29 - Pilihan Berat

2.4K 257 16
                                    

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ

Ambillah hikmah dari setiap kejadian. Meskipun itu hanya dari butiran debu.

• LANTUNAN KALAM HATI •

🌼🌼🌼


Kau tidak perlu berwajah cantik untuk dikatakan sebagai seorang yang cantik. Dan tidak perlu memuji-muji karena mau menjadi seorang yang disukai.

Tidak perlu menjadi kaya untuk menjadi seorang yang bahagia. Cukuplah dengan membuatkan Tuhanmu ridho dan kasih kepadamu, pasti Dia akan menjadikanmu cantik dan indah di mata manusia, disukai dan disenangi oleh semua, serta hidup bahagia.

Andai kau lakukan 99 kebaikan, tetapi terbuat kesalahan sekali. Manusia akan menyalahkanmu dengan kesalahan yang satu itu, dan melupakan semua 99 kebaikan yang lain.

Itulah hakikat manusia!

Tetapi andainya kau lakukan
99 kesalahan, dan cuma sekali melakukan perkara kebaikan.

Allah akan mengampuni semua 99 kesilapanmu dan menerima amal baikmu yang satu itu.

Itulah Dia Tuhanku!

Allah Maha Pengasih Maha Pengampun
Jagalah hak-hak Allah. Allah akan menjaga mu.

"Gugurkan kandungannya!"

"Nggak, Agna nggak mau!" suasana kamar berubah dingin saat penuturan sang papa mencapai gendang telinga.

Apa-apaan, keputusan papanya tak bisa diterima oleh nalarnya. Ia sudah lama menginginkan hal ini bersama suaminya, menjadi seorang ayah dan ibu adalah impiannya.

"Turuti perintah papa." Nada tegas dalam diri Taufiq sepertinya memang sudah mendarah daging, sifat otoriter dan tak mau ditolak sepertinya tak bisa alagi untuk dirubah.

"Menjadi ibu adalah impian Agna, mengasihi seorang anak adalah keinginanku. Aku ingin mengajarkan pada anak-anakku bahwa ada kasih sayang luar bisa dari seorang ibu dan ayah, aku mau mengajarkan hal yang selama ini tak aku dapatkan. Dan aku tetap pada keputusanku, anakku akan tetap lahir!" keras kepala, sifat Taufiq juga ikut menurun pada Agna. Sang putri benar-benar seperti copyan nya walau dengan versi berbeda.

"Terserah, tapi jangan harap impianmu itu akan terlaksana. Cukup ibumu yang pergi, tidak denganmu." Ada nada sendu yang tersirat, ada hati yang terkoyak. Begitulah perasaan seorang Taufiq Darwis, kenangan lama kembali berputar layaknya kaset rusak yang menyingkap agar mau terlihat.

Ada rahasia yang tersembunyi dalam sifat tegas penuh otoriter, ada luka yang bersiap ingin terungkap namun terhalang sebuah janji penuh teka-teki tak berujung.

"Katakan padanya, bahwa papa tak akan mundur." tujuh kata sudah cukup baginya memperingatkan, Ia meninggalkan kamar itu dengan sesak tanda tara, siapa yang ingin putrinya sampai seperti ini? kurasa tak ada.

Naufal tahu kalimat itu tertuju padanya, ia juga sedang dilema. Apakah ia harus merela atau malah menjadi egois demi yang dicinta.

"Kamu kuat!" cukup dua kata itu yang mampu ia ucapkan sebagai kalimat penenang untuk istrinya yang kini telah berlinang air mata, tak bisakah mereka mencecap rasa bahagia lebih lama? ingin sekali rasanya mempertanyakan soal takdir, namun ia percaya skenario Allah jauh lebih indah.

"Mas, aku harus bagaimana?" pikiran Agna seolah buntu saat keputusan papanya begitu tak sejalan dengan keinginan atma.

"innalaha ma'a shobirin, sesungguhnya Allah bersama orang yang sabar." Mendekapnya erat dengan kata penyemangat mampu untuk meluluhkan hati yang resah, walau dirinya juga tak tenang, setidaknya ia harus bisa menenangkan hati istrinya yang tentu saja sedang terguncang hebat.

Lantunan Kalam Hati ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang