Setelah mengembalikan Genta dan Tara kerumahnya. James juga segera pulang. Walaupun sebenarnya ada sedikit perdebatan antara dia dan Ibunya Tara. Karena James yang tiba-tiba membawa pergi anak lanang kesayangannya itu tanpa meminta izin.
Untung saja James membeli donat dua kotak tadi, dan menyogok Ibuya Tara agar tidak mengomelinya lagi. Padahal, donat itu dia beli untuk dirinya sendiri. Bahkan dia sudah berandai-andai jika sampai dirumah, dia tidak akan membagi donatnya pada Nadine.
Tapi apalah daya. Donatnya kini raib ditangan Ibu sahabatnya. Menyedihkan.
Akhirnya, James sampai dirumahnya. Dia turun dari Mobil sembari menggendong anjing pelangi punya Nadine dengan raut wajah cemberut. Masih memikirkan donatnya.
Saat masuk kedalam Rumah, James langsung disapa oleh Bi Hanna yang tengah membersihkan guci sembari bersenandung ria. James mengabaikan sapaan Bi Hanna dan langsung berlalu menuju kamar. Sedikit membuat wanita paruh baya itu terluka.
James membuka pintu kamar. Matanya langsung mendapati Nadine yang saat ini sedang duduk dikarpet berbulu dan memakan camilan sembari menonton Film Pshycopath.
Dahi James mengernyit. Apa istrinya itu tidak mual menonton film yang terlihat mengerikan itu sambil makan camilan? Tapi daripada memikirkan itu, James lebih memilih duduk disamping Nadine. Tapi Istrinya itu tampak tidak peduli meskipun James tahu kalau Nadine pasti menyadarinya.
"Guk! Guk!" suara dari si anjing kecil berhasil membuat Nadine mengalihkan atensinya dari televisi. Mata Nadine terlihat melebar penuh kekaguman. Dia melempar camilannya begitu saja. Mengulurkan tangannya untuk mengambil anak anjing itu dari pelukan James.
James segera menjauhkan Nadine dari anak anjing yang dia peluk. Dia menatap Nadine dengan tatapan sok galak. "Cuci tangan dulu! Tangan kamu kotor!"
Nadine cemberut. Dia segera beranjak ke kamar mandi sembari menggerutu. Setelah beberapa saat, Nadine kembali duduk disamping James yang tampak asik mengelus-elus bulu lembut anak anjingnya.
Nadine segera mengambil alih anak anjing itu. "Ini Puppy punya aku. Kakak nggak boleh pegang!"
James menatap Nadine sebal. "Tapi 'kan aku yang beli dan warnain bulunya! Berarti anak anjingnya punya aku juga dong!" Tara, maap gue boong dulu. Lanjutnya dalam hati.
Nadine menatap James dengan aneh. Walaupun sudah biasa dengan James yang memang sensitif akhir-akhir ini, tapi lama-kelamaan 'kan jengah dan kesal juga.
"Padahal tadi Kakak nggak mau beliin loh. Kenapa sekarang bersikap seakan-akan Kakak suka sama anak anjingnya? Aneh."
Bibir James mengerucut. Dia masih merasa tak terima dengan donatnya yang kini mungkin sudah bersarang diperut Ibunya Tara.
"Donat aku, Nadz~" rengek James tiba-tiba.
"Ha?" kening Nadine mengerut aneh.
"Tadi pas aku pulang dari salon, aku sekalian beli donat. Tapi donatnya aku kasih ke Mama nya Tara." katanya mengadu dengan sedih.
"Terus?" sungguh, Nadine masih belum mengerti kemana pembicaraan ini mengarah.
"Mama nya Tara ngomelin aku karena sembarangan bawa anaknya buat temenin aku ke salon tanpa izin. Makanya biar dia nggak marahin aku lagi, aku kasih donat yang aku beli. Gitu." James menunduk dalam.
KAMU SEDANG MEMBACA
MISTAKE - 2020 | END✔️
FanfictionIni cerita 4 tahun yang lalu, jadi maaf kalau agak menggelikan :") "A mistake, which made Me and You, become Us." ©by saturfive_2002 2020/2021 Allright reserved