Beberapa tahun berlalu, kedua anak itu sudah tumbuh remaja. Tapi hubungan keduannya masih tak begitu akrab.
Yunho duduk di sofa kamar Chan dia bosan menunggu Chan berdandan.
"Tuan kenapa sangat lama? "tanya Yunho.
" Tunggu, aku harus terlihat tampan jika keluar hari ini. Kau jangan banyak bicara"kata Chan dari dalam ruang pakaiannya.
Yunho lembek, dia tak merasa semangat. Dia memikirkan apa yang akan dia lakukan nanti. Biasanya dia akan duduk diam saja seperti batu menunggu Chan berlatih.
Itu sangat membosankan, dia memutuskan untuk tiduran di sofa itu.
"Yuk berangkat! " kata Chan dengan penampilannya yang sangat berbeda.
"
Dari mana anda mendapat pakaian seperi itu? "tanya Yunho heran. Baru pertama kali ia melihat Chan seperti itu.
" Dari Ayah kemarin, bagaimana jelek ya? "tanya Chan jadi gak sepede tadi.
" Ehh tidak tuan, masih kok tampan. Tapi agak terlihat galak, gak seperti biasanya" jelas Yunho.
"Biasanya memangnya bagaimana aku? "tanya Chan.
" Seperti biasa pokoknya, Yuk kita keluar sebelum mereka ke mari" kata Yunho menggiring Chan keluar.
Di luar, semua orang yang lewat terkagum-kagum sambil menunduk hormat pada Chan. Mungkin baru pertama kalinya Chan keluar dengan penampilannya itu.
"Wah tuan sangat berbeda hari ini" kata prajurit itu sambil membukakan pintu untuk Chan.
Chan hanya tersenyum, dia berjalan dengan gagahnya masuk ke ruang latihan.
"Bagaimana denganku, apa aku tampak berbeda? "tanya Yunho pada prajurit itu kemudian.
"Hmm aku kira kau biasa saja, seperti biasanya. Buluks" kata prajurit itu penuh canda.
Goal, berhasil membuat Yunho makin kesal. Chan mendengar percakapan mereka. Dia tertawa dalam hati.
Suasana Yunho sedang tidak baik, dia mendekat ke Chan dan berbisik sesuatu.
"Tuan apa kau bisa bunuh dia? " kata Yunho. Membuat Chan terkekeh. Dia baru tahu ternyata Yunho itu punya jiwa barbar juga.
" Maaf aku tak bisa membunuh orang di ruang latihan" kata Chan.
"Kalau begitu, apa kau mengijinkan aku keluar? Aku ingin jalan-jalan" kata Yunho. Chan terkejut saat mendengarnya. Dia baru tahu ternyata Yunho sudah berani meminta sesuatu padanya.
"Tunggu setelah ini aku antar kau jalan-jalan" kata Chan.
"Tapi tuan, aku bosan hanya melihatmu di sini" kata Yunho kesal. Chan melihat Yunho yang begitu putus asa tak seperti biasanya, mungkin karena prajurit tadi.
"Ya sudah kalau begitu, boleh tapi jangan terlalu jauh" kata Chan sambil mengeluarkan pedangnya.
"Kalau kau kabur" Chan mendekatkan pedang itu pada leher Yunho.
"Ini akan memotong kepalamu" lanjut Chan. Hal itu membuat Yunho menelan ludahnya takut.
Melihat itu Chan menurunkan padanya dan tertawa melihat reaksi Yunho yang ketakutan.
"Baa baik tuan" kata Yunho, lalu dia langsung pergi dari sana.
"Huh untung aku tidak mati" gumamnya.
~~~
Yunho pergi ke tempat yang sering ia kunjungi dulu dengan Chan secara diam-diam. Dia tak pernah bosan dengan tempat itu.
Airnya terlihat masih sangat menyegarkan. Dia berjalan ke jembatan kayu itu. Dan duduk di pinggirnya. Yunho mencelupkan kakinya di sana.
Sungguh sangat menyegarkan.
Seharian pun dia pasti tak akan bosan di sini. Yunho membaringkan dirinya di sana.
Wah begitu tenang, semua orang pasti sangat suka tempat ini. Apalagi tak ada Chan yang akan mengganggunya saat ini.
Yunho memejamkan matanya, mencoba releks sejenak. Tapi beberapa saat kemudian. Sesuatu menjilat matanya.
"Kucing? Apa yang kau lakukan di sini? " Yunho bangun saat kucing itu sudah duduk di sampingnya.
" Meong, meong" kucing itu tak memerdulikan perkataan Yunho dia berjalan ke arah tepi jembatan dan duduk di sana.
Yunho sangat gemas melihat kucing itu, lalu dia mendekatkan diri ke sana.
Kucing itu menatap air danau itu, pupil matanya membesar tiba-tiba saat melihat seekor ikan yang berenang di sana.
Kaki kucing itu berusaha menyentuh air, tapi saat merasakan dinginnya air dia menaikannya kembali dan itu berulang-ulang.
Yunho memerhatikan kucing itu, sangat menggemaskan.
Ikan yang ada di dalam air itu mungkin tahu kalau kucing itu tak akan berani menangkapnya. Mereka semakin menarik perhatian kucing itu dengan melompat-lompat.
Hal itu membuat kucing itu geram, dia melompat ke arah ikan itu dan membuat Yunho syok. Dia ikut menceburkan diri ke air setelah melihat kucing itu tercebur.
Bukannya menyelamatkan kucing itu Yunho yang malah tenggelam, dia tak bisa berenang sama sekali. Dia mencoba melambai-lambai meminta bantuan. Tapi di sana benar-benar sepi tak ada orang.
"Bagaimana ini, apa aku akan mati di sini sekarang" batin Yunho saat tubuhnya sudah tenggelam masuk ke dalam air.
Dia tak kuat lagi, air sudah masuk ke dalam tenggorokannya dia tak bisa bernafas lagi. Dan hanya kegelapan yang dia lihat.
Di saat yang sama, dia merasakan sesuatu yang memegang pinggangnya dan menariknya.
"Chan"
~~~
TBC
Liat mereka kayak gini aja dah gemes uwuuu!!
Maaf ges agak lama up nya, tugas kampus banyak banget. Huh ternyata gini rasanya jadi maba 😩
Ada yang sama gak? Bisa cerita ya
See you
KAMU SEDANG MEMBACA
DANGEROUS || YUNGI ☑️
Fanfiction*Note: Sebelum baca wajib follow akun author. Makasih Ribuan rasa sakit telah dilaluinya, apakah Yunho akan mendapatkan kebahagiaan? Mau tau kelanjutannya, Yuk mampir :) Warning !! BXB Mature content