♡' O4

154 26 2
                                    

"Lo jadi pacar gua,"

"Hah?" tanya Nesya bingung, ia salah tingkah sekarang.

"Nakyung Nesya Arletta jadi milik Reyandra Renjun Alvaro." jawab Rey mantap.

Suasana canggung, Nesya tak tau harus membalas ucapan Rey dengan apa.

"Bercanda, serius amat." Rey tertawa melihat ekspresi Nesya.

"Mau, tak hiih!" Ingin rasanya Nesya memukul pria yang ada di depannya ini, tapi rasanya tak mungkin.

Nesya melihat jam tangannya, "Rey! Lima menit lagi bel masuk!" ujarnya panik.

"Santai, biasa telat juga kan lo," balas Rey santai sambil meminum es teh manis nya.

"Ya kalo kebanyakan telat gua bisa kena teguran kepala sekolah tau! Cepetan!" Nesya menarik tangan Rey paksa.

"Eh, iya-iya bentar," Rey lanjut meminum es teh manis nya itu hingga habis. Lalu, berjalan ke motornya dengan santai.

"Cepetan!" ucap Nesya panik sambil menepuk-nepuk pundak Rey.

Rey tertawa, "iya neng cantik, kayak tukang ojek aja gua jadinya." balas Rey lalu menjalankan motornya.

< 🍭 >

Nesya dan Rey sudah sampai di depan sekolah, Rey berjalan santai menuju kelas. Sedangkan, Nesya berlari di depan Rey.

"Sama aja, udah telat satu menit ini. Mending bolos tadi." ucap Rey santai.

Nesya tak memikirkan ucapan Rey, ia segera masuk ke kelas, diikuti Rey dari belakang.

"Ckckck... Nesya lagi Nesya lagi yang terlambat," ucap Bu Susan menatap mata Nesya tajam.

"Ini lagi, kenapa kamu ikut-ikut an dia, Rey? Makin gak punya adab aja kamu." tambah Bu Susan.

"Maaf bu saya telat, sa-" ucapan Nesya terpotong.

Bu Susan memotong ucapan Nesya, "Sekarang juga, kalian lapor ke guru piket yang ada di bawah." suruhnya.

"Tap-" Nesya berusaha menjelaskan apa yang terjadi, tapi tetap saja penjelasannya tidak akan di dengar gurunya yang galak itu.

"SEKARANG!" teriak Bu Susan emosi.

Nesya melihat Rey sinis. Sedangkan, Rey tersenyum jahil. Mereka menuju meja piket, dan menemui Pak Jono sang guru olahraga yang kebetulan sedang menjadi guru piket hari ini.

"Permisi pak, saya Nesya kelas 11 IPS 2 terlambat." lapor Nesya.

"Saya juga, pak." tambah Rey.

Pak Jono melihat mereka dengan tatapan santai, "Oke," balas nya lalu mencatat nama keduanya di buku piket.

Nesya bertanya, "Gitu aja pak? gak ada hukuman?"

"Oh, mau ya? Kalo gitu, lari keliling lapangan sebanyak tiga puluh kali ya." jawab Pak Jono santai.

Nesya membuka mulutnya tak terima. "Apa?!"

"Kenapa? Keberatan?" tanya Pak Jono.

"Ya-" ucapan Nesya terpotong.

"Siap laksanakan pak!" ujar Rey sambil menutup mulut Nesya.

Nesya sedikit memberontak, tapi Rey tak kunjung melepaskan telapak tangannya dari mulut Nesya, Rey membawa Nesya ke tengah lapangan dan Nesya pun menggigit tangan Rey.

ONEIRIC DIARY : RENKYUNG (ft.00line)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang