24 - Maaf

4.3K 480 105
                                    

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ

Allah itu Maha Baik, Allah pasti akan maafkan, tak peduli berapa banyak salah dan dosamu, selama kamu bersujud memohon ampun, pasti sujudmu akan diterima-Nya.

LANTUNAN KALAM HATI •

🌼🌼🌼

Cara Allah menyayangimu bukan dengan meringankan masalahmu, tapi dengan menguatkan jiwamu sehingga sehebat apapun masalahmu kau tetap bertahan dan tak menyerah.

Cara Allah menyayangimu bukan dengan mengurangi beban yang kau pikul, tapi dengan mengokohkan pundakmu, sehingga kau mampu memikul amanah yang diberikan kepadamu

Cara Allah menyayangimu mungkin tak dengan memudahkan jalanmu menuju sukses, tapi dengan kesulitan yang kelak baru kau sadari bahwa kesulitan itu yang akan membuatmu semakin berkesan dan istimewa

Hidup itu ...
Butuh masalah supaya kita punya kekuatan, Butuh pengorbanan supaya kita tahu cara bekerja keras, Butuh air mata supaya kita tahu merendahkan hati, Butuh dicela supaya kita tahu bagaimana cara menghargai, Butuh tertawa supaya kita tahu mengucap syukur, Butuh senyum supaya tahu kita punya cinta, Butuh orang lain supaya tahu kita tidak sendiri

Beberapa luka tidak diciptakan untuk sembuh, tidak pula untuk menetap.

Jika ia berakhir dengan keikhlasan, ia akan lahir menjadi cahaya yang itu adalah hadiah terindah dari Allah.

Berbahagialah pada taqdir dengan penerimaan yang tulus, Sungguh mengajari hati berbaik sangka itu Indah.

Yeah, itulah yang harus dilakukan Naufal. Berbaik sangka pada apa yang baru saja terjadi. Malu? Tentu saja. Tapi ia berusaha tenang. Berbeda dengan Agna yang sudah tak tahu lagi harus melakukan apa.

"Kalian?" Sudah sekian menit orang ini memperhatikan mereka, Naufal seolah tak peduli toh dia bukan siapa-siapa.

"Kenapa?" Seakan menantang, Naufal menjawabnya enteng.

"Kalian tadi, kis—sing?" Allah, wajah Agna semakin memerah. Mengapa juga orang ini masuk di waktu yang tidak tepat. Ia hanya mempunyai menunduk malu, melihat itu Naufal mempererat genggaman tangannya.

"Iya, ada yang salah?" Benar-benar minta dihajar emang, wajah Naufal itu sangat songong. Bahkan bisa dikatakan ini wajah baru yang ia tampilkan selain dingin, cuek, dan ketus.

"Kalian—" Belum sempat ia menyelesaikan kalimatnya Naufal lebih dulu memotongnya.

"Suami istri." Mata sang dokter semakin membulat, bahkan sekarang ia lebih terkejut daripada saat melihat kejadian yang sedikit tak enak dipandang.

"Hah!?" Naufal tak acuh saja, ia malah fokus pada Agna yang masih tertunduk malu.

"Udah deh dok, kesini mau ngapain. Nggak mungkin kan hanya mau interogasi pasangan yang lagi 'itu'." lontaran Naufal yang secara terang-terangan mengusir dokter Alif, ia sudah sukses membuat pembalasan. Siapa suruh keganjengan godain istri orang di hadapan suaminya pula. Gak berakhlak emang, eh tapi dokter Alif kan nggak tahu. Jadi yang gak punya akhlak disini siapa?

"Eh iya, saya mau memberikan surat ini. Kalian harus melunasinya sebelum pulang." Tak ada wajah ramah maupun humoris yang ditampakkan oleh dokter Alif. Kini wajahnya berubah datar dengan mata tersirat kekecewaan, sebenarnya itu bukan tugasnya melainkan petugas administrasi. Tapi, karena ingin menemui Agna dan mau mengungkapkan perasaannya sebelum berpisah jadi ia memilih biar dirinya saja yang memberikan.

Ah, ternyata takdirnya tak begitu baik. Ia mendapatkan kejutan yang begitu istimewa, yeah, sebuah fakta bahwa gadis oh bukan wanita yang ia sukai telah menjadi milik orang lain, yang tak lain adalah pasiennya sendiri. Sungguh miris.

Lantunan Kalam Hati ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang