4. Pertemuan (lagi) 🌷

48 3 0
                                    

Pertemuan (lagi)
🍃🍃🍃

Setelah berperang dengan mata kuliah Historiografi Islam dan beberapa mata kuliah lainnya, kini Mayra dan Fiqa berada di kantin kampus mereka untuk mengisi perut yang mulai merongrong meminta jatah makan siangnya.

"May kamu mau pesen apa?" Tanya Fiqa.

"Aku mau pesen soto ayam sama es teh aja deh Fiq." Kata Mayra sambil fokus menatap layar ponselnya.

"Bu Lin..!!! saya pesen soto ayam dua sama es teh dua ya.." pinta Fiqa kepada buk lin, pedagang soto di kantin langganan mereka dengan sedikit berteriak.

"Iya cantik." Jawab Buk Lin dari warungnya yang juga dengan berteriak.

Sembari menunggu pesanan mereka datang, Fiqa dan Mayra berbincang-bincang ringan. Fiqa masih penasaran dengan dosen pengganti di kelasnya tadi. Apalagi tadi Mayra mengatakan bahwa ia pernah bertemu dengan dosen itu.

"Eh May, Btw kamu ketemu dosen cakep tadi dimana?" tanya Fiqa.

"dosen cakep? Dosen yang mana?" sahut Mayra seadanya.

"Itu pak bintang, yang tadi pagi gantiin pak eko" kata Fiqa dengan antusias.

"Oh.. Pak Bintang. Tadi pagi waktu mau masuk kelas aku kan buru-buru terus aku nggak sengaja nabrak beliau." Jawab Mayra tanpa mengalihkan pandangannya dari ponsel kesayangannya.

"Permisi non, ini soto ayam sama es tehnya, selamat menikmati." Suara Buk Lin yang sedang menyajikan pesanan Fiqa dan Mayra.

"Terima kasih Buk Lin." Kata Fiqa kepada Buk Lin sambil tersenyum manja.

"Sama-sama cantik." Balas Buk Lin tak lupa memamerkan senyum ramahnya kepada Fiqa dan Mayra.

"Terus gimana kelanjutannya May??" Fiqa melanjutkan obrolannya yang sempat terpotong tadi.

"Ya udah aku minta maaf dan pergi." Jawab Mayra.

"Udah gitu doang?" tanya Fiqa kepada Mayra yang masih tidak puas dengan jawaban mayra.

"Iyalah.. apa lagi coba?" Mayra yang mulai sebal menghadapi kekepoan sahabatnya itu.

"Yaelah May.. kamu nggak asik deh." Gerutu Fiqa.

"Lah.. emang nggak asik, orang nabrak kok di bilang asik kamu ada ada aja sih Fiq. Udah ah, nanya mulu kayak wartawan aja, makan gih." Kata Mayra mencoba mengalihkan pembicaraanya dengan Fiqa. Karena sebenarnya dari tadi Mayra terbayang mencoba melupakan kejadian tadi pagi, tetapi tetap saja kejadian itu masih terbayang bayang di fikiran Mayra. Apalagi saat mengingat wajah tampan dan bersahaja milik dosennya tadi.

🏠🏠🏠

[Di Masjid Kampus]
Seperti biasa, bintang setiap sore selesai kuliah dan mengajar selalu menyempatkan diri untuk datang ke masjid kampus entah hanya sekedar menunaikan ibadah sholat ataupun membaca Al-Quran di sana. Seperti saat ini, Ia baru saja selesai menunaikan ibadah sholat ashar. Tetapi setelah tadi bagi ia tidak sengaja bertemu dengan Mayra, entah mengapa Bintang masih saja terbayang-bayang wajah mahasiswinya itu. Wajahnya yang cantik, anggun dan satu lagi yang membuat Bintang tidak bisa melupakan wajah Mayra yakni lesung pipit yang begitu menarik bagi Bintang.

"Astaghfirullah, apa yang sedang aku fikirkan ini. Ya Allah ampuni hamba atas kekhilafanku ini." Gerutu Bintang sambil menyesali perbuatannya itu.

Setelah tersadar dari lamunannya itu, Bintang melihat jam yang bertengger di lengan kekarnya itu dan disana menunjukkan pukul 16.00. Pantas saja bintang merasa sangat lapar. Akhirnya ia menuju ke restaurant dekat kampus. Restaurant itu menjadi tempat favorit bagi Bintang ketika ia pulang dari kampus dan ia merasa lapar. Karena terkadang setelah dari kampus, terkadang ia malas untuk memasak jadi pilihan terbaik bagi bintang adalah makan di restaurant favoritnya ini. tetapi belum ketika Bintang baru sampai di depan restaurant tiba-tiba ponselnya berdering menandakan ada telfon masuk. Ketika bintang mengambil ponselnya dari saku kemejanya, disana tertera nama umi. Tak perlu berfikir lama, bintang segera menggeser logo berwarna hijau di ponselnya
.
"Assalamualaikum umi" Sapa bintang kepada uminya.

Bintang Untuk MayraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang