12; Bonus Chapter

1.1K 154 53
                                    

"Masa sih, di kota sebrang ada zombienya?"

"Monster, bego!"

"Ck, sama aja!" Laki laki yang masih mengenakan seragam SMAnya itu menendang kerikil didepannya.

"Mau coba kesana?"

***

"Lelaki yang dikira gila bahkan disebut sebut pemberontak, 2 tahun lalu lenyap bagai ditelan bumi, kembali dan mengakui dirinya sebagai pemilik dari agensi WwN. Tak hanya itu, dia juga membantu seorang gadis yang selamat dari kota seberang."




"Kok lu dikatain gila?"

"Heh!"

"Woy!"

"Plis, masa iya gue bareng orgil? Nooo."

"Pemberontak? Pemberontak apaan woy, ga paham gue nih!"

"Apa jangan jangan, lu psikopat?"

"Mau kemana lu?"

Lelaki itu menoleh ke Rosé yang sejak kemarin malam tak henti henti mengoceh. "Kenapa? Mau ikut?"

Rosé tetap duduk di sofa, memandangi lelaki itu aneh. "Mau kemana?"

"Toilet."

"DIH OGAH WOY!"

"Yaudah santai." Kemudian lelaki itu pergi begitu saja. Meninggalkan Rosé sendirian di ruang tamu.

"Terus gimana ceritanya dia bisa disini lagi?"

Tak lama, lelaki itu kembali dan duduk disebelah Rosè sambil memainkan ponselnya.

"Kamu udah hidup enak sama saya, kenapa masih banyak tanya? Nikmati saja kehidupan kamu sekarang, atau saya buang kamu."

"Yaudah maap."

Ketukan pintu terdengar, tak lama kemudian seorang wanita datang sambil memeluk beberapa berkas dan membungkuk pada lelaki yang ada disamping Rosé

"Mohon maaf tuan."

"Ada banyak orang yang ingin bertemu, bahkan ada yang mau menerobos masuk, kami harus bagaimana?"

Lelaki disamping Rosé melempar ponselnya begitu saja dan keluar dari ruangan itu.

Sesampainya dibawah, dia mengumbar senyumnya.

"Tuan Winwin, bisa ceritakan anda kemana hari itu? Bagaimana bisa menjadi CEO? Kenapa anda membantu perempuan itu?" Kamera dan orang orang ada disekelilingnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Tuan Winwin, bisa ceritakan anda kemana hari itu? Bagaimana bisa menjadi CEO? Kenapa anda membantu perempuan itu?" Kamera dan orang orang ada disekelilingnya.

Seorang Winwin, yang dulunya di injak injak dan di cap gila. Kini menjadi orang besar.










Masih dengan senyum yang merekat, Winwin berkata, "pergi, atau saya bantai kalian semua?"

Mungkin dia benar benar gila.































Rosé ingin sekali menyusul Winwin, bukan tanpa alasan, tapi dia benci sendirian di tempat yang begitu sunyi. Yah, walau diluar sana sangat gaduh, tetap saja!

Karena Rosé merasa malas, dia menghidupkan televisi yang ada di ruangan Winwin dan tv menyala tepat pada saluran berita nasional.

"JAGA RUMAH, KELUARGA, DAN DIRI ANDA! BEBERAPA MONSTER DARI KOTA SEBERANG BERHASIL MENEROBOS PARA POLISI DAN TENTARA, BEBERAPA ORANG DI KOTA KITA TELAH TERINFEKSI—"

"KAK ROSÉ!" Rose tentunya menoleh ke arah sumber suara.





































































"Yoojung!"









"SEPERTINYA DUNIA BENAR BENAR AKAN DIKUASAI OLEH MONSTER!"








END

Aku ga tau mau bilang apa :')

Emm, maaf kalo ending/bonus ga sesuai harapan yah. Ini adanya di otak, huhu.

Makasih juga sudah mau baca, ngasih vote, komen, dan dukungan kalian, yah^^

Jangan lupa vote sama komennya!^^

Sampai ketemu di lain cerita!

Contagious | 95, 97, 99 LinesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang