8; Vertical

1.1K 205 39
                                    

"Tembak, Jun!"

"GA TEGAAA!" Berbanding terbalik dengan Rosé, Nayeon, dan Sihyeon. Yeonjun justru hanya merengek sambil menatap basokanya.

"YODAH LARI YUK!"

"ANJIR LAH, TADI KATANYA SERANG!" Tolong ingatkan Sungjae bahwa dia harus menusuk monster, bukan Yeonjun.

Yeonjun menelan salivanya kemudian mengarahkan basokanya pada salah satu monster.

Satu kalo tembakan dari basoka Yeonjun tepat di kepala, salah satu monster dari ketiganya kini tidak memiliki kepala.

"Mantap, dari tadi kek."

"Tembak lagi, Jun!" Bukannya menyerang para monster, kini Sungjae malah menjadi pemandu sorak dadakan untuk Yeonjun.

"Eh gue heran deh, Jun. Kenapa tadi pintunya ga lo basoka aja? Kita biar bisa keluar."

"Bodoamat bang, kita cari yang lain aja!"

***
Sowon, Eunha, Yuju, dan Lisa berlari kearah rooftop. Mereka baru tahu jika Nayoung memiliki rooftop, rooftop INI jelas lebih damai dan nyaman.

"Kayaknya gaada monster yang kesini, yah?" Yuju akhirnya dapat menghirup udara segar sambil tersenyum tipis.

Sedangkan Eunha, dia sedang melihat keadaan di luar rumah Nayoung. Nampak mengerikan, ada lebih banyak monster disana.

Kalau Eunha ingat ingat, tadi pintunya dibuka oleh Sungjae hingga banyak monster masuk, tapi bagaimana bisa pintunya tertutup rapat?

"Kita bisa cek keadaan dari sini, kayaknya kita punya kesempatan buat hidup." Walau penuh harap, Sowon mengatakannya dengan sangat lirih.

"Gue lapar lagi, nyesel tadi ga makan banyak dulu." Eunha ingin marah pada Lisa yang tak tahu waktu, tapi dia juga merasa iba pada Lisa.

"Dalam situasi kayak gini, apa yang kita butuhin itu susah." Eunha akhirnya memilih untuk menepuk pundak Lisa pelan, berharap itu dapat memberi Lisa semangat.

"Apa gue kasih tau yang lain? Biar mereka kesini, kita bakalan aman disini, kan?" Kini, Lisa menatap Yuju sedikit gugup.

Jelas ini bukan Lisa yang barbar seperti dulu.

"Kalo monster monster ngikutin, gimana?" Yuju jadi gelagapan mendengar kalimat Lisa. Tapi dia juga khawatir dengan teman temannya.

"Gue chat aja mereka, mereka kan bawa senjata, pasti yang ngikut langsung diserang, kayaknya kita harus diskusi disini." Mereka bertiga mengangguki penuturan Sowon. Untung saja ada Sowon yang dapat menyelesaikan ini.

***

"Katanya ada rooftop, kita harus ngumpul disana, kak Sowon yang ajak." Chaeyoung mengangguk pelan menanggapi Hyewon, tangannya, em, badannya masih bergetar. Dia baru saja menyerang beberapa monster bersama Tzuyu dan Hyewon.

"Tapi ke rooftop lewat mana?" Pertanyaan Tzuyu benar benar membuat kedua temannya mengangguk lemah.

"Iya juga, kita kan ga tau."

"Gue tau!" Ketika gadis itu menolehkan kepalanya ke arah Rosé yang baru saja berseru.

Rosé tersenyum tipis sambil menggoyang goyangkan tangan kirinya yang menggenggam gulungan kertas.

"Apaan tuh?" Bukan Chaeyeong, Tzuyu, atau Hyewon yang bertanya, tetapi Nayeon.

"Peta rumahnya kak Nayoung,"

Yeonjun memasang wajah tak percaya, "Gila gak sih? Rumahnya aja ada peta, sultan mah beda yak."

Tapi tak lama kemudian, Yeonjun meringis dan mengelus kepala belakangnya yang baru saja dipukul oleh Sihyeon. "Lu dari tadi ngapa salfok mulu, sih? Ada yang lebih penting nih!"

Contagious | 95, 97, 99 LinesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang