11 - Panggilan Sayang

4.5K 465 45
                                    

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ

Jika mencari yang romantis pasti itu bukan saya. Tapi, kalau kamu mencari yang bisa menuntunmu hingga Surga, In syaa Allah saya siap.

• LANTUNAN KALAM HATI •

🌼🌼🌼

Naufal rasanya ingin sekali menyumpal mulut sahabatnya yang sejak tadi terus saja mengoceh membuat kepalanya seakan ingin pecah. Ia baru tidur satu jam dan sahabatnya ini mengganggu nya dengan ocehan-ocehan.

"Bisa diam!" Dua kata dengan nada tegas mampu membuat seorang Abi kicep. Naufal bukan tipe pemarah namun keterdiamannya itulah yang kadang membuat orang ngeri.

"Ya maap Pal, gue kan cuma ngingetin lo buat pulang. Kasian bini lu, masa baru nikah ditinggalin padahal ini malam pertama." Lanjut Abi lagi untuk menyadarkan sahabatnya ini. Naufal seperti kehilangan arah saja.

"Pasti lo belum lakuin sunnah setelah akad kan? Dosa loh Pal." Mendengar ucapan Abi yang ada benarnya, ia beringsut.

"Eh mau kemana?" Tapi, sekali lagi ucapan Abi hanya seperti angin lalu.

"Emang nggak ada akhlak ya lu, datang tak diundang pulang tak diantar. Datang-datang tinggal nyelenong rumah orang pula, untung gue baek ijinin lo bobok bentar." Abi terus saja mendengus kesal atas tingkah Naufal yang seperti bukan dirinya.

🌼

Tok! Tok!

Ketukan pintu dari luar mengusik gadis yang masih bergelung di bawah selimut. Ia tak bisa tidur sejak tadi, bahkan kepalanya masih terus berputar.

Ah ia jadi menyesal sudah main hujan-hujanan.

Ceklek!

Saat pintu terbuka ia terkejut siapa yang berada di hadapannya.

"Kak?" Ia berusaha mengenali, pasalnya wajah di depannya ini sangat kusut, rambut berantakan. Dan pakaiannya juga sangat lusuh.

Namun, untuk kedua kalinya orang itu hanya melaluinya setelah mengucapkan salam dengan pelan. Bahkan Agna mendengarnya hanya seperti sebuah gumaman.

Ia mengikuti Naufal setelah menutup pintu utama, ia mengikuti sampai ke kamar yang sejak tadi ia tiduri.

Masuk

Enggak

Masuk.

Enggak

Ia terus menimbang-nimbang saat berada di depan pintu kamar bercat coklat itu. Hingga sampai beberapa menit di depan pintu itu dengan kebimbangan akhirnya ia memutuskan.

Ah masuk aja deh, pikirnya dan membuka pintu secara perlahan.

"Ngapain?" Ia tersentak saat baru saja membuka pintu orang yang di dalam sana melihatnya dengan pandangan aneh. Pasalnya baru kepalanya saja yang menyembul masuk.

"Anu ... anu kak." Lagi-lagi Agna berubah gagap, entah kenapa saat berhadapan dengan Naufal seakan nyalinya ciut seketika. Padahal Naufal tetap santai dengan pandangan yang entahlah.

Lantunan Kalam Hati ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang