Rumah itu sudah bersih, Yunho berjalan ke ruang tamu di sana dia melijat sebuah benda besar seperti kaca.
Yunho duduk di sofa itu, lalu dia tak sengaja menginjak sebuah benda.
Tiba-tiba benda yang tadi Yunho lihat itu bersuara. Dia terkejut kaget dan bersembunyi di balik sofa.
Dia melihat ke samping ada sebuah kertas, itu adalah buku panduan. Yunho membacanya dan langsung mengerti. Bahwa itu namanya televisi.
Dia tak takut lagi, lalu dia duduk di atas meja dan menonton siaran yang ada.
Sudah berjam-jam dia menonton membuatnya menjadi memgantuk lalu dia tak sangaja tertidur di sana.
***
Mingi pulang sore itu, dia sangat lelah. Berbicara dengan manusia itu sangat sulit. Mingi harus berunding sampai sore agar bisa mendapatkan investasi tambahan.
Saat dia berjalan di tuang tamu, dia terkejut saat melihat TV sudah dalam keadaan hidup.
Lalu dia melihat Yunho yang tertidur pulas sambil memeluk remote itu.
Mingi mendekat dan melihatnya secara dekat, sangat menggemaskan pikirnya. Tapi dia menampar wajahnya agar sadar.
"Hai! Siapa suruh kau tidur di sini?" tanya Mingi menggoyangkan tubuh Yunho agar dia bangun.
"Hmmm" Yunho menggeliat, dia tak mau bangun. Mingi semakin gemas, lalu dia menepuk pipi Yunho.
"Dasar! Ee bangun" kata Mingi.
Yunho akhirnya membuka matanya, yanh dilihat pertama adalah wajah Mingi yang menatapnya.
Dia langsung bangun, dan duduk.
"Ternyata tuan sudah pulang" kata Yunho.
"Baru sadar, apa kau tak pernah mandi? Kenapa kau bau?" tanya Mingi dia menutup hidungnya.
"Tentu aku mandi, kemarin di kolam" jawab Yunho.
"Itu bukan mandi dodol, ayo aku tunjukan" kata Mingi menyeret tangan Yunho agar ikut dengannya.
Dia mengajak Yunho ke kamar mandi.
Yunho menganga melihat pemandangan di depannya itu.
"Wahh besar sekali aku bisa menari-nari di sini" kata Yunho kegirangan.
"Menarilah, menarilah sampai kau terpeleset, jatuh dan akhirnya mati. Hahaha" gumam Mingi dia mengeluatkan lelucon yang tak pantas ditertawakan.
"Tinggu apa lagi, cepat mandi" kata Mingi sambil melototkan matanya.
"Baik baik" Yunho takut lalu dia menurut.
"Kau bisa keluar" kata Yunho mengusir Mingi.
"Kau mengusirku?" tanya Mingi kesal.
***
Sudah tiga hari Yunho di sana, bertutur-turut dia lakukan kegiatannya. Hal itu membuatnya menjadi bosan.
Saat dia sedang duduk di pinggir kolam, rupanya ada seseorang yang mengetuk pintu.
Sebenarnya Mingi tak mengijinkan Yunho untuk membukakan pintu untuk orang selain dia, tapi saat ini Mingi sedang tidur. Yunho tak mau menganggu dia, karena Yunho lihat Mingi tak pernah tidur dari saat mereka ke mari.
"Apa ada orang? Kita petugas sesus penduduk. Jika tidak kami akan melaporkan bahwa kalian tinggal ilegal di sini" Yunho mendengar suara itu dari luar.
Di lalu melangkahkan kakinya ke pintu, dia tak mau jika mereka tertangkap di sini.
"Selamat pagi, apa benar ini kediaman tuan Song Mingi?" tanya dua pria itu. Mereka menunduk memberi hormat pada Yunho.
"Iya benar" kata Yunho singkat, dia agak gugup sebenarnya.
"Apa anda tuan Song Mingi?" tanya Mereka lagi. Yunho kembali gugup.
"Tidak bukan saya" kata Yunho. Mendengar itu membuat mereka curiga.
"Coba serahkan tanda penduduk anda tuan" kata salah satu dari mereka. Yunho bingung apa yang mereka katakan.
"Hmmm" Yunho mulai berkeringat dingin.
"Tunggu apa lagi tuan?" tanya mereka seperti menyudutkan Yunho.
Yunho hanya diam, dia melihat kedua orang itu mulai curiga.
"Jangan jangan anda" Mingi tiba-tiba sudah ada di belakang Yunho.
"Dia pasanganku, kami baru menikah tiga hari yang lalu dan dia belum memiliki kartu penduduk" kata Mingi dengan santai.
Mendengar itu membuat Yunho terkejut. Dia ingin mambantah tadi, Mingi mendorongnya masuk ke dalam.
"Ohh begitu, maaf kami menganggu anda" kata mereka sambil membungkuk dan pergi dari sana.
Setelah itu Mingi kembali masuk, dia melewati Yunho. Menuju ne dapur.
"Belajarlah memasak!" kata Mingi saat melihat dapur kosong tak ada makanan.
"Baik tuan" kata Yunho.
***
Kembali Yunho dengan kebosanan yang melanda dirinya, bahkan sekarang dia lebih bosan dari kemarin.
Dia duduk di depan pintu belakang, menatap pemandangan sore yang agak mendung itu.
Yunho menoleh jam, sebentar lagi Mingi akan datang. Dia sudah belajar memasak lewat televisi. Tapi tak bisa memperaktekannya karena bahan-bahannya tidak ada.
"Hai apa yang kau lakukan di sini?" tanya Mingi tiba-tiba sudah berada di depannya.
"Ahh maaf tuan saya ketiduran, saya menunggu tuan" kata Yunho tak sengaja tertidur.
"Kenapa dapur masih kosong? Apa kau tak memasak untukku?" tanya Mingi dengan wajah garang.
"Tuan saya sudah belajar, tapi tak ada bahan masakan" kata Yunho.
Mingi lalu berpaling, Yunho benar tak ada bahan apapun untuk dimasak. Dan dia mencegah Yunhi untuk keluar dari sana.
"Ayo ikut aku!" Mingi berjalan masuk, sedangkan Yunho mengekornya dari belakang.
"Apa kau sudah mandi?" tanya Mingi, Yunho hanya mengangguk untuk menjawab.
Dia naik ke kamarnya, sedangkan Yunho masih di bawah menatap pria itu. Lalu Mingi sudah memakai setelan casual dan ditangannnya ada jaket.
"Pakai ini" kata Mingi menyerahkan jaket itu ke Yunho.
"Terima kasih tuan" kata Yunho sambil tersenyum.
"Ayo kita keluar" ujar Mingi.
***
TBCKalau suka jangan lupa vote dan comment makasih.
KAMU SEDANG MEMBACA
DANGEROUS || YUNGI ☑️
Fanfiction*Note: Sebelum baca wajib follow akun author. Makasih Ribuan rasa sakit telah dilaluinya, apakah Yunho akan mendapatkan kebahagiaan? Mau tau kelanjutannya, Yuk mampir :) Warning !! BXB Mature content