•••
Taehyung bukan orang yang mau mengangkat panggilan yang menurutnya sangat tidak penting. Saat ini jarinya bergerak lincah di atas keyboard mengetik sesuatu yang berhubungan dengan pekerjaan. Telinganya mendengar sebuah dering telepon yang berasal dari benda persegi itu.
Kurang lebih, ini ke lima belas kalinya itu berbunyi dalam waktu hanya beberapa menit saja. Dengan malas, Ia mengambil ponsel itu dan menggeser tombol hijau secepatnya.
"Long time no see".
Suara yang terdengar dari panggilan seberang sungguh membuat indera pendengarannya terganggu karena begitu bising.
"Ada apa menelfon ku".
Terdengar tawa ringan diseberang telepon.
"Aku akan pulang besok. Bisa pesankan aku senjata? Disini, masalah belum bisa ku atasi. Jadi aku harus mengarahkan mereka kesana agar aman"
"Pesan sendiri. Kau punya Seokjin". Taehyung menjawab enteng.
'Seokjin berangkat ke swiss pagi pagi sekali karena urusan mendadak. Sebagian besar senjatanya di curi oleh mereka. Jadi, tidak ada alasan lagi untuk bertahan disini'.
"Siapa?". Tanyanya.
"Kepala polisi pemerintahan korsel'.
Taehyung menaikan sebelah alisnya sedikit merasa bingung. Seharusnya kalau polisi itu sudah tahu mereka maka dia akan bermain aman, tidak melibatkan polisi lain atau bahkan mengangkat kasus ini lebih lanjut.
"Kau menjadi buronan nomor satu di korea Selatan.". Ucap Taehyung dengan suara beratnya seolah mengingatkan kalau tidak ada gunanya juga Jisoo datang kesini.
'Hanya karena aku membunuh yakuza itu. Mereka menyebalkan'.
"Kenapa kau tidak meminta bantuan Kakek?".
Terdengar dengusan tidak terima dari seberang sana. 'Jangan bercanda. Bisa bisa aku mati berdiri disana karena hidup dengan psikopat. Aku ini masih muda, masih ingin menikah juga'.
"Urus masalahmu sendiri. Jangan libatkan keluarga ku". Taehyung berucap memperingati. Ia tidak suka di usik apalagi itu polisi.
'Tenang saja. Kau akan bersih kali ini. Soal kepulangan ku mungkin beberapa hari lagi. Setidaknya aku harus disana sebelum kitten melahirkan baby kim'.
Taehyung berdehem sebagai jawaban. "Kau memang harus datang".
'Tentu. Kalau begitu ku tutup'.
Panggilan itu berakhir. Saat itu juga Taehyung mengalihkan pandangan pada sosok yang baru saja membuka pintu ruangannya. "Lima belas menit lagi. Rapat akan dimulai".
Ia mengangguk dan berdiri berjalan bersama Mingyu menuju ke ruang rapat bersama sama.
~Mitd~
Jennie tersenyum senang memejamkan mata begitu merasakan sensasi dingin dari eskrim yang sedang ia makan saat ini. Ia menggoyang goyangkan badannya merasa bahagia karena siang hari seperti ini cuaca yang sangat panas membuat tubuhnya merasa gerah. Apalagi perutnya yang sudah besar seperti ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
MAFIA IN THE DARK- II
General FictionSEASON -2 Biar lengkap baca MAFIA IN THE DARK Season 1 dulu kk/adk Yeorobun!! Kebanyakan Extra part saja. Taennie.