...
VOMENT
Taehyung duduk tenang dengan wajah datarnya melihat tiga pisau mengkilat dengan satu pistol dan satu tongkat bisbol yang diletakkan dimeja itu. Ia melihat sebuah nomor yang sedang ia hubungi saat ini. Ia tersenyum miring saat seseorang diseberang sana sudah mengangkat panggilan nya.
"Lama tidak bertemu".
Terdiam cukup lama. Pria diseberang terdengar berdehem pelan.
'Apa kau menghubungi ku karena ingin meminta maaf?'.
Taehyung terkekeh sejenak menghisap kembali rokok nya dan mengepulkan asap itu dimana mana. "Coba kau katakan. Aku harus meminta maaf soal apa dan kesalahan apa yang sudah ku lakukan?".
'Apa kau sedang mencoba menantang ku? Kakek mu sendiri?'.
"Apa kau pikir aku masih menganggap mu sebagai kakekku? kau mau tahu hal terbodoh apa yang pernah aku lakukan seumur hidup?". Taehyung mengambil pisau berukuran sedang itu yang mengkilat sampai bisa menampilkan wajahnya di pisau itu.
"Hal bodoh itu disaat aku menghormati orang lemah seperti dirimu. Menggunakan cara licik untuk menggertak ku." Taehyung terkekeh. "Sayang sekali. Harapanmu sama sekali tidak terwujud. Pria lemah!".
'Apa ini karena kau sudah kaya dan memiliki banyak hal? Maka kau bisa dengan santai merendahkan ku. Kau pikir kau sudah hebat?'.
Taehyung tertawa lagi seperti orang gila begitu mendengar ucapan pria tus itu diseberang sana. "Tidak perlu kaya untuk bisa menentang mu. Orang orang miskin pun bisa. Kau hanya berlindung dibalik pasukan bodoh mu tanpa mau menampakkan dirimu pada mereka. Benarkan?".
'Jaga bicaramu anak muda'.
"Orang lemah seperti mu memangnya bisa apa? Lebih baik belajar bernafas dengan baik dulu sebelum menghadapi ku". Taehyung berucap datar sambil memainkan pisau miliknya pada meja itu.
'Kau tidak akan pernah bisa membunuh ku'.
Taehyung terkekeh. "Aku yakin kau ada diparkiran sekarang. Kau mau melihat sesuatu yang menakjubkan? Aku sudah menyiapkan nya".
Taehyung meraih sebuah remot dan tersenyum miring mendengar suara bising diseberang sana.
'Apa maksudmu brengsek'.
"Kau lihat mobil merah kesayangan mu? Yang baru saja kau naiki beberapa waktu lalu."
'Jangan bercand—'
Boom!
Taehyung tertawa mendengar sebuah ledakan yang begitu memekakkan telinga itu. Melihat cctv yang ada di depannya menampilkan sosok pria tua itu yang tengah berdiri dengan tatapan tidak percayanya ketika mobil kesayangan itu meledak didepan matanya.
"Bagaimana? Apakah menyenangkan?". Taehyung mengepulkan asap rokoknya lagi seolah dan tersenyum miring seolah sedang menyaksikan kemenangannya.
'Temui aku di club malam ini brengsek'.
"Dengan membawa pasukan? Bukan sama sekali gayaku. Lebih baik kau bertarung sendiri saja". Taehyung berdiri dari duduknya dan mengambil pistol lalu menembak ke arah layar yang menampilkan cctv di halaman rumah kakeknya.
'Hanya kita berdua.'
Pria tua bau tanah itu terdengar sangat emosi tapi ia berusaha sekeras mungkin untuk menahannya. Hal itu membuat Taehyung tersenyum senang.
"Baik. Tunggu aku".
•••
KAMU SEDANG MEMBACA
MAFIA IN THE DARK- II
General FictionSEASON -2 Biar lengkap baca MAFIA IN THE DARK Season 1 dulu kk/adk Yeorobun!! Kebanyakan Extra part saja. Taennie.