♡'O5.

150 21 1
                                    

📍Kelas.

Rey dan Nesya memasuki kelas yang sedang ramai, Tentu saja sedang jamkos sekarang. Nesya segera duduk di kursi nya, sambil meminum air yang ia bawa dari rumah.
Sedangkan, Rey duduk di sebelah Nesya.

Ingin rasanya Nesya memuncratkan air yang ada di mulutnya tepat di muka Rey, untungnya saja ia masih bisa sabar, ia menelan Air itu perlahan, "Ngapain lo disini?"

"Lo gak liat Hana lagi sama Juna?" tanya Rey.

Nesya melihat Hana dan Juna yang berada di kursi belakang, "Liat, terus?" tanyanya balik.

"Ya berarti gua disini lah! Lagian, cuma ini kursi yang kosong." jawab Rey santai.

"Hana!" panggil Nesya.

"Apa?" sahut Hana polos.

Nesya menepuk dahi nya pelan, "Hana kan polos, mana mau disuruh pindah kesini kalo udah kena rayuan Juna." gumamnya.

"Gajadi, Na." ucap Nesya.

Nesya memasang earphone di telinganya lalu menyetel lagu kesukaannya. Rey mengambil salah satu earphone milik Nesya lalu ikut mendengarkan melodi lagu itu.

"Dih, ngapain?" tanya Nesya ketus.

"Numpang dengerin lagu." jawab Rey santai.

"Pake earphone sendiri lah!" ujar Nesya lalu mengambil kembali salah satu earphone nya yang berada di telinga Rey.

"Yeh, cakep-cakep pelit amat." keluh Rey.

"Bodo." Nesya tak peduli.

Baru saja mereka selesai bertengkar, seseorang menghampiri keduanya sambil membawa kertas dan pensil.

"Nes, Rey, kita bakalan ada tugas kewirausahaan untuk bazar pertengahan tahun nanti. Kebetulan kita sekelompok, enaknya jual apaan?" tanya seorang lelaki itu yang tak lain dan tak bukan adalah Junkyu.

Nesya melirik Rey, "Ogah sekelompok sama lu sebenernya, tapi ya mau gimana lagi." ucapnya pada Rey.

"Dih, awas lu nanti kecanduan lagi." balas Rey dengan senyum jahilnya.

"Guys? Jangan ngomong berduaan aja keles," tegur Junkyu.

"Eh, sorry sorry kyu, sekarang lagi hits hits nya stationery stationery gitu sih." ujar Nesya.

"Boleh tuh, anak rajin pasti beli." Junkyu setuju.

"Kalo saran gua mending yang semua orang bisa pake aja sih, biar gak rugi. Makanan contohnya." usul Rey.

Junkyu mengangguk setuju, "boleh juga tuh, dari semua kalangan di sekolah ini bisa beli. Menurut lo gimana, Nes?"

"Boleh aja, tapi kita mau jual makanan apa?" tanya Nesya.

"Gampang, nanti omongin aja di cafe." jawab Junkyu.

"Sekitar jam empat-an aja kali ya." lanjut Junkyu.

"Boleh-boleh." Nesya menyetujui.

"Gua ngaret dikit gapapa ye." ujar Rey.

ONEIRIC DIARY : RENKYUNG (ft.00line)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang