◜ 🌻 ◞Mata putra semata wayang Daniel dan Jingga semakin memanas ketika melihat kehadiran seorang wanita, Arisha. Pandangannya tak lepas dari wanita itu yang tengah berjalan ke arah peti mati Jingga.
Arisha yang hendak menyemprotkan parfum kepada jasad Jingga ditahan oleh David, putra Daniel dan Jingga. Tangan David lantas menampar Arisha dengan keras, membuat beberapa orang disekitar mereka seketika berpusat ke arah mereka.
"Mau cari muka dateng ke sini?" Tatapan David begitu tajam pada Arisha, dia bisa saja membunuh Arisha dengan tatapan itu. "Kenapa bukan kamu yang mati? Kenapa?" lanjut David memukuli bahu Arisha.
Arisha terlihat menahan dirinya sebaik mungkin untuk tidak tumbang karena pukulan David. Matanya dia tahan untuk tidak mengeluarkan air matanya. "Kamu pembunuh!" Arisha hanya menatap David datar saat anak itu berulang kali meneriakkan kata-kata itu padanya.
Tangan David dari memukuli bahu Arisha tiba-tiba beralih ke leher Arisha dan berusaha mencekiknya. Arisha sedikit terkejut namun tetap mempertahankan raut datar dan diamnya.
"Kamu pembunuh! Kamu yang seharusnya mati!" ujar David mencekik Arisha semakin kuat.
Sebuah tangan menghentikan aksi David mencekik Arisha dengan mudah. Arisha terengah-engah dan mengatur napasnya setelah lepas dari cekikan itu.
"Pergi, Ris," ujar pemilik tangan itu, Daniel. Lantas Daniel menarik David ke dalam pelukannya, anak itu semakin menjadi dengan tangisnya. Dia hampir saja kehilangan akal dengan membunuh Arisha, beruntungnya Daniel segera menahannya.
"Mau gimanapun, kita harus antar mama dengan sukacita. Bukan maksud merayakan, tapi mengikhlaskan. Kita harus buat jiwanya pergi tenang, bukan tertahan karena kesedihan kita. Papa tau dan yakin kamu bisa lakuin dan lewatin dengan baik." Daniel sambil mengelus-elus punggung David.
Pelukan David pada Daniel semakin kuat setelah mendengar perkataan Daniel. Jelas begitu berat bagi David melepas kepergian ibunya secara tiba-tiba dan kepergiannya dapat terbilang tidak wajar. Tentu saja bukan hanya David yang merasa berat, Daniel pun juga begitu tapi dia tidak bisa lemah dihadapan David, menguatkan David samadengan menguatkan dirinya.
◜ 🌻 ◞
Sudah terhitung sepuluh menit Johnny dan Joanna hanya saling diam bermain golf. Keduanya belum ada yang memulai percakapan bahkan Johnny yang meminta Joanna bertemu dengannya.
Dia berulang kali memikirkan tentang pantas tidaknya dia mencurigai Joanna yang selama ini terus bersamanya. Jatuh-bangun dirinya, Joanna tahu segalanya.
"Cece tau awal perubahan Arisha, kan?" Joanna menghentikan tangannya yang hendak mengayunkan stik golf untuk menendang bola. Johnny menatap beberapa pekerja yang menemani mereka sebagai perintah bagi mereka untuk meninggalkan keduanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
sunbear
Fanfiction[Finished] 𝗦𝗨𝗡𝗕𝗘𝗔𝗥 Kehidupan seorang anak dan ayah yang baik-baik saja tiba-tiba menjadi kacau hanya karena kembali melihat wanita yang sudah lama menghilang. Melihatnya samadengan melihat awal bencana. Fullsun 🌻 + Papa Bear 🐻 = happiness �...