SB22

503 65 2
                                    

◜   🌻   ◞

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

◜   🌻   ◞

"Bunda beri kamu penawaran terbuka untuk memutuskan tetap bersama ayahmu atau ikut Bunda. Akan sedikit lebih baik kalau kamu ambil pilihan kedua." Dalam diri Hilal menertawakan ucapan Arisha baru saja.

"Lebih baik tutup saja penawaranmu," balas Hilal remeh. "Sempat aku berpikir untuk berbaikan denganmu, tapi sangat disayangkan kamu sudah menghancurkannya," lanjut Hilal.

"Kamu pernah bertanya pada Juang tentang bagaimana jika semua di sekitarnya itu palsu bukan? Tapi bagaimana jika yang palsu adalah orang di sekitarmu?" Arisha sempat mendengar racauan Juang akan hal itu yang membuatnya tahu.

"Aku tahu yang berada di sekitarku itu palsu, salah satunya kamu." Hilal terdiam sejenak. "Berhenti memintaku kembali padamu karena aku tidak pernah menjadi milikmu. Lebih baik perbaiki hubungan dengan keluargamu saat ini. Segera perbaiki yang retak, jangan sibuk memperbaiki yang sudah benar-benar hancur."

Mobil mereka berhenti di depan rumah Hilal. Hilal mencoba cepat keluar namun pintunya dikunci.

"Ke rumah saya," perintah Arisha pada driver nya setelah keheningan cukup lama di dalam mobil.

Hilal terus berusaha membuka pintunya namun tetap saja gagal dan berakhir pasrah dalam kurungan Arisha.

"I ain't tryna mess with your self-expression. But I've learned a lesson that stressin' and obsessin' 'bout somebody else is no fun and snakes and stones never broke my bones. You need to calm down, Arisha." Hilal melantunkan bagian lagu You Need to Calm Down yang tengah terputar di radio. Arisha hanya membalas dengan senyuman miringnya.

Arisha menarik paksa Hilal yang tak mau keluar dari mobil dan terus memohon pada driver Arisha untuk membawanya pulang. Hilal akhirnya menuruti Arisha karena wanita itu mengancam dengan mentari.

Arisha menurunkan Hilal di rumah pribadinya, tidak banyak yang mengetahui rumahnya itu. Dia sendiri masih memiliki sedikit kewarasan untuk tidak membawa Hilal ke rumahnya, itu jelas hal tergila yang dia lakukan karena itu akan menghancurkan dirinya sendiri.

Baru saja Hilal melangkahkan kakinya masuk ke rumah Arisha, dia disambut dua orang yang menahan dirinya lalu menariknya masuk ke sebuah ruangan. Jika saja yang menarik sebatas Arisha, dia bisa melawan, tapi ini terdapat dua orang yang memiliki badan dua kali lipat lebih kuat daripada Johnny.

Hilal di kunci di dalam ruangan itu di mana tak ada celah yang bisa membuatnya keluar. Pintu adalah salah satunya jalan keluar, ruangan itu memiliki jendela namun itu jendela mati dan ukurannya kecil, di atas pula.

"Arisha sialan!" Hilal melempar sebuah dokumen yang dia temukan di ruangan itu ke sembarangan arah. Dalam dokumen tersebut tertulis bahwa Arisha akan mengeluarkannya dengan mudah jika dia memberikan persetujuannya.

sunbearTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang