Beautiful Day

774 48 6
                                    

Halo-halo!
Semoga suka ya!

Happy reading!

*****

Pagi-pagi sekali Theo sudah siap untuk berangkat sekolah. Tidak seperti biasanya kali ini Theo keluar dari rumah dengan senyum mengembang. Bahkan, Yuda dan Naomi sempat saling lirik melihat tingkah Theo yang tidak biasa.

"Theo lagi kesambet ya?" Tanya Naomi melongo.

"Jangan sembarang," kata Yuda. " Mungkin dia lagi bahagia." Naomi hanya menganggukkan kepalanya.

"Kamu kapan lamar aku?" Yuda langsung tersedak kala Naomi mengajukan pertanyaan tidak terduga.

"Kamu ngebet nikah?" Bukannya menjawab Yuda malah balik bertanya.

"Ish, aku tuh gak mau kamu gantung kayak jemuran basi. Kasih kepastian dong." Wajah Naomi sudah cemberut kala Yuda mengatainya "ngebet nikah". Memang wanita mana? yang tidak ingin di beri kepastian akan menuju mana hubungan mereka.

"Lagian kamu kan udah mapan, punya rumah, penghasilan perbulan juga bisa di bilang gak sedikit, kurang apa lagi coba? Kalo bukan istri." Yuda menggelengkan kepalanya takjub.

"Mental aku yang belum siap Naomi."

"Kalo nunggu mental kamu siap keburu aku di nikahin orang," kata Naomi dengan tatapan sinis.

Yuda menghela nafas kala melihat Naomi yang begitu ingin segera dihalalkan olehnya.

"Kamu tunggu aja aku pasti bakal bawa kamu ke pelaminan. Lagian aku yakin kamu cuma mau nikah sama aku walaupun ada yang lamar kamu."

Tatapan sinis Naomi hanya Yuda balas dengan senyuman manis. Yuda sudah sangat paham dengan perasaan dan hati Naomi hanya untuknya seorang.

"Tahun ini pokoknya kita harus nikah!." Perkataan Naomi seperti ultimatum yang tak bisa di bantah.

"Kalo aku belum siap gimana?" Tanya Yuda mengejek.

"Aku perkosa kamu." Perkata Naomi sukses membuat Yuda terbelalak takjub.

Astaghfirullah.

◾◾◾◾

Bukan Anzel namanya jika tidak berurusan dengan guru BK. Pagi ini Bapak Bandi guru kesayangan Anzel itu memarahinya karena menggunakan sepatu sneaker berwarna kuning cerah secerah hatinya sebelum bertemu dengan Pak Bandi.

"Kamu ini kenapa Selalu bikin Bapak pusing Anzel? Kamu itu perempuan tapi kenapa suka betul bikin onar?" Tanya Pak Bandi geregetan.

"Bapak itu yang terlalu sensi sama saya. Dikit-dikit saya, apa-apa saya, semuanya saya. Saya mah gak ada benernya di mata Bapak," kata Anzel sedikit manyun.

"Kamu ini salah, siapa suruh kamu pakek sepatu yang melanggar aturan sekolah?."

"Peraturan sekolah tuh terlalu kuno, Pak. Ini tuh namanya fashion, Pak."

Pak Bandi sudah mengelus dada karena terlalu kesal. Murid perempuannya yang satu ini memang sering sekali membuatnya pusing.

"Mending kamu bersihkan toilet saja nanti. Bapak sudah pusing sama kelakuan kamu." Anzel hanya cemberut kala di suruh membersihkan toilet untuk kesekian kalinya.

"Tapi nanti waktu istirahat, Bapak sendiri yang akan mengawasi kamu." Anzel semakin jengkel karena jam istirahatnya harus ia lewatkan.

Anzel memasuki kelas dengan wajah ditekuk, kusut seperti baju belum di setrika.

GAMERS VS PLAYGIRL (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang