Ame 1

499 54 53
                                    

Suara kicauan burung yang terdengar begitu indah, kini harus terhenti saat seseorang dengan perawakan mungilnya berteriak cukup lantang dengan berbagai umpatan keluar dari bibir manisnya. Bukan hanya terhenti, semua burung itu bahkan sudah berterbangan menuju langit biru yang kini berubah menjadi mendung.

Tiap paginya akan seperti itu. Pagi akan begitu berisik di mansion megah itu kala orang itu merasa terusik.

Tinggal di sebuah mansion mewah dan begitu luas, namun sayangnya dirinya hanya tinggal seorang diri tanpa siapapun bersamanya. Walau terkadang beberapa hari sekali akan datang seorang yang bertugas membersihkan kebun seperti memotong rumput hingga memotong beberapa ranting yang mengganggu pertumbuhan pohon-pohon indah di sana.

Lelaki manis itu bernama Luhan, tinggal di sebuah mansion megah namun sepi seorang diri, terkurung di sana dan membuatnya melakukan semuanya sendiri. Bahkan dengan memasak ataupun merawat semua bunga yang sangat ia sukai.

RING

RING

RING

Suara telepon berbunyi. Sebuah telepon klasik terus berbunyi dan membuat pria itu mengumpat kembali.

"Sialan! Siapa yang menggangguku di pagi hari seperti ini!" Menarik gagang telepon itu dengan cukup kesal dan memberi bentakan pada orang yang ada di seberang sana.

"Sialan, kau mengganggu pagi hariku!" Terdengar kekehan singkat dan membuat raut wajah Luhan tidak senang. "Katakan apa maumu!"

"Ayolah aku tahu kau kesal, Eden" Luhan yang saat ini dipanggil Eden pun hanya berdecak kesal dan membuat orang di seberang sana tertawa.

"Pak tua, cepat katakan atau aku akan mencabut semua rambut putihmu dari kepalamu"

"Baiklah, tapi sayangnya aku harus berbicara pada Tuan Muda Luhan, aku tidak ingin dia terkejut saat seseorang tiba-tiba masuk ke mansion besar itu" walau mendengar semua umpatan dan kekesalan Eden, pria di seberang sana cukup sabar menghadapinya, seolah sudah mengenal cukup lama sehingga pria itu hanya tertawa dan menanggapinya dengan ringan.

"Luhan tidak ada. Sudahlah katakan, aku harus memasak"

"Baiklah, Eden aku sampaikan semuanya padamu, tolong kau katakan pada Tuan Muda Luhan selanjutnya. Besok akan datang seseorang yang akan menjaga tuan muda dan merawat rumah itu dengan baik. Aku memilihnya sendiri. Dia Sehun Oh, laki-laki berusia 23 tahun, dia akan menjadi kepala pelayan di sana. Aku berharap kalian bisa terbuka satu sama lain"

"Ck. Butler baru huh? Katakan padanya, aku tidak perlu hal seperti itu!" Maklum saja, sudah banyak butler ataupun maid yang bekerja namun berakhir mengundurkan diri karena merasa takut dan tidak betah berada di mansion yang sangat besar itu.

"Tuan Muda Luhan memerlukannya jadi aku harap kalian bisa akur, katakan pada yang lainnya juga" Eden terlihat kesal di sana dan alisnya pun terlihat berkedut.

"Tua bangka sialan! Aku bukan penerus atau pengirim pesan!" Menutup telepon itu dengan cukup kasar dan kembali membuat kicauan burung terdengar berisik di luar sana. Bahkan mendung yang awalnya ingin pergi pun kini datang kembali dengan gemuruh yang cukup keras hingga membuat tiap kaca bergetar karenanya.

"Pagiku benar-benar menyebalkan"

Dia Eden, usianya 16 tahun. Memang memiliki tempramen yang sangat buruk, namun Eden lah yang selalu melakukan pekerjaan dapur. Membuatkan berbagai makanan kesukaan Luhan dan kemudian setelah membuatkannya, Eden akan kembali ke tempat tidur dan membuat Luhan terbangun.

LOVE PETRICHOR (HunHan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang