Mobil Yibo baru saja keluar dari lingkungan kumuh tempat Zhanzhan tinggal ketika dia memutuskan memutar arah, dan memacu Lamborghini miliknya untuk kembali. Wajah dua orang berjas tadi begitu mengusik, perasaannya tidak enak, dia takut sesuatu yang buruk terjadi pada pria manis yang selalu tampak murung itu.
Dan benar saja, saat Yibo memasuki gang tempat Zhanzhan menghilang sebelumnya, terdengar sayup-sayup suara berat disertai lenguhan tertahan.
"Minggu depan ataupun sekarang sama saja. Dari mana kau bisa mendapatkan 6 miliar, jadi dari pada banyak alasan dan terus mengulur waktu lebih baik ikut kami. Nyonya Long Dhani bilang hutang mu akan dianggap lunas jika kau bersedia melayani Wen Qirong!"
Rambut Yibo seolah berdiri mendengar ucapan pria kekar yang saat ini tengah menyeret paksa Zhanzhan, mulut pria muda dengan baju tidur lucu yang lusuh itu sudah disumpal kain agar tidak berisik dan membangunkan penyewa kamar lain. Sementara seluruh kancing bajunya juga terlepas, memperlihatkan perut putih rata cenderung kempes. Rambutnya acak-acakan, menjuntai jatuh hingga menutup sebagian wajah. Membuat Yibo tidak dapat melihat ekspresi seperti apa yang sedang dia tampilkan sekarang. Namun, walau begitu pemandangan ini sudah cukup membuat Yibo nyaris kehilangan akal sehat. Penampilan berantakan Zhanzhan membuat api amarah dalam dadanya menari.
"Apa yang kalian lakukan?" Suaranya dingin meneror masuk ke gendang telinga dua orang yang tengah sibuk. Membuat adegan tarik menarik itu terhenti sesaat, dua pria besar tadi baru menyadari, bahwa ada orang lain selain mereka. Dan bahayanya, orang lain ini adalah Wang Yibo. Walau masih berusia belia, anak kedua Tuan Wang ini terkenal tidak pernah main-main jika berurusan dengan siapa saja yang berseberangan dengannya.
Di dunia kerja mereka yang penuh trik kotor, orang lebih memilih berurusan dengan sang kakak, Liu Haikuan. Anak angkat Tuan Wang itu terkenal masih memiliki belas kasih jika dibanding dengan sang pewaris kerajaan bisnis ini.
Si kekar bermata besar menjawab, sambil mengeratkan cengkraman di leher Zhanzhan yang terus meronta. "Bukan urusan mu!"
Wang Yibo mendengkus, dia menyeringai lalu berkata. "Tentu saja ini urusan ku, orang yang sedang kau cekik itu Gege ku."
Dua orang bertubuh kekar itu nyaris menjatuhkan rahang, mereka menganga tak percaya, sejak kapan Zhanzhan si miskin sial tidak berguna ini menjelma menjadi Gege calon pemimpin perusahaan besar. Tidak ada kabar tersiar, bahwa Tuan Wang kembali mengangkat anak.
Tapi, walaupun cukup gentar melihat lawan yang tidak seimbang, mereka juga tidak bisa seenaknya menyerah. Ada amukan Long Dhani dan Wen Qirong yang menunggu, tidak hanya mengancam hidup mereka, tapi juga hidup seluruh keluarga.
Jadi, jalan terbaik adalah katakan apa yang sebenarnya terjadi. Kedua pesuruh ini mencoba lepas tangan.
Sementara alih-alih puas dan tenang, wajah Yibo justru makin membiru marah. "Wen Qirong, bedebah sialan itu ... berani-beraninya dia." Si tampan mendesis sembari tertawa kering, matanya berkilat ganas.
Sebenarnya, dia sudah mengira apa yang telah terjadi pada Zhanzhan saat mereka bertemu beberapa waktu lalu di koridor hotel. Baju robek mengerikan, tubuh gemetar dan air mata yang menganak sungai sudah cukup membuat Yibo paham. Tapi dia tidak pernah menyangka bahwa Wen Qirong adalah pelakunya.
Pria tua itu, Yibo cukup mengenalnya karena beberapa bulan belakangan ini dia kerap datang ke Yeuhua untuk meloby beberapa projek besar yang ada dalam pengawasannya, membuat mereka tak sengaja sering bersua.
Wen Qirong, kau tunggu saja! Batin Yibo sembari mengepalkan tinjunya erat-erat. Dia lalu melangkah maju, sambil berujar dingin. "Lepaskan dia!" Titah mutlak itu diucapkan dengan gigi terkatup, dia tampak berusaha keras agar tidak sampai melampiaskan nafsu membunuhnya pada dua pesuruh malang yang kini terlihat ragu-ragu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Untitled
FanfictionKalau aku menghilang apakah semua akan usai? ⚠️Triger Warning⚠️ Self harm Bullying Suicide 21+