1; Party

2.9K 319 101
                                    

"Mereka niat enggak, sih?" Benar benar, Nayoung sudah menunggu teman temannya yang lain.

Hari ini, hari Sabtu tanggal  18 Desember adalah hari ulang tahunnya, sekarang sudah jam setengah sembilan sedangkan acara harusnya mulai sejak tiga puluh menit yang lalu.

Tapi baru 16 orang dari 43 orang yang datang di pestanya. Ini hanya pesta kecil kecilan.

Yang datang ada Bobby, Jimin, Chaeyoung, Jisoo, Nayeon, Seolhyun, June, Lisa, Yeri, Hangyul, Yohan, Tzuyu, Minhyun, Jungkook, Taehyung, dan Yeonjun. 17 jika dihitung dengan Nayoung sendiri.

"Katanya sih, Seungwoo sama Eunbi bakalan dateng, tapi ga tau yah kenapa sampe sekarang belom sampe." Celetuk Jisoo, dia sibuk menonton tv milik Nayoung sambil meminum susu kotak rasa strawberry yang tadi dia ambil di kulkas milik Nayoung, sekalian menunggu teman temannya. Berasa rumah sendiri, hm.

Kebetulan, orang tua Nayoung sedang di luar kota.

"Udah sih, kalo pun cuma segini juga gapapa, yang penting ada yang dateng, dari pada gaada sama sekali, kan?" Nayoung melirik Yeri yang baru saja bersuara di dekat Jisoo —ikut menonton TV nya.

Nayoung mengangguk lemas, benar juga, harusnya dia bersyukur sudah ada yang mau datang. Sekitar setahun yang lalu, Nayoung itu ansos, tapi sejak bertemu Chaeyon dan beberapa temannya, Nayoung jadi punya teman.

Dulunya, teman Nayoung hanya Doyeon. Sekarang sudah tidak, beruntung lah.

Jadi, karna baru setahun dia membuka diri, belum banyak teman temannya sekarang, mereka juga harus bisa beradaptasi dengan sikap satu sama lain yang berbeda.

"Mangkanya, jadi orang tuh jangan cuek cuek banget, yang ramah gitu, jadi temen lo banyak, liat deh, sekarang giliran lo yang butuh jadinya mereka juga gak peduli amat sama lo." Lamunan Nayoung jadi buyar karena suara Seolhyun. Nayoung hanya tersenyum kecil, benar juga, dia kurang peduli dengan teman temannya, sifatnya yang tertutup, sinis, dan jarang berkumpul kadang membuat beberapa orang di sekitarnya kurang nyaman.

Melihat Nayoung yang tersenyum kecil membuat Seolhyun tersenyum miring, "Sadar kan, lo? Emang butuh di kasih pelajaran dulu biar sadar!"

"Udah, Hyun, jangan bikin dia makin sedih deh!" Akhirnya Bobby mengeluarkan suara sejak datang tadi. Entah sejak kapan dia sudah ada di samping kiri Jisoo dan merangkulnya.

Jangan tanya Jisoo, dia sedang berusaha melepas tangan kanan Bobby di pundaknya.

"Gapapa kok, emang bener kan?" Nayoung meringis, bisa bisanya dia mengatakan kalimat itu barusan.

"Udah udah, gimana kalo pestanya di—"

Brak!

"Pintu orang itu, hey!" Minhyun melotot pada orang yang baru saja masuk. Mereka bertujuh belas terkejut tatkala pintu rumah milik Nayoung di dobrak hebat.

"Ya maap." Ternyata yang datang ada 6 orang, yang baru saja meminta maaf adalah Jaehyun.

Enam orang itu adalah Yuta, Taeyong, Jaehyun, Mark, Mingyu, dan Bambam.

Sedangkan si pendobrak —Taeyong hanya berjalan ke arah sofa dengan wajah dingin.

Nayoung mendesis, "Lagian ngapa dobrak dobrakan sih? Pintunya ga di kunci, Bambang!"

Bambam mendelik,"Bukan gue yang dobrak, Maemunah!"

Tapi Nayeon dan Tzuyu malah tertawa.

"Bukan lo, pea!" Sungguh, ingin rasanya Jungkook membuang otak lemot Bambam ke rawa rawa.

"Belom mulai?" June menggeleng menanggapi pertanyaan Yuta.

"Muka kalian kenapa di tekuk gitu sih?" Baru saja Lisa melontarkan pertanyaan, pintu di buka dengan cara banting.

Contagious | 95, 97, 99 LinesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang