22

541 97 18
                                    

Younghoon kembali ke Firma setelah bertemu dengan Kevin. Ia melihat Eunbi yang masih terlelap, diliriknya jam yang terpasang di dinding yang sudah menunjukkan pukul 9 lewat 10 menit.

Younghoon berjongkok dihadapan Eunbi, "maaf tadi gue ninggalin lo" ucapnya.

Younghoon menatap wajah tenang Eunbi yang tengah tertidur selama beberapa menit, setelah itu ia berdiri dan duduk di mejanya kembali untuk melanjutkan skripsinya.

Mata Younghoon terus berfokus pada laptop dihadapannya meski sesekali ia mencuri pandang pada Eunbi.

22:30

Younghoon telah membereskan skripsinya, besok ia akan menyerahkannya pada dosen untuk diperiksa. Ia menghampiri Eunbi untuk membangunkannya.

"grizel" panggil Younghoon lembut.

Eunbi tidak memberikan respon apapun, akhirnya Younghoon menepuk pipi Eunbi pelan. "grizel ayo pulang".

Eunbi membuka matanya perlahan.

"kakak udah beres?" tanya Eunbi dengan suara khas bangun tidurnya, Younghoon mengangguk.

"ayo pulang" ajak Younghoon.

Eunbi langsung duduk tegak untuk mengumpulkan seluruh nyawanya kembali.

"lo masih ngantuk?" tanya Younghoon, Eunbi langsung menggeleng cepat.

"enggak" Eunbi berdiri dan tersadar ada sesuatu yang jatuh dari tubuhnya, Eunbi menatap ke lantai ternyata Selimut. Ia langsung melipat selimut tersebut.

"ayo pulang" ucap Younghoon yang melihat Eunbi telah selesai melipat selimutnya.

"ayo" Eunbi langsung menggandeng lengan Younghoon dan mengajaknya berjalan.

Younghoon menatap lengannya yang digandeng  oleh Eunbi, "gue seneng lo kaya gini" ujar Younghoon.

"iya?" Eunbi menatap Younghoon.

"gue seneng lo gak malu-malu lagi kalo sama gue"

"oh ini" Eunbi langsung melepaskan gandengannya pada Younghoon.

"gak usah dilepas" Younghoon meletakkan tangan Eunbi kembali untuk menggandengnya.

"aku gak enak sama kakak"

"gapapa kali, wajar lo kaya gini. Gue kan pacar lo" kata Younghoon

"ehm" dehem Eunbi.

Jalanan kota Bandung mulai lenggang, mengingat sudah hampir tengah malam hanya ada beberapa mobil dan motor yang berlalu lalang.

Eunbi menatap ke luar jendela, "coba kalo Bandung kaya gini disiang hari, mungkin aku gak bakal ngekos. Bisa bulak-balik antara kampus dan rumah" gumamnya pelan.

"lo bisa kok" sahut Younghoon yang mendengar gumaman Eunbi.

"eh kakak ngedenger?" kaget Eunbi menatap Younghoon.

"iya denger, gue kan punya telinga"

"padahal aku ngomongnya pelan"

"sepelan apapun lo ngomong, tetep bakal kedenger. Lo gak liat disini sepi motor dan mobil"

"iya juga sih, kecuali kalo ngomongnya didalam hati"

"lo ngomong didalam hati juga gue bakal tau. Hati lo sama gue kan udah terikat"

"apa sih gak jelas" Eunbi memukul bahu Younghoon pelan dan langsung membuang mukanya ke luar jendela kembali.

"hahaha, muka lo kaya kepiting rebus ya? Makanya liat jendela" Younghoon tertawa melihat respon Eunbi tadi.

Aku, Twitter & Mas CrushTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang