka pada waktu subuh,karena mungkin mereka juga harus berangkat sekolah setelah semuanya beres

...
Hasna.
Nampaknya dia sedang siap-siap,karena sebentar lagi akan berangkat sekolah. Namun tiba-tiba temannya datang menghampiri Hasna,sambil membawa buku dan menyerahkannya kepada Hasna

" Buku apa ini ? " Tanya Hasna

" Jawaban matematika dari A Falah ". Jawab temannya

" Lahh,udah di isi semuanya " kata Hasna ( sambil mengecek bukunya )

" Iya udah di isi " kata teman Hasna

" Baik banget,yaudalah nanti kita salin jawabannya di sekolah " Kata Hasna ( Sambil tersenyum )
__
" A Falah ,baik juga ya " ( pikir Hasna )

Tiba-tiba ada anak laki-laki umi yang bernama Hafidz,umurnya sekitar 9 tahun menghampiri Hasna dan bertanya kepada Hasna

" Teh Hasna,tau tidak tadi malam A Falah tidur jam berapa? " Tanyanya tiba-tiba

" Tidak tau,emng jam berapa ?" Kata Hasna

" Jam 11 terus bangun jam 2 langsung ngerjain pr teh Hasna" jawabnya

Hafidz tau karena malam tadi Hafidz tidur bersama A Falah ,jadinya dia tau.
Tapi kenapa Hafidz taunya itu pr Hasna,padahal kan semalam Hasna minta bantuannya sama temannya,ntahkah.

Setelah selesai mengobrol dengan Hafidz,Hasna pun langsung berangkat ke Sekolah.

###
Suasana malam hari di kobong putri.
Seperti biasa mereka sibuk dengan kegiatan masing-masing,termasuk Hasna nampaknya dia sedang memainkan ponsel nya, membuka-buka grup WhatsApp terakhir dia tertuju pada salah grup Wa Pesantren yang salah satu anggotanya ada A Falah.
Hasna berniat ingin menyimpan nomor A Falah.

" Save gak ya,Save aja dehh siapa tau nanti ada perlu sama A Falah " (Kata Hasna dalam hatinya )

Dan akhirnya Hasna pun menyimpan nomor A Falah tanpa sepengetahuan A Falah

Beberapa menit kemudian setelah Hasna menyimpan nomor A Falah, dia melihat-lihat story orang, Namun tiba-tiba mata Hasna membulat sempurna,dia tidak percaya dengan apa yang dia lihat sekarang,jantungnya berdegub dengan kencang,pipinya terasa memanas.

Hasna melihat........

Hasna melihat A Falah bikin story Baru saja,berarti itu tandanya A Falah juga menyimpan nomor Hasna. Di situ Hasna senyum-senyum sendiri ntah apa yang dia rasakan sekarang.
Namun secepat kilat Hasna beristighfar,dia berusaha berpikir positif.

" Mungkin A Falah menyimpan nomor aku,siapa tau nanti ada perlu " pikir Hasna

Karena Hasna takut setan ikut serta dalam persaannya,sehingga membuat Hasna kalut dalam kebahagiaan kemudian dirinya berharap lebih kepada A Falah,dia tidak mau itu semua terjadi.
Hasna teringat pada Hadits yang pernah dia baca.

"Ketika hatimu terlalu berharap kepada seseorang maka Allah timpakan ke atas kamu pedihnya sebuah pengharapan. Supaya kamu mengetahui bahwa Allah sangat mencemburui hati yang berharap selain DIA. Maka Allah menghalangimu dari perkara tersebut agar kamu kembali berharap kepadaNYA. "(Imam Syafi'i)

Karena itu Hasna tidak mau kalut dalam kebahagiaan yang akan membuatnya berharap lebih kepada A Falah. Karena bila terjadi,itu hanya akan membuat Hasna kecewa.

"Aku sudah pernah merasakan semua kepahitan dalam hidup dan yang paling pahit ialah berharap kepada manusia."
(Ali bin Abi Thalib )


" Mengagumi adalah fitrah bagiku,aku harap rasa kagum ini tetaplah rasa kagum,seperti yang aku rasakan sekarang. Aku tidak mau rasa kagumku kepada dirimu berlebihan,sehingga membuatku kalut dalam sebuah perasaan,biarlah semuanya berjalan sesuai skenario Allah ". ~ Hasna




Skenario AllahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang