Jimin berjalan menuju sekolahnya, hari ini dia naik bus walau sebelumnya dia tidak pernah.
07:15
'Handphone itu' menunjukan bahwa lonceng bel sekolahnya sudah berbunyi dan jarak nya dari sekolah masih harus ditempuh 5 menit lagi.
"Apa gua bolos aja?" Gumam Jimin berhenti berjalan dan menatap langit yang sangat cerah hari ini.
"Aelah udah deket aja gua baru ada niatan bolos, nanggung banget babi" dan akhirnya Jimin memutuskan untuk melanjutkan perjalanannya ke sekolah.
"Selamat pagi bapak hehe" Jimin menatap satpam sekolahnya dengan senyum manis nya, berusaha bersikap imut agar dapat masuk kedalam lingkungan sekolah itu.
Pak satpam aja ga bisa menahan kegemasan melihat tingkah Jimin, menghela nafas lalu membuka gerbang tersebut sukarela.
"Jangan diulangi ya Jim"
"Hehe iya makasih bapak" Jimin masuk dan melambaikan tangannya lalu berlari menuju kelasnya.
Jimin masuk ke kelas setelah melihat tak adanya guru mata pelajaran yang mengajar dikelasnya.
Cuti melahirkan Lisa tanpa ditanya memberi tahu Jimin begitu saja.
Mengangguk acuh tak acuh Jimin duduk dikursi dan memakai headset nya untuk mendengar lagu dan meletakan kepalanya di meja dengan lengannya yang menjadi tumpuan kepalanya. Memikirkan kejadian semalam.
"Dia kenapa?" Tanya Seokjin yang sedikit asing dengan tingkah Jimin.
"Biarin aja dulu, dia mungkin lagi butuh waktu" saran Yoongi sebelum Hoseok berjalan menuju Jimin.
Tes
TesJimin menangis.
Flashback
"Dek, kita jauhan dulu ya?" Jimin berhenti mengelap bibirnya. Badannya terasa kaku mendengar kalimat Jungkook yang masih tak dapat dia cerna.
"Emm, maksut nya mas?" Tanya Jimin berharap dia telah salah mendengar dan Jungkook tertawa sambil berkata bahwa dia sedang bercanda.
"Mas lagi pusing sama tugas, mas takut aja kalo karena tugas ini mas jadi berubah sifat ke kamu" jelas Jungkook dan masih membuat Jimin terheran heran
" Mas berani sumpah ga ada cewe lain atau mas lagi pdkt sama orang lain, mas memang murni pengen selesaikan tugas tugas mas tanpa ada hambatan" lanjut Jungkook namun tak membuat Jimin membalas perkataan nya walau sekedar iya ataupun kalimat larangan.
Yang ada dipikiran Jimin hanyalah jadi selama ini gua hambatan buat mas Jungkook?
Jimin tersenyum dan hanya mengangguk, Jungkook tau kalau Jimin pasti merasa sakit hati dengan kalimat per kalimat yang Jungkook sampaikan hari ini kepada dia.
Tapi Jungkook tak ingin Jimin berburuk sangka bahwa Jungkook berubah atau Jungkook bukanlah pribadi yang dia kenal selama ini.
Jungkook butuh waktu untuk menyelesaikan tugas tugas sialan ini.
"Nih kamu pegang handphone mas, mas janji dan sumpah mas ga ada deket sama orang lain. Cuma kamu yang mas suka, sayang, cinta" Jungkook memberikan handphone nya ke Tangan Jimin namun Jimin hanya diam masih tidak bergeming.
" Atau kalo kamu masih ga percaya kamu bisa tanya temen temen atau abang kamu juga kalo mas bener bener cuma mau selesaikan tugas ini"
*-*