Lepas makan dari Loko Cafè, Atsumu ngajak aku ke Jembatan Sayidan. Dia ngebet banget mau ke sini gegara liat feed instagram temen-temennya.
Seorang kawannya yang tinggal di Jakarta pernah bertanya, "Sayidan itu di mana?". Rupanya dia penasaran dengan lirik lagu Shaggydog, band asal Yogyakarta. Dalam lirik salah satu lagunya ada kalimat 'di Sayidan, di jalanan, angkat sekali lagi gelasmu kawan...'
Lagu-lagu Shaggydog kebanyakan berirama reggae dan ska. Dengan notasi riang, mudah didengar, dan lirik yang apa adanya. Mendengarkan lagu-lagunya membuat badan serasa ingin bergoyang.
Bagi orang luar Jogja, harus diakui Sayidan menjadi dikenal gara-gara lagu ini. Bahkan mungkin juga bagi sebagian kecil orang Jogja sendiri. Sayidan dulu tidak begitu dikenal sebelum ada lagu berjudul "Di Sayidan" ini.
Sayidan adalah sebuah kampung di pusat kota Yogyakarta. Kilometer 0 kota Jogja hanya berjarak sekitar 1,5 km dari Sayidan. Tepatnya, Sayidan ada di sebelah timur kilometer 0. Kilometer 0 sendiri adalah sumbu di perempatan Benteng Vredeburg, kantor pos, kantor bank BNI, dan Gedung Agung.
Penanda yang cukup mudah dikenali jika hendak ke Sayidan adalah jembatan Sayidan. Ada tulisan besar huruf latin di sana, berikut tulisan huruf Jawa. Bangunan jembatan Sayidan seperti pada umumnya jembatan yang kita kenal. Namun di bagian ujung ada semacam bangunan mirip pos penjaga. Hanya saja ini tidak difungsikan sebagai pos jaga, namun sebagai pintu masuk.
Kampung Sayidan berlokasi di pinggir sungai Code, salah satu sungai penting yang membelah kota Jogja. Boleh dikata, jembatan ini juga menjadi penghubung antara Kraton Yogyakarta dengan Puro Pakualaman. Di zaman Belanda, dua kerajaan ini terpisah. Kini, Sri Sultan Hamengkubuwono dari Kraton Yogyakarta menjadi gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta. Sementara Sri Pakualam menjadi wakilnya.
Kampung Sayidan berada di sisi Barat sebelah selatan jembatan Sayidan. Dihadapannya atau di Timur sebelah selatan jembatan adalah kampung Bintaran Kulon. Di sisi utara jembatan ada kampung Jagalan Beji. Kampung ini terletak di sisi Timur sungai Code. Sementara dihadapannya ada kampung Ratmakan.
Nama Sayidan berasal dari bahasa Arab. Konon di kampung Sayidan pernah tinggal orang-orang Arab. Kraton Yogyakarta sendiri memiliki keterkaitan dengan Kerajaan Mataram Islam, rajanya bergelar sultan, dengan imbuhan antara lain Senapati-ing-Ngalaga Khalifatullah Sayidin Panatagama.
Beberapa tempat yang menarik dikunjungi di kawasan ini antara lain kampung-kampung di pinggiran Sungai Code yang terus berbenah. Bagi yang suka blusukan ke kawasan urban, Sayidan dan kampung-kampung disekitarnya menawarkan keunikan tersendiri.
Wisatawan yang ke sana juga bisa menikmati sajian kuliner angkringan di pinggir sungai. Tak jauh dari jembatan Sayidan ada pula Bakmi Kadin yang melegenda. Terus ke arah Timur di halaman Puro Pakualaman juga asyik buat nongkrong. Juga ada Ayam Goreng Bu Tini tak jauh darinya yang terkenal lezatnya itu.
Di sisi barat ke arah selatan ada bangunan mirip gereja bergaya gothic, dengan menara dan kubah yang unik. Apakah benar itu sebuah gereja, tokoh warga di sana mengatakan sebenarnya bangunan itu hanya rumah biasa. Pemiliknya seorang pengusaha batik. Rumah itu dulu juga digunakan untuk produksi batik. Namun tidak digunakan secara khusus untuk kegiatan keagamaan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Chubby Series #2 || Yang Tersayang
Fanfiction|Schweiden Adlers x Chubby Reader x MSBY Black Jackals| | Lokal AU! | Selain yang paling berharga Akan lebih baik bila kubisa Membuang segalanya Kenyataan hanyalah kekejaman Ah- Hingga hari kutertidur Dalam keabadian nanti Kumohon senyuman itu Tetap...