Meet

853 130 37
                                    

Sebelum ke storynya vote dulu yuk, dukung author cantik ini yah

Wkwk canda, tapi votenya beneran ya 😊

Happy reading

-----------------------------------------------------------
"Tuan Mingi ingin kemana lagi? Apa tidak bisa istirahat dulu? " tanya Hongjung yang mengeluh di belakang Mingi.

" Kau ini banyak mengeluh ya, cepat ikut saja" kata Mingi sambil jalan.

"Tuan hati-hati, aku bisa ketinggalan" kata Hongjung dengan kondisi kakinya yang masih sakit.

"Makannnya kalau punya kaki jangan pendek, biar cepat jalannya" kata Mingi.

"Hai! Kau menghina genetik keluargaku ya. Awas kau kalau saja kau bukan pangeran. Mati kau! " teriak Hongjung. Tapi Mingi tidak merespon apapun dia masih jalan ke tempat yang ingin dia tuju.

Mingi sudah melihat pemandangan danau itu dari jalan, dia semakin bergegas untuk mandi di sana.

Sesampainya di sana, Mingi berhenti saat melihat pria itu. Ya pria yang bersama kucing itu.

Orang yang pernah dia temui waktu itu. Mingi tak mengira bahwa akan bertemu dengannya lagi. Mingi terkejut dengan perubahan.

M

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

M

ingi terkejut saat lihat pria itu nyebur ke dalam air untuk menyelamatkan kucing itu.

Dia menunggu beberapa saat, bukannya di selamatkan olehmya kucing itu berenang sendiri ke tepian.

Tapi pria itu tak muncul-muncul ke permukaan. Mingi lalu menyadari saat pria itu melambai-lambai dan akhirnya tenggelam.

Mingi langsung lari dan nyemplung ke danau. Dia berenang secepat mungkin untuk menyelamatkan pria malang itu.

Karena air danau ini sangat jernih, Mingi dapat dengan jelas melihat pria itu yang ditarik ke dasar danau.

Dia menarik pinggang pria itu lalu membawanya ke daratan.

~~~

"Tolong bantu aku" kata Mingi pada Hongjung dia sudah ada di daratan.

Hongjung nurut lalu ia membantu menarik tubuh pria itu dan menidurkannya di atas jembatan itu.

"Ini anak siapa kau bawa? "tanya Hongjung panik.

" Duh banyak bicara ya, cepat beri pertolongan" kata Mingi juga panik sambil memeriksa napas pria itu.

Hongjung menekan-nekan dada pria memberi bantuan. Tapi tak ada efek apapun.

"Kenapa tak keluar airnya? "tanya Mingi melihat yang Hongjung lakukan gagal.

"Aku takut"  kata Hongjung. Mingi langsung mengambil alih dan menekan dadanya lebih keras dan memberi napas buatan sesekali.

"Huek" air itu keluar dari mulut pria itu. Dia batuk-batuk dan berusaha untuk bangun.

Mereka membantu pria itu duduk, dia terlihat sangat lemah.

"Terima kasih sudah menyelamatkanku" katanya dengan napas serak.

Mereka berdua mengangguk, lalu pria itu hendak bangun dari sana.

"Kau ingin pergi ke mana? " tanya Mingi datar.

"Aku ingin pulang tuan, sekali lagi terima kasih banyak tuan-tuan"  kata Yunho ingin bangun. Tapi tak bisa dia masih lemas.

"Sebaiknya kau istirahat dulu, tenangkan dulu dirimu" kata Hongjung.

Yunho mengangguk, dia pasrah karena keadaannya sekarang.

"Siapa yang bisa aku panggil anda tuan? "tanya Hongjung ke Yunho.

"Aku Jung Yunho" jawab Yunho. Tubuhnya menggigil kedinginan, Hongjung mengisyaratkan Mingi untuk meminjamkan jasnya pada Yunho.

Mingi mengangguk, dia langsung melepaskan jasnya dan memakaikannya ke Yunho.

"Tapi tuan" kata-kata terpotong saat mendengar kalimat ancaman Mingi.

"Tidak ada penolakan" kata Mingi sangat mengintimidasi sampai-sampai tak hanya Yunho yang takut tapi Hongjung juga takut.

Saat Yunho merasakan saat tangan Mingi bersentuhan dengan lengannya.

"Tuan, aku rasa anda lebih membutuhkannya. Tangan anda begitu dingin" kata Yunho.

Mingi hanya diam, dia hanya menatap Yunho sinis. Yunho sampai memalingkan pandangannya.

"Di mana kau tinggal, biar aku yang antar kau pulang " kata Mingi.

" TAK PERLU! " teriak seseorang dari belakang mereka.

" Chan? " gumam Yunho.

Chan datang dan melepaskan jas Mingi dari tubuh pria itu.

" Aku rasa dia tak memerlukannya tuan" kata Chan menyerahkannya penuh hormat pada Mingi.

Seketika aura panas terasa antara Chan dan Mingi.

"Lama tidak bertemu sahabat, atau bisa aku bilang musuh sekarang" kata Mingi dengan senyum miringnya.

Chan tersenyum remeh medengarkannya, dan membangunkan Yunho dari sana.

"Dia milikku, kau tak usah mengurusnya ya. Terima kasih sebelumnya karena sudah menjaga jodohku" kata Chan. Membuat telinga Mingi panas.

Tangan Mingi mengepal, saat Chan pergi dari sana.

"Semoga kalian bersama selamanya ya! " tetiak Mingi pada Chan.

" Terima kasih doanya" jawab Chan sambil menggotong Yunho yang lemah.

"Awas saja kau Bang Chan, tunggu balas dendamku! Aku akan menghancurkan semuanya termasuk dia"

~~~
Yunho dibaringkan oleh Chan di ranjang kamar dengan lembutnya.

"Tuan saat ini sudah sore, saya akan kembali ke kamar saya" kata Yunho berusahan menolak.

"Hai! Jangan coba-coba menolak!" kata Chan tegas. Yunho takut lalu dia kembali merebahkan dirinya di sana.

Chan pergi mengambil handuk dan mengeringkan tubuh pria itu.

"Sudah Tuan saya bisa melakukannya sendiri" kata Yunho merasa tidak enak.

Chan kesal, dia membuang handuk itu ke Yunho.

"Pergilah kau! Jangan pernah kembali ke sini lagi,  aku tak ingin melihatmu lagi" kata Chan kesal.

"Tuan maafkan saya, kalau saja saya tidak ke sana. Tuan tak akan repot.. " Yunho ingin bangun dari sana. Tapi tiba-tiba Chan memeluknya.

"Kalau saja aku menemanimu ke sana, pasti tak akan terjadi apapun padamu. Padalah aku tau kau tak bisa berenang"  tiba-tiba Chan menangis. Hal itu membuat Yunho merasa aneh.

"Tuan aku yang salah, maaf" kata Yunho melepas pelukannya.

"Apa ada yang sakit?" tanya Chan memeriksa Yunho. Yunho menggeleng menandakan tak ada yang bermasalah pada tubuhnya.

"Tuan aku akan kembali ke kamarku" kata Yunho. Saat Yunho ingin bangun, Chan menahannya.

"Kau tidur saja di sini malam ini"

~~~

TBC

Udah ada dikit moment Yunginya ges, tunggu ya pokonya mereka ditakdirkan bersama di cerita ini kok. Santuy ya..

Jangan bosen nunggu ya, aku akan berusa keras untuk story ini.

See you.

Jangan lupa vote and Comment

DANGEROUS || YUNGI ☑️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang