Melankolis

256 27 7
                                    

Sejujurnya apa itu Melankolia? Sebuah planet yang ingin menubruk bumi dengan tarian mematikannya? Atau penyakit cemas disertai kelainan jiwa?

Kim Mingyu menyukai hari yang berjalan lamban dan sesuai dengan apa yang ia harapkan. Bukan yang muluk-muluk ataupun sesuai ekspetasi tinggi, tenang saja.

Seperti hari ini, bangun pagi hari dengan keadaan segar lalu pergi ke kampus menaiki bus lalu mengikuti kuis dengan diikuti siang hari yang datang bersama seorang pria yang tersenyum memamerkan lesung pipi apiknya.

Benar, Melankolia tidak melulu membahas persoalan yang kedengarannya negatif. Lamban.

"Bisa ikut denganku?" Awalan yang bagus untuk berbicara, disertai dengan perkataan-

"Tentu."

-membuat hari ini menjadi lamban. Melankolis sekali, memang.

Hingga disinilah mereka, menikmati kata kencan yang kedengarannya menyenangkan.

Apa yang kau pikirkan saat mendengar kata kencan ? Pergi menikmati waktu dengan seorang yang kau cintai? Menonton bioskop ditemani soda? Melancong ke kafe? Lalu menikmati senja ditaman diliputi terbenamnya matahari dengan siluet orang berciuman dengan romantisnya? Mungkin juga, menghabiskan malam dengan saling menghangatkan kedua tubuh yang saling bertaut memberikan afeksi dari persenggamaan.

Tapi bagi Jaehyun, kencan adalah menikmati waktu sembari meminta maaf didepan batu nisan bertuliskan nama orang tua Mingyu.

"Maafkan aku bibi, membuat putramu menangis sedari dulu." Kalimat yang sama penuh dengan nada penyesalan.

"Sudah Jung, kami sudah memaafkanmu."

"Tapi-"

"Cukup. Ayo pergi dari sini, sudah satu jam kau menangis didepan makam ibuku, demi tuhan Jung!"

Lalu ada saat dimana pegangan tangan menjadi tarikan untuk pergi dari kompleks pemakaman. Pergi menjauh menggunakan mobil, diiringi raut wajah tersirat.

"Kau sudah meminta maaf kepada diriku dan ibuku, demi tuhan apa maumu sekarang, Jung?" Tanya Mingyu,

"Dirimu."

"Ya?"

"Aku ingin dirimu?"

"O-ow, itu.."

"Bisa kita mengulangnya? Kembali bersama dengan status yang berbeda? Dengan ending yang berbeda, tentu saja."

Hening merayap kembali, memberikan ketegangan untuk berpikir.

"Jadi, kau baru saja mengajakku menjadi kekasihmu? Begitu?" Cetus Mingyu akhirnya.

"Begitulah."

"Oh, tidak romantis sekali dirimu Tuan Jung yang terhormat."

"Aku bukan dirimu yang melankolis tentu saja."

"Kejam sekali ucapanmu. Tapi baiklah."

"Apa?"

"Tidak ada pengulangan, dasar tuli."

"Tapi-"

"Iya, kita sekarang sepasang kekasih. Puas kau?"

"Tentu saja! Aku akan membahagiakanmu lalu kita akan menikah dan mempunyai anak yang menggemaskan sepertimu."

Lalu ada saat ketika kedua pipi Mingyu memerah, hantarkan rasa hangat yang menjalar ke wajahnya.

Hingga akhirnya mereka berhadapan, dengan temaram langit jingga senja hari saat malam menimba sore, mengikis jarak yang memisahkan mereka berdua, hingga kedua belah bibir menyatu dengan perlahan dengan jalan penuh keromantisan hari itu. Melankolis.

Apa yang lebih membahagiakan bagi Bambam selain mendapatkan Boba Large? Benar. Berita kebahagiaan Mingyu tentu saja. Mungkin Yugyeom sebagai kekasihnya diurutan kesekian, mungkin.

"Oh lihat dia, seorang Kim Mingyu akhirnya memiliki seorang kekasih~"

"Berhenti menggoda ku, Bambam sialan."

"Ow, kasar sekali bibirmu itu manis. Akan kuadukan kepada kekasihmu."

"Dasar pengadu! Tapi mendengar kata-katamu tadi-"

Tangan itu menutup wajah Mingyu, datangkan raut penasaran di wajah Bambam.

"Kenapa?"

"-pria seperti Jaehyun menyimpan sesuatu."

"Apa itu?" Tanya Bambam penasaran.

Mingyu mendekatkan wajahnya kedekat telinga Bambam, lalu-

"Hasrat"

-meniup telinga Bambam dengan hawa panas dari bibirnya.

"O-ow, itu-cukup terdengar-"

Wajah Bambam dan Mingyu memerah bersamaan, memikirkan hal tersebut.

"-panas,Gyu."

"Y-ya, kurasa kau benar."

"Tetapi, selamat untuk hubunganmu dan cara berjalanmu Gyu!"

"Maksudmu?" Mingyu memiringkan kepalanya, bingung.

"Ituuuu..." Kata Bambam sembari membisiki Mingyu dan memainkan tangannya memberikan kode.

"Sialan! Dasar penggila Boba mesum!"

Lalu ada saat dimana Bambam berlari dari Mingyu yang mengejarnya, Eunwoo yang duduk sembari memperhatikan dan Jaehyun serta Yugyeom yang baru datang bersamaan. Euforia yang bagus untuk sebuah kisah cinta bukan?

Tidak perlu pengalaman rumit untuk jatuh cinta, bukan?

End

Mungkin tidak memuaskan atau sesuai ekspetasi kalian, maaf aku hanya manusia. Tenang saja, akan ada work lain seperti yang pernah kukatakan, terimakasih sudah meluangkan waktu membaca sampah ini:).

My pleasure,

Half satan half purity,

Wuwu

Melankolia ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang