◜ 🌻 ◞
Baru kali ini Juang melihat apartment yang bisa dibilang kumuh, panas, dan tidak layak huni, menurutnya. Mereka menjemur pakaian mereka di depan unit mereka, memang benar mendapat panas matahari, tapi itu tidak pantas menurut Juang, terlebih terdapat pakaian dalam yang terlihat.
"Unit lo sebelah sini, ini masuk unit yang gede ukurannya. Kalo lo butuh bantuan, unit gue pas banget di sebelah lo," ujar gadis itu memberikan kunci ruangannya lalu kembali ke unit nya.
Tempat itu lebih akrab dipanggil rusunawa daripada apartment walau fungsi dan sistemnya kurang lebih sama. Juang masuk ke dalam unitnya, dia begitu asing dengan apartment menggunakan kunci manual. Di dalamnya hanya terdapat dua kamar, dapur, kamar mandi, dan area kosong yang bisa difungsikan sebagai ruang fungsional untuk ruang tamu, keluarga, dan ruang makan.
"The maid's house in my house is better than this," cibir Juang saat memeriksa seluruh ruangan didalamnya.
Juang duduk di atas kasur yang tersedia dan menampilkan ekspresi aneh. Kasur tersebut hanya kasur busa, jelas berbeda dengan miliknya di rumah. Ruangan tanpa AC, bahkan kipas angin pun tidak disediakan. Lemari dengan berbagai stiker yang tertempel pada pintunya terlihat kumuh bagi Juang.
Tangannya mengetuk keras pintu unit gadis yang tadi mengantarnya, Aruna. Dia masuk ke dalam unit Aruna bersiap melontarkan segala keluh kesahnya. Matanya terkejut mendapati unit Aruna yang terbilang lebih bagus dan layak daripada unitnya, terlebih terdapat kipas angin di sana, setidaknya.
"Ini lo bilang apartment?" teriak Juang pada Aruna, dia merasa ditipu oleh Aruna. "Ini rusunawa? Lo harus tau kalo kelas gue bukan di sini!" lanjut Juang yang ditertawakan Aruna.
"Terus mau apa? Pergi dari sini? Silahkan. Kamu ada uang buat sewa apartment? Jangankan itu, beli makan bisa nggak?" balas Aruna dengan nada santai namun menyindir. Juang menendang sepatu Aruna yang berada didekatnya karena kesal dengan ucapan gadis itu.
"Lo udah enak ya di sini nggak perlu bayar sewa, masih baik tadi gue beliin makan. Kalo nggak mau tinggal di sini, balik ke rumah lo, simpel," lanjut Aruna.
Seseorang mengetuk unit Aruna menghentikan keributan mereka sejenak. Orang itu memberikan sejumlah uang pada Aruna membuat Juang terkejut dan melirik tajam Aruna. "Saya cicil buat bulan depan ya teh, takut keburu dipake sama suami duitnya, nanti malah nunggak lagi saya tehㅡ Eh ada Aa, pacarnya teh? Kasep pisan. Permisi dulu ya teh." Juang menunjuk Aruna dengan ekspresi terkejutnya.
"Apa lo liat-liat gitu? Balik ke unit lo sana! Ganggu aja." Aruna melirik tajam Juang.
"Lo yang punya tempat ini?" Aruna mengedipkan matanya. "Kenapa lo nggak bilang dari awal! Lo bisa dong tambah AC di tempat gue, sekalian ganti kasurnya, terus tambah TV, WiFi juga tambahin biar nggak gabung sama yang lain." Aruna membulatkan matanya tak percaya lantas menendang Juang membuat anak itu meringis.
KAMU SEDANG MEMBACA
sunbear
Fanfiction[Finished] 𝗦𝗨𝗡𝗕𝗘𝗔𝗥 Kehidupan seorang anak dan ayah yang baik-baik saja tiba-tiba menjadi kacau hanya karena kembali melihat wanita yang sudah lama menghilang. Melihatnya samadengan melihat awal bencana. Fullsun 🌻 + Papa Bear 🐻 = happiness �...