7; Kelemahan Setiap Monster

1.1K 219 37
                                    

Kalo ada typo kasih tau yak! Makasih :*

***

"KEMANA INI, ANJIR?" Jimin berteriak, dia terus menggunakan alat panahnya walau keringat sudah membasahi seluruh tubuhnya.

"YANG PENTING LARI DULU LAH!" Jihoon membawa tameng, dengan tongkat panjang yang sama persis seperti milik Minhyun.

Untungnya, monster yang mengikuti mereka tidak banyak. Ini akan meringankan mereka.

"Ikut gue!" Dengan nafas yang tercekat, Taeyong harus tetap berlari dan memimpin beberapa temannya ke tempat yang menurut Taeyong aman.

Mereka berlari sampai ke halaman belakang.

Hanya untuk bersembunyi.

***

"Aw!"

Monster yang baru saja masuk ke kamar itu mencari sumber dari rintihan Yena.

Iya, Yena.

"Anjirr, badan gu—" Sebelum monster menemukan mereka. Hangyul membekap mulut Yena dengan tangan kirinya dan membuat ekspresi untuk menyuruh Yena diam.

"Ken—"

"Stt!" Yena akhirnya diam tatkala Hangyul memberikannya tatapan maut.

Monster itu menghampiri meja tempat Hangyul dan Yena bersembunyi. Dengan tubuh gemetar, Hangyul tetap merangkak untuk menghindar dari monster itu dengan Yena di dekapannya.

Yena juga harus menahan rasa sakitnya. Ada banyak cakaran dan luka luka lainnya karena Yena sempat diserang monster sebelumnya.

Dengan sekuat tenaga Hangyul tetap bergeser pelan dengan posisi duduk. Yena menahan mati matian agar tidak menjerit. Sungguh, ini sangat sakit.

Hangyul dan Yena bersembunyi di bawah meja, monster itu semakin mendekat.

Air mata Yena tak henti mengalir. Antara takut, pasrah, dan sakit.

Tapi sia sia, monster itu menemukan mereka, karena meja tempat mereka bersembunyi, telah dilempar oleh monster itu.

Disisi lain, Jisoo dan Mina masih dengan tubuh beretar. Ingin rasanya mereka membantu Hangyul dan Yena tetapi rasa takut mereka jauh lebih besar. Mina bersyukur, ada korek api di dekatnya, kemungkinan itu milik Nayoung atau siapa pun Mina tak peduli. Mina segera mengopernya ke Jisoo karena Jisoo yang berada di posisi pinggir.

Jisoo mengerti, dia menyalakan korek api kayu yang Mina berikan padanya dan melemparnya segera ke monster raksasa yang hendak menyerang Hangyul dan Yena.

Untuk kali pertamanya, ini sesuai dengan ekspektasi Mina dan Jisoo, monster raksasa itu terbakar hingga membuatnya tak bergerak. Persis seperti patung yang dibakar.

Hangyul dan Yena segera menjauh dari monster itu. Jungkook juga sudah keluar dari tempatnya bersembunyi

"Parah lu, kook, cowok kok diem aja!" Sindir Mina ketika mereka berlima telah mengelilingi monster raksasa yang telah terbakar.

"Gue takut juga, bambank!"

"Gue pengen teriakkk." Mereka menatap Yena iba. Yena terus merintih dan memeluk dirinya sendiri.

Tapi tenang, Yena masih digendong oleh Hangyul.

"Teriak aja!" Yena menggeleng pelan —masih dengan merintih pelan di sela selanya— sebagai respon untuk ucapan Jisoo.

"Takut ada monster nyamperin." Yena berkata seperti ini karena Hangyul yang tadi memberi taunya kondisi saat ini.

Paling tidak pesan Hangyul tidak dianggap angin lewat oleh Yena.

Contagious | 95, 97, 99 LinesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang