Bab 4 : Balapan

23 2 0
                                    

Happy reading♥️🌹
******


Suasana sudut kota dekat perkampungan yang biasanya sepi malam ini mendadak ramai sekali. Para anak-anak muda, baik laki-laki maupun perempuan tampak memadati jalanan untuk menyaksikan balapan liar. Hingar-bingar suara motor memekakkan telinga setiap orang. 'Tak peduli bila yang mereka lakukan itu melanggar aturan, para peserta balap liar ini tetap melakukan aksi mereka dengan menarik gas motor sekencang-kencangnya.

Bruummmmm.... Brummmm ... bruuuummmm ... bruummmmm ... brummmmm .... Suara motor bersahut-sahutan memecahkan kesunyian malam. Para peserta itu sudah berada di posisi mereka masing-masing. 'Tak lama kemudian muncul seorang gadis berambut panjang sembari memegang sapu tangan berjalan ke depan barisan para pembalap itu dan mulai menghitung mundur.

"Tigaaaaaaaaaaa.............duaaaaaaaaaaaaa.............satuuuu............gooo......," teriak gadis itu seraya melemparkan sapu tangan yang dipegangnya ke udara. Seketika itu pula para pembalap liar itu menarik kencang laju kendaraan mereka masing-masing demi memenangkan pertandingan dan bisa pulang dengan membawa uang ratusan juta rupiah. Mereka 'tak perduli kalo yang mereka lakukan itu sangat berbahaya.

Sorak-sorak penonton meneriaki nama jagoan mereka membuat suasana semakin ramai. 'Tak butuh waktu lama para pembalap liar itu sudah hampir mendekati garis finish. Suasana semakin panas kala dua peserta balap liar itu saling tikung-menikung agar bisa lebih dulu mencapai garis finish. Aksi tikung-menikung itu terhenti kala salah satu peserta berhasil mencapai garis finish.

Para penonton tampak terkejut ketika sang juara membuka helm yang dipakainya, ternyata dia adalah seorang wanita cantik berambut panjang juga memiliki mata tajam yang siap menghipnotis siapa saja yang memandangnya. Semua orang tampak takjub melihatnya 'tak terkecuali para rivalnya tadi yang sama sekali 'tak mengetahui jika salah satu peserta adalah seorang wanita.

"Naya ... lo kok bisa ikut balapan?" tanya gadis yang tadi memandu jalannya balapan terkejut. Ya gadis itu adalah Anaya Faraditta atau yang akrab disapa Naya. Sebenarnya ini bukan untuk pertama kalinya Naya balapan liar, dia sering sekali balapan apalagi bila suasana hatinya sedang 'tak baik dan sedang ada masalah. Namun, beberapa bulan belakangan Naya sempat vakum dari balapan-balapan seperti ini.

"Biasa aja napa Li, muka lo gak pantes kek gitu," sahut Naya santai.

"Ehh kampret lo, katanya kan vakum terus ini kenapa bisa-bisanya lo ikut balap tanpa gue tahu lagi. Kalo gue tau gak bakal gue izinin lo untuk ikut, balapan tadi terlalu bahaya buat lo Naya," oceh gadis yang bernama Lia itu khawatir.

"Lebay lo, lagian gue gpp ini kan."

"Susah emang kalo ngomong sama batu mah," ujar Lia kesal. Naya hanya tersenyum sekilas menanggapi perkataan temannya itu. Naya tahu Lia pasti panik mengetahui dirinya adalah salah satu peserta balap liar tadi, karena para peserta itu terkenal kejam di arena balap. Mereka 'tak segan-segan mencelakai lawannya demi memenangkan pertandingan. Beruntungnya hal itu 'tak terjadi tadi, ya meskipun itu terjadi Naya 'tak mempermasalahkannya. Toh meskipun dirinya celaka itu sudah biasa, rasa sakit jatuh di jalan aspal itu lebih baik daripada ia harus merasakan sakitnya luka-luka yang selalu ditorehkan Ayah padanya, itu terlalu perih.

"Congrats yaa, gue akuin skill lo cukup mumpuni, selama ini gue gak pernah ketemu cewek yang skillnya kayak lo gini," ujar Gre salah satu rival Naya tadi mengulurkan tangan memberi selamat.

"Thanks, gue mah gak ada apa-apanya dibanding sama lo," ujar Naya menyambut uluran tangan Gre.

"Perhatian semuanya ... acara balapan sudah usai. Dan the winner kita kali ini yang berhak mendapatkan uang 25 jt adalah Nayaaa...congrats buat Naya," teriak Lia memberi pengumuman membuat suasana seketika sunyi.
Semua orang bertepuk tangan menyambut kemenangan Naya dengan takjub. Siapa yang menyangka seorang gadis cantik itu dapat mengalahkan para peserta lain yang skillnya 'tak diragukan lagi di arena balap. Banyak celetukan orang yang masih 'tak percaya jika pemenang balap liar kali ini adalah seorang wanita.

"Gue pikir tadi itu cowok."

"Sama gue juga mikir gitu, abis kalo liat cara dia balapan tadi keren abis."

"Cantik-cantik jago balap nih mbaknya."

"Kirain mah si Gre tadi yang bakal keluar jadi pemenang."

Setelah menerima amlop hadiah miliknya, Naya berniat akan meninggalkan area balapan. Namun, hal itu diurungkannya kala Lia menghampiri dan mengajaknya untuk makan-makan bersama para peserta balap tadi. Sebenarnya Naya enggan untuk ikut, karena dirinya sulit untuk beradaptasi dengan orang-orang baru, tapi karena paksaan dari Lia mau 'tak mau Naya pun mengiyakan ajakan temannya itu. Dan di sinilah Naya sekarang berada di salah satu café hits di Jakarta yang biasa dijadikan tempat tongkrongan anak-anak muda. Meski merasa tidak nyaman Naya berusaha untuk terlihat biasa saja.

"Lo yakin Nay cuma mau softdrink aja? Gak kepengen pesen makan juga gitu? " tanya Lia saat pelayan mengantarkan pesanan miliknya.

"Kalo lo mau pesen makan pesen aja Nay, tenang ini gue yang traktir kok," ujar Gre menambahi.

"Enggak deh thanks, gue cukup ini aja kok," jawab Naya meyakinkan.
Kurang lebih satu jam Naya terjebak dalam suasana yang 'tak nyaman ini. Sebenarnya dia hendak pergi dari tadi, tapi Naya merasa 'tak enak dengan yang lainnya terutama Lia. Sedari tadi Naya banyak diam, hanya sesekali saja ia menyahut obrolan mereka. Naya bernafas lega kala Lia akhirnya mengajaknya untuk pergi dari tempat ini.

"Balik yuk Nay, anterin gue balik dulu tapi yaa," ajak Lia sembari beranjak dari kursinya.

"Hmm," sahut Naya mengiyakan lalu beranjak dari kursinya menuju ke parkiran setelah berpamitan dengan Gre dan yang lainnya dan 'tak lupa ia juga mengucapkan terimakasih kepada Gre atas traktirannya.
Diperjalanan menuju rumah Lia, Naya hanya diam bahkan tadi mereka nyaris saja menabrak orang karena Naya yang tidak fokus mengendarai motor. Hal itu tentu saja membuat Lia jadi panik dan memaksa Naya untuk menyerahkan kendali motor padanya. Meski awalnya Naya 'tak mau, tapi akhirnya ia menuruti juga apa kata Lia.

"Perasaan tadi pas balapan lo bawa motor luar biasa deh kek rossi gitu. Terus tadi kenapa lo tiba-tiba gak fokus Nay? " tanya Lia yang heran akan sikap Naya.

Naya hanya diam 'tak menggubris pertanyaan Lia dan itu membuat Lia semakin penasaran. Apa yang sebenarnya terjadi dengan Naya? Kenapa sikapnya jadi aneh dan tiba-tiba balapan lagi setelah sekian lama ia vakum. Sepertinya telah terjadi sesuatu pada Naya, tapi entah apa Lia pun bingung.

*********

Makasih udah mampir🌹
Jangan lupa tinggalkan jejak, vote, comment juga kritik dan sarannya♥️

Salam hangat

Rara😘

ANAYA [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang