Program Kerja #1

345 46 5
                                    

Catatan :

'Tulisan seperti ini' - menandakan percakapan yang dilakukan melalui tulisan

'Tulisan seperti ini' - menandakan percakapan yang dilakukan dengan bahasa isyarat


**********

Hari pertama KKN diawali dengan sosialisasi pencegahan dan penanggulangan jentik nyamuk. Kageyama sebagai koordinator program kerja kali ini melakukan briefing singkat kepada rekan setimnya

Garis besar teknis pelaksanaan program kerja ini yaitu dengan memberikan penyuluhan, mengajarkan cara membuat obat jentik secara mandiri, lalu membagikan obat anti jentik.

Kegiatan diawali dengan melakukan penyuluhan tentang Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) di balai desa. Kegiatan ini dilakukan sebagai salah satu upaya untuk memerangi terjadinya penyakit demam berdarah.

Tempat pelaksanaan penyuluhan dipilih berdasarkan adanya laporan kasus demam berdarah di desa tersebut. Pelaksanaan program ini sendiri dilakukan selama beberapa hari. Pada hari pertama, mahasiswa bersama Koordinator Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) dari puskesmas terlebih dahulu melakukan survei di daerah sekitar rumah warga yang terjangkit demam berdarah.

Survei menyebutkan, 9 dari 10 rumah yang didatangi memiliki penampungan air yang terdapat jentik-jentik nyamuk. Setelah melakukan survei, berikutnya mahasiswa bersama Sanitarian dan Bidan dari Puskesmas Kecamatan memberikan penyuluhan tentang PSN di desa tersebut.

Dalam penyuluhan tersebut, materi yang disampaikan meliputi gerakan 3M-Plus, juru pemantau jentik atau jumantik, dan pengetahuan tentang penyakit demam berdarah. Mereka mengimbau masyarakat untuk rutin menguras dan menutup penampungan air, dan mencegah terjadinya genangan air di sekitar rumah. Untuk penampungan air yang cukup besar, warga diimbau untuk memberikan ikan pemakan jentik nyamuk.

Mahasiswa juga memberikan penyuluhan PSN kepada Perkumpulan PKK Desa di Balai Desa serta membagikan stiker berisi poster materi gerakan 3M-Plus dan tabel pemantauan jentik nyamuk.

Masyarakat dapat menempelkan stiker tersebut di depan rumah. Setiap rumah diharapkan memiliki satu anggota keluarga sebagai juru pemantau jentik atau jumantik yang bertugas memantau ada atau tidaknya jentik nyamuk di dalam dan di luar rumah, kemudian dilakukan evaluasi dan tindak lanjut terhadap hasil pemantauan.

Penyuluhan tentang PSN penting untuk dilakukan mengingat genangan-genangan air di sekitar rumah dapat menjadi sarang nyamuk. Di samping itu, kasus demam berdarah juga telah muncul sehingga diharapkan kasus DB nantinya dapat ditanggulangi dan jumlah kejadiannya tidak bertambah.

Tim dibagi menjadi lima kelompok kecil. Mereka berpencar ke penjuru yang berbeda. Mereka mulai jalan sekitar jam delapan pagi. Masing-masing kelompok membawa sebuah poster dan sepuluh kantung obat jentik.

Untuk pengadaan poster, seusai mendengar pengakuan Bu Karto semalam, Hoshiumi dan Atsumu bertugas pergi ke kota buat nyari tempat print poster yang cepat jadi. Bermodal motor pinjeman dari Pak RT, mereka akhirnya dapet tempat print di Jakal Bawah (Jalan Kaliurang selatan perempatan ringroad Kentungan).

Sedangkan untuk obat jentiknya sudah disiapkan oleh Kageyama sebelum berangkat ke Jogja. Obat jentik ini dibuat sendiri oleh Kageyama dan sebelumnya sudah pernah diikutkan dalam lomba paper. Hasilnya pun lumayan, juara satu disabet dengan mudahnya.

Kegiatan hari ini terlaksana dengan aman dan tertib. Warga yang sebelumnya sudah tau kalo bakal ada mahasiswa kkn pun antusias. Mereka aktif bertanya, sehingga terjalin komunikasi dua arah.

Obat jentik buatan Kageyama disambut baik oleh warga. Pasalnya, nyamuk memang merupakan masalah membandel yang terjadi tiap tahun. Tak heran jika banyak warga yang meminta obat lebih.

Setelah target 50 rumah terpenuhi, mereka kembali ke rumah Bu Karto. Beristirahat melepas penat. Tak lama, ketua kelompok alias Ushijima mengumpulkan semua anggota untuk evaluasi. Memaparkan apa saja yang terjadi selama pelaksanaan kkn hari ini dan bagaimana solusi dari kendala yang dialami supaya tidak terulang lagi.

Kageyama sebagai koordinator proker mencatat poin-poin penting dalam evaluasi. Hal ini dimaksudkan agar mempermudah dalam pengerjaan laporan dan berkegiatan proker lain. Selesai evaluasi, mereka diberi waktu bebas. Ada yang tidur, ada yang sholat, ada yang mandi, ada yang bersih-bersih. Meskipun begitu, tidak ada satu pun yang berisik. Siang-siang begini, biasanya Bu Karto sedang tidur. Maklum, sudah sepuh.

Kedua dosen pembimbing mereka cukup puas dengan hasil kerja hari pertama mereka. Walaupun mereka gak punya anggota cewek, mereka tetep terkoordinir, rajin, dan sesuai rencana. Gak ada yang males-malesan.

Di kala rembayung senja mulai menghias langit, (y/n) pulang. Tersenyum begitu manis dengan pipi bulatnya menyapa para pemuda tangguh yang sedang santai di ruang tamu rumahnya.

Satu langkah sebelum masuk ke koridor rumah, seseorang menepuk pundak (y/n). Ketika berbalik badan, ia dihadapakan dengan tubuh tegap Ushijima dengan wajah stoicnya.

(Y/n) tersenyum penuh tanda tanya sebagai respon. Sedikit terkejut ketika pria jangkung didepannya menunjukkan layar hape bertuliskan,

"Nanti mau ke masjid bareng?"

-----------------------

TBC

Chubby Series #2 || Yang TersayangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang