Warning: TYPO!!!!!
@@@@
Rasa pusing dikepalaku, membuatku susah membuka mata. Perlahan-lahan aku mencobamembuka mata.
Dan akhirnya berhasil...
Ya aku tahu aku lagi dirumah sakit.
Aku gak tahu siapa yang membawa ku kesini. Yang pasti dia telah menggagali rencana buat aku mati.
"Mama harusnya ngertin Vinra. Dia itu udah nangung semuanya sendiri ma. Apa mama gak kwatir sama dia. Dia hampir mati maa??"
Terdengar suara seseorang berbicara mungkin lagi menelpon.
Yudha Voice.
Pasti dia sedang berantam sama mama.
"Terserah mama mau datang atau tidak. Aku gak peduli sama mama. Mama gak punya hati,mama sibuk dengan keluarga baru mama. Tapi ingat kalau mama tua nanti dan susah, ditinggal suami mama sekarang. Jangan harap sepeser uangku dan Vinrania tak akan kukasih kemama. Ingat kata-kataku?"
Tes
Tes
Tes
Tes
Mama apakah aku gak berarti lagi dihidupmu? Sampai mama tidak mau mengunjungiku.
Apa aku seburuk itu mama.
"Dek. Kamu udah sadar? Apa kamu masih waras. Kamu hampir mati kekurangan darah dek?"
Setelah Yudha mengatakan itu Bisa kulihat dia mulai menangis memegang tanganku dan meremasnya sedikit.
Aku mulai berasa bersalah dengannya dia sangat menyayangiku. Tapi aku selalu berkata kasar kepadanya.
Dia rela mengancam mama demi aku.
"Abang.."
Ucapku memanggilnya dengan suara serak. Dia mendongkak tampak sisa-sisa air matanya.
Aku juga mulai menghapus air mataku.
"Apa? Ada yang sakit? Sini bilang abang, Abang usahain sembuhin adek, Ambil aja semua darah abang untukmu. Abang gak akan mau membuatmu sedih terus dek?"
Ucapnya tampak air matanya bermunculan kembali lagi.
Akupun memberanikan diri memeluk erat dirinya dan nangis sesedu-sedu.
"Abang maafin aku,aku selalu berkata kasar kepadamu. Aku cuma berfikir kau terlalu jahat meninggalkanku sendiri hiks...
Aku sayang sama mu bang, rasa cintaku kepadamu tak terhitung. Makasih buat darahmu bang. Aku mencabut semua perkataanku melarang kakak kerumah. Tolong kembali denganku. Hidup dan tinggal denganku. Aku sangat kesepian bang. Apa kita bisa kembali kayak dulu kak?"Ucapku panjang lebar, dia menjawab pertanyaanku dengan mengangguk.
" besok aku akan pindah kerumah, nanti habis pulang dari rs, langsung kerumah abangya oke?"
Akupun mengangguk dan makin memeluknya.
"Udahan dong peluknya. Abang gak nafas nih?"
Ucapnya sambil menggurau. Aku mencubit lengangnya.
"Bang lapar?"
Ucapku dia hanya menggeleng. Lalu mengambilkan bubur dan mulai menyuapiku.
¤¤¤
"Ishh.. ah abang nyebelin!"
Ucapku malah dihadiahi ketawaan super keras oleh bang Yudha.
Dia nyebelin. Ngejekin aku dengan Farel. Dia itu ternyata sahabat Farel.
Ternyata dia selama ini yang ngasih tahu Farel kesukaanku. Nyebelin sumpah!!!!!
"Berhenti ketawa bang!!"
Ucapku dan dia langsung diam dan berdiri duduk disampingku.
Untung ranjang rumah sakit ini agak luas, dia memeluku dari samping dan mencium puncak kepalaku.
"Kak kalau kayak gini. Kita kayak pacaran loh kak. Abang romantis binggo loh"
Tampak dia terkekeh sebentar.
"Biarkan saja abang cinta kok sama kamu. Kalau bukan saudara kandung udah abang pacarin kamu?"
Apaaan ini????
Mukaku kok jadi Bulshing gini sih ahhh..
Akupun mencubit lengannya dia meringis sedikit.
"Sakit sayang. Jahat banget?"
"Abang sih jail.?
Cleckk...
Tiba-tiba pintu rawat terbuka. Dan nampaklah mama dan papa. Eh dan keluarga mereka datang.
"Sayang kamu gpp?"
Aku diam saja. Tampak kak Yudha berdiri didekatku.
"Kalau mau lihatin Vinra. Satu- satu mama sama papa saja. Yang lain silakan keluar?"
Ucap kak Yudha dengan muka datar.
"Kamu ini apaansih. Biarkan saja ini kan keluarga baru kita"
Ucap mama sambil mengapit tangan suami barunya yang keliatin biasa aja.
"Kita? Hahah apa saya tidak salah dengar ucapan mama. Mama kira saya sudi punya keluarga baru? Hahah ENGGAK!!!!!"
Ucapku agak berteriak. Tampak semua orang yang ada diruanganku terdiam.
"Kalian semua bisa pulang. Dan saya tahu mama dan papa sebenarnya terpaksakan menjengukku. Itupun karena ancaman kak Yudha kan?"
"Sudahlah anggap sajaku mati, biar kalian gak repot denganku"
Ucapku sambil meremas tangan kak Yudha yang menggenggamku.
"Sayang papa gak sibuk kok? Kamu kalau ada kebutuhan minta sama papa ya?"
Ucap papa sambil mengusap kepalaku.
Miss Dad.
Aku meminggirkan kepalaku. Dan menatapnya mengejek.
"Sudahlah kalian pulang sana semua, aku butuh waktu istirahat"
Tampak mereka mulai keluar dari ruanganku.
Aku diam menatap depanku dengan kosong.
"Dek tidur ya?"
Aku mengangguk dan membaringkan diriku dikasur.
"Kak peluk?"
Ucapku. Dia menganguk dan tiduran disampingku sambil memeluku.
Dan akupun mulai terlelap.....
♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥
Part 3 done.....
Reading my novel yaa and vote...
Thanks all♡
Love Reader's♡
KAMU SEDANG MEMBACA
Vinrania's Love Story
RomanceDari dulu aku tidak pernah tahu apa itu cinta. Bagiku cinta itu hanya ada di novel-novel romantis. Kalau benar adanya cinta, orang tuaku tidak mungkin pisah. Dan aku tidak harus merasakan kesepian tanpa orang tua. menurutku cinta itu bulshit, hanya...