Yunho panik, dia tak mengerti apa yang Mingi katakan. Pria itu hendak keluar, tapi tangan Mingi memegang pergelangan tangan yunho.
Yunho baru ingat bahwa Mingi itu bukanlah manusia seperti dirinya, dia berbalik menatap Mingi. Pria itu tambah pucat dari sebelumnya.
"Mingi" gumam Yunho, dia sangat khawatir pada pria itu. Biarpun Mingi agak aneh, tapi dia telah menjaga Yunho selama ini. Sedangkan dia tak pernah memberikan apapun pada pria itu. Yunho berpikir keras lalu dia mendekat ke Mingi.
Yunho mendekatkan lehernya pada bibir Mingi.
"Minumlah" ujar Yunho.
***
Saat Yunho tersadar dia menyadari dia telah meniduri sesuatu. Tangannya meraba ke sebelah ranjang. Ada sesuatu di sana, saat dia membuka mata, dan benar saja dia meniduri lengannya Mingi. Dan Mingi ada di sampingnya sedang tertidur lelap.
"Apa yang terjadi?" gumamnya. Lalu Mingi menggiring ke samping menghadap ke Yunho. Seketika detak jantung Yunho meningkat.
Yunho melihat betapa polosnya wajah Mingi saat tertidur. Yunho sangat ingin menciumnya eh maksudnya merabanya.
Namum saat mata itu perlahan terbuka, Yunho refleks memejamkan matanya. Pura-pura tidur.
Tapi sesuatu dia rasakan menempel pada bibirnya, Mingi menciumnya. Demi masa depan Park Seonghwa Yunho sangat terkejut.
"Aku tahu kau sudah bangun" ujar Mingi. Yunho malu saat dia ketahuan.
Lalu dia membuka matanya, tatapan merada beradu. Mingi menarik bibirnya. Dia tersenyum pada Yunho. Jantung Yunho semakin menggila, sebenernya apa yang telah ternyadi pada Mingi. Apa dia kerasukan setan perawan? Yunho tidak tahu.
"Tunggu apalagi, cepat bangun dan kerjakan rumah" kalimat itu sukses membuat harapan Yunho yang sudah sangat tinggi, terjatuh. Dia langsung bangun dan pergi dari sana.
"Aiisss" umpatan pertama Yunho dia lontarkan saat memasak.
"Ah ada apa dengan mulutku?" gumamnya. Mungkin karena dia sering bergaul dengan tetangganya Park Seonghwa.
Pria itu mendengar langkah kaki yang mengarah padanya. Yunho hanya diam dia tahu bahwa itu adalah Mingi. Dia sudah cukup kesal dengan pria itu.
"Jangan memasak, aku akan pergi" kata Mingi tapi Yunho tetap diam dia hanya menjawab "Hmm".
"Kenapa masih lanjutkan?" tanya Mingi lagi.
"Ini aku masak untukku sendiri" jawab Yunho singkat. Mingi terkekeh dia menyadari bahwa Yunho sangat kesal hari ini.
"Kau akan ikut juga" kata Mingi. Yunho berhenti memasak dan dia berbalik ke arah Mingi.
"Aku tak mau ikut" kata Yunho singkat lalu dia kembali memasak.
Mingi terkejut, dia merasa bahwa Yunho telah berubah menjadi dirinya yang dulu, galak.
"Hai! Di sini aku bosnya ya. Kau harus menurut" kata Mingi.
"Kalau aku tidak mau kenapa?" tanya Yunho dia tak mau kalah.
"Baiklah kalau begitu, sebenarnya aku ingin mengajakmu karena di sana itu ada banyak wanita dan pria uke yang akan menggodaku. Nanti tidak apa-apa kan jika aku tergoda mereka" kata Mingi lalu dia pergi dari sana.
"Baiklah aku akan ikut" kata Yunho, sukses membuat Mingi tersenyum puas.
"Baiklah kalau begitu tuan Jung Yunho, cepat kemas pakaian anda" kata Mingi.
***
Yunho terkejut jika mereka naik bis sekarang. Dia merasa agak aneh sekarang, tapi ini kemauan Mingi. Yunho ya menurut saja.
Mereka sekarang duduk berbarengan, dia tak tahu dari pagi ini wajah Mingi berubah tak sedatar dan sedingin biasanya.
Yunho mulai curiga jika dia tengah dirasuki oleh hantu perawan.
"Hai! Apa benar ini kau?" tanya Yunho sambil menepuk paha Mingi. Pria itu yang tadinya menatap ke jendela kini dia berbaik ke Yunho.
"Berani-beraninya kau" bisik Mingi. Membuat nyali Yunho menciut, memang benar ternyata ini Mingi.
Seseorang duduk di samping Yunho, pria itu bermata sipit seperti kucing dia tersenyum pada Yunho.
"Cuaca sangat bagus hari ini" gumamnya. Yunho tersenyum sambil mengangguk.
"Saya Choi San, anda?" tanya pria itu, senyumnya tak luntur dari bibir pria yang bernama San ini.
"Saya Jung Yunho" kata Yunho, Mingi berbalik dia melihat Yunho tengah berjabat tangan dengan pria itu.
"Yunho-ya ayo berganti tempat duduk" kata Mingi kemudian. Yunho mengangguk, lalu mereka berganti. Kini Yunho yang dekat dengan jendela.
San tersenyum pada Mingi, tapi pria itu hanya tersenyum tipis.
"Apa dia temanmu?" tanya San.
"Tidak" jawab Mingi singkat.
"Lalu kenapa kau berbicara tidak formal padanya?" tanya San.
"Dia pasanganku, kami sudah menikah enam tahun yang lalu" kata Mingi. San terkejut lalu dia tersenyum.
"Wahh sudah cukul lama ya, berapa anak kalian?" tanya San menjadi penasaran.
Mingi sangat kesal dengan pria ini, kenapa manusia itu sangat ingin tau urusan orang lain.
"Empat" kata Mingi. Yunho terkejut mendengar itu, lalu dia berbisik.
"Apa yang kau katakan padanya?" bisik Yunho.
"Kau diam saja" gumam Mingi. Lalu dia kembali menatap San.
"Kalian ingin kemana sekarang?" tanya San lagi. Mingi muak dengan pria ini.
"Kami ingin berbulan madu yang ke lima belas sekarang" kata Mingi sambil menyeringai. San tertawa, Mingi benar-benar lucu menurutnya.
"Sudah? Apa ada yang ingin ditanyakan lagi?" tanya Mingi.
San hanya tersenyum sambil menggeleng, Yunho ikut tersenyum dia merasa tidak enak dengan San karena Mingi.
"Cukup senyum-senyumnya sebaiknya kau tidur" kata Mingi pada Yunho.
Akhirnya mereka sampai di suatu tempat. Mingi rupanya mengajak mereka pulang.
"Mau ke mana kita?" tanya Yunho. Mingi tidak menjawab dia memegang tangan Yunho dan mengajaknya masuk ke sana.
***
TBC
Kalau suka jangan lupa vote dan komen. Makasih
KAMU SEDANG MEMBACA
DANGEROUS || YUNGI ☑️
Fanfiction*Note: Sebelum baca wajib follow akun author. Makasih Ribuan rasa sakit telah dilaluinya, apakah Yunho akan mendapatkan kebahagiaan? Mau tau kelanjutannya, Yuk mampir :) Warning !! BXB Mature content