12

8K 685 45
                                    

VOMENT




































•••

Jisoo tampak berjalan angkuh memasuki club besar terkenal di daerah gangnam. Atau lebih tepatnya club milik sepupu sialannya. Kim Taehyung. Hari ini terasa cukup melelahkan karena ia harus mengurus para tikus kecil yang sangat mengganggu kegiatan penjualan senjata ilegal bersama Seokjin. Ternyata berbisnis seperti itu juga cukup menguntungkan menurut Jisoo.

Ia mendudukkan bokongnya pada sebuah kursi kosong di pojok kanan dan memutar pandangan nya. Suasana yang begitu samai dan begitu banyak wanita kurang belaian yang berkeliaran mencari mangsa malam ini. Itulah pekerjaan mereka yang hanya diminta untuk memuaskan para tamu.

Mengingat bagaimana harinya yang cukup melelahkan karena ayahnya yang menelepon dan menceramahi nya lagi membuat Jisoo merasa kesal. "Sial!". Umpatnya pelan dengan menyibak rambut panjangnya yang tergerai panjang.

Semua orang melihat nya. Mungkin ini adalah pertama kali dalam seminggu Jisoo tidak datang kesini lagi. Mereka mungkin berpikir kalau dia sebagai salah satu Pembisnis gelap di keluarga Kim itu telah musnah karena berurusan dengan polisi.

Jisoo merupakan ratu perputaran uang di dunia gelap. Begitu banyak pengusaha yang merebut harta orang lain demi kemajuan dan kejayaan mereka. Dengan begitu, Jisoo hanya berinisiatif merebutnya kembali dan menjadikan harta itu adalah miliknya seorang.

Atau memberikan itu pada orang yang lebih membutuhkan. Mereka yang sudah kaya tetapi tetap menggilai harta orang adalah sampah yang tidak puas dengan penghasilan yang mereka capai sampai saat ini. Apalagi itu didapatkan bukan dari perjuangan mereka sendiri.

Melihat ada cukup banyak orang yang melihat nya membuat Jisoo berdecak malas. Tahu begini ia akan lebih memilih untuk masuk kedalam ruang pribadinya yang ada di lantai tiga. Ia memutar bola matanya malas sambil mengangkat tangan memanggil sang barista.

"Ya nona—"

"Bawakan 1 botol wine untukku". Ucap Jisoo yang langsung mendapatkan anggukan dari pria itu.

"Baik. Tunggu sebentar nona". Barista itu membungkuk sopan lalu melangkah pergi. Sedangkan jisoo hanya memainkan ponsel nya.

Tak lama kemudian pesanan nya datang dan jisoo segera menikmati wine nya dengan sebuah musik keras memekakkan telinga menghentak di ruangan itu.

"Aku tidak percaya kita bertemu lagi disini." Suara berat itu terdengar jelas di indera pendengaran Jisoo yang sangat tajam itu. Ia menoleh menemukan sosok Seokjin yang mendudukkan pantatnya disebelah Jisoo.

"Kenapa kau terus menguntit ku? Kau tidak punya pekerjaan ya?" Jisoo berucap malas sambil menuangkan wine di gelas kecil itu dan meminumnya dengan terburu buru. Suasana saat ini terasa buruk karena kedatangan Pria ini.

"Punya. Saat ini saja aku sedang bekerja. Mengawasi salah satu anak menteri yang hanya menghabisi waktu dengan para jalang disini. Dia targetku." Seokjin berbisik pelan tepat ditelinga Jisoo sembari menunjuk seorang pemuda yang duduk bersama wanita tidak jauh dari mereka.

"Ada apa?" Tanya Jisoo penasaran ikut memperhatikan gelagat sosok pemuda yang kini dikerumuni para wanita wanita di tempat duduknya. Jisoo bergidik ngeri merasa muak melihat pemandangan itu. "Umurnya bahkan masih terbilang cukup muda dari yang kulihat dia mungkin masih duduk di bangku kuliah kan?"

MAFIA IN THE DARK- IITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang