Program Kerja #4

165 30 9
                                    

"Sejak kapan rambutmu jadi item?"

"Tadi malem."

"Kok aku gak tau?"

"Kalian kan semalem ikut rapat sama bapak-bapak."

"Why suddenly?", mentang-mentang rambutnya pirang, sebuah suara menyahut sok English.

"Biar gak dikatai tua. Plus, mau ganti suasana."

"Weh, aku juga nyemir lah. Masa aku dikatai ubanan. Orang masih bugar gini", celetuk seseorang sembari memamerkan otot bicepnya.

"Gak usah, tambah aneh ntar."

Obrolan pagi di ruang tengah rumah Bu Karto sedikit heboh tatkala Bokuto, Sachiro, Pak Fukuro, dan Atsumu baru menyadari perubahan warna rambut Osamu dari yang awalnya abu-abu dengan undercut hitam menjadi full warna hitam.

Mereka bersepuluh memang tidur di satu ruang yang sama yaitu ruang tamu Bu Karto. Namun, ruang tamu tersebut disekat menggunakan kain menjadi tiga bagian. Sisi utama merupakan tempat meja dan kursi untuk menjamu tamu serta dua sisi lain untuk tidur dan peralatan para mahasiswa. Mereka bertiga tidur di sisi yang berbeda dengan Osamu sedangkan Pak Fukuro di kamar khusus. Tak heran jika baru mengetahui keesokan paginya.

"Persiapan udah beres semua? Sama hari ini sistemnya gimana?", tanya Pak Fukuro ke Ushijima

"Udah pak. Buat hari ini dibagi jadi dua tim. Komori, Hirugami--eh, maksud saya, Sachiro, sama Kageyama bertugas ngisi materi di balai desa. Sisanya ngelanjutin menyemen sungai", jelas Ushijima.

"Berapa lama?"

"Kalo yang di balai desa mungkin sampe jam satu pak. Bisa jadi sebelum Dzuhur udah selesai. Kalo yang di sungai, sampe jam tiga kayak kemarin."

"Yasudah, saya pagi ikut ke balai desa dulu. Nanti siang saya nyusul ke sungai."

Lepas dari rumah Bu Karto, mereka berpisah sesuai kesepakatan. Program kerja yang dilakukan di balai desa yaitu Pelatihan IT. Program ini diharapkan dapat membuat para warga memahami penggunaan software dasar seperti Microsoft Office, Adobe, Photoshop, dan Coreldraw, terutama para siswa SD, SMP, dan perangkat desa.

Selain itu, terdapat satu lagi program kerja yang pelaksanaannya dirangkap menjadi satu yaitu peluncuran website desa dan pembukuan administrasi desa secara online. Desa ini sudah terjamah koneksi internet dan komputerisasi. Namun, karena kurangnya pemuda, fasilitas tersebut belum dimanfaatkan secara optimal. Sehingga, kepala desa meminta dan menjadikan proker ini ke dalam kategori "Program Unggulan Masyarakat".

Komori sebagai koordinator proker membagi lagi tugas tiga orang yang bertugas di balai desa. Kageyama sebagai penanggung jawab pelatihan IT dan Sachiro penanggung jawab di pembukuan administrasi online. Sedangkan dirinya bersifat fleksibel, bisa masuk ke keduanya dan bisa juga sebagai PDD.

Peserta pelatihan IT sama seperti peserta proker sebelumnya yaitu anak-anak TPA yang sekolah di desa sebelah pada pagi lalu kembali ke desa ini saat sore. Bedanya, kali ini ditambah para perangkat desa. Sedangkan peserta pembukuan online hanya terdiri dari perangkat desa yang sedang menjabat tanpa anak-anak sekolah dasar dan menengah.

Pelaksanaan proker dipilih Hari Sabtu karena sekolah libur dan kantor desa tidak membuka pelayanan. Wajar, kedua instansi tersebut menganut sistem lima hari kerja. Agar tidak mengganggu kegiatan warga juga sih sebenernya.

"Mas Komori, PJ tiap sub-proker cuma satu orang aja?", tanya Pak Fukuro menghampiri Komori yang masih menyetting kamera DSLR.

"Iya pak."

Chubby Series #2 || Yang TersayangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang