chapter dibawah ini, yg hurufnya miring, itu flashback waktu Gwen mergokin James yg lagi 'itu' in Nadine, ya :")0
.
.
.Gwen duduk disamping Moira, sahabat dekatnya dengan gelisah. Entah kenapa, sejak Nadine dia bawa kekamar tamu, perasaan Gwen mendadak gelisah beberapa menit setelahnya.
Ini sudah terhitung satu jam sejak dia membawa Nadine. Jam sudah menunjukan pukul 12 malam tepat.
Pesta ulang tahunnya juga akan berakhir sebentar lagi.
Gadis itu tidak bisa duduk diam. Matanya terus memperhatikan pintu kaca rumahnya yang memang sengaja dibuka lebar. Agar jika ada yang ingin ke kamar mandi tinggal masuk saja.
Moira, gadis itu memperhatikan Gwen sedari tadi. Dia mengerutkan keningnya saat Gwen tidak henti bergerak gelisah.
"Lo kebelet pipis?" Moira akhirnya bertanya karena saking penasarannya.
Gwen terkesiap mendengar suara Moira yang tiba-tiba masuk ke indera pendengarannya. Dia menabok lengan Moira keras. Membuat Moira mengaduh sakit karena tiba-tiba saja ditabok.
"Sakit, blo'on!" makinya pada Gwen.
Gwen mengerucutkan bibir. "Lo ngagetin banget!"
"Ya abisan, lo nggak bisa diem dari tadi."
Gwen tidak lagi menanggapi. Dia hanya diam dengan perasaan gelisah yang kian menjadi.
Detik demi detik berlalu dan berganti menit. Pesta akhirnya usai. Para tamu sudah pamit pulang. Termasuk teman-trman Gwen.
Kini hanya tersisa Rara yang sedang mengobrol dengan si pemilik acara.
"Jadi, Nadine disini dulu aja, nggak pa-pa. Besok pagi langsung gue anterin kok."
"Yaudah deh. Gue juga sekarang pusing banget. Pengen cepet-cepet sampe rumah."
"Hm. Hati-hati ya. Sahabat lo aman disini."
"Thank's ya, Gwen. Titip Nadine."
Gwen mengangguk. Setelahnya Rara benar-benar pergi meninggalkan kediaman Gwen.
Ah ya, orang tua Gwen sedang tidak ada dirumah. Mereka hanya mengirim banyak kado yang sebenarnya tida Gwen butuhkan.
Setelah melihat kepergian Rara, Gwen kembali masuk kerumah setelah menyuruh para asisten rumah tangga membersihkan segala sisa-sisa pesta.
Gwen berniat menghampiri kamar tempat Nadine berada. Dia sudah berdiri dihadapan pintu kamar tamu itu, namun, tangannya yang ingin membuka pintu tiba-tiba saja terhenti saat mendengar sebuah suara yang aneh dan sedikir familiar ditelinganya.
Jantung Gwen berdegup. Apalagi telinganya dengan jelas menangkap suara erangan nikmat dari seorang laki-laki.
Dengan jantung yang berdetak hebat serta keringat dingin yang turun membasahi dahi, Gwen membuka pintu dihadapannya.

KAMU SEDANG MEMBACA
MISTAKE - 2020 | END✔️
FanfictionIni cerita 4 tahun yang lalu, jadi maaf kalau agak menggelikan :") "A mistake, which made Me and You, become Us." ©by saturfive_2002 2020/2021 Allright reserved