18. Boleh kah?

3 0 0
                                    

Pertemuan Mayra dengan umi Bintang memberikan kesan yang baik di hati umi Bintang. Setelah pertemuan itu keesokan harinya umi dan adik Bintang pulang ke Surabaya. Sebelum pulang, Umi berpesan kepada Bintang agar tidak terlalu lama terjebak di dalam hubungan yang tidak halal.

"Mas Bintang, umi sarankan kamu segera mengambil keputusan ya le. Jangan terlalu membawa anak gadis  masuk ke dalam hubungan yang tidak jelas. Jika kamu sudah yakin segera minta dia kepada kakaknya. Kami sudah merestui kalian jika kamu benar benar memilih dia menjadi pendampingmu." Kata umi Bintang sesaat sebelum masuk pesawat.

"Iya umi. Insyaallah Bintang akan menemui keluarganya."

"Umi tunggu kabar baiknya ya mas. Kabari umi atau abi kalau ada apa apa. Jaga kesehatan, jaga imanmu juga ya le." Pesan umi kepada puteranya.

"Iya umi. Umi juga jaga kesehatan. Jangan capek capek. Ti, kamu jaga umi ya. Jangan nyusain umi." Kata Bintang kepada adiknya.

"Siap bapak Dosen."

"Ya sudah. Kami pulang dulu ya le. Assalamualaikum." Pamit umi pada Bintang dengan bersalaman dan memeluk satu sama lain.

"Waalaikumsalam." Jawab Bintang.

Setelah umi dan adiknya berangkat, Bintang kemudian kembali pulang. Kedatangan umi dan adiknya membuatnya ia senang, rasa rindunya sedikit terobati meskipun abi tidak ikut kesini karena pekerjaannya.

Keberadaan umi beberapa hari ini membuat beberapa kebingungan dan keraguannya sedikit terselesaikan. Setelah berdiskusi dengan uminya membuat Bintang menjadi lebih yakin dengan keputusannya.

*****

Sudah sejak kepulangan umi dan adiknya, Bintang sedikit demi sedikit mengurangi intensitas komunikasinya dengan Mayra. Bukan karena ia melupakannya tapi ia sadar jika semakin sering ia berkomunikasi intens dengan Mayra, semakin dalam pula mereka akan terjerumus ke dalam hubungan yang terlarang.

Akhirnya Bintang sudah tidak lagi berbalas pesan Whatapps dengan Mayra. Keadaan itu semakin muda karena jadwal mengajarnya hanya pada mahasiswa semester awal, jadi kemungkinan kecil mereka bisa bertemu karena Mayra sendiri juga sibuk dengan skripsinya.

Selama waktu itu memantabkan hatinya sekali lagi. Dan hari ini adalah hari dimana Bintang akan menghubungi Daffi, kakak Mayra. Ia berencana akan berkunjung ke sana sekaligus meminta Mayra.

"Assalamualaikum Bang Daffi."

"Waalaikumsalam bro. Ada apa nih? Tumben tumbenan kamu nelfon."


"Bang Daffi sama tante kira-kira ada waktu luang kapan ya bang?"

"Waduh waduhh ada apa nih. Kamu kan biasa main ke rumah, langsung aja dateng Bin."


"Sebenernya aku kesana mau ngobrol sesuatu yang penting sama bang Daffi dan Tante."

"Wah kayaknya serius nih. Okelah nanti malem aku sama mama di rumah kok. Langsung aja kamu kesana."


"Oke bang. Nanti malam aku kesana ya. Terima Kasih."

"Ahh udah lah. Kayak ama siapa aja kamu pake sungkan sungkan segala."


"Hehehe.. Ya udah bang, aku tutup dulu ya. Assalamualaikum."

"Waalaikumsalam." Jawab Daffi dari seberang sana.

Setelah menelfon Daffi, Bintang kemudian mengirim pesan kepada Mayra.

"Assalamualaikum. Nanti malam aku ke rumahmu mau ngomongin sesuatu yang penting sama kamu dan keluarga."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 26, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Bintang Untuk MayraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang