"Baik anak-anak apakah sudah jelas?"
Tampak semua murid mengangguk, biasa tadi wali kelas pada masuk kekelas masing-masing.
Dan memberi pengumuman tentang acara Ldks.
Sebenarnya itu acara membosankan sih.
Tapi karena aku malas aja dirumah, biasa setiap tahun aku ikut bareng Oche.
"Jadi gimana kamu ikut?"
Ucap seseorang diaampingku, siapa lagi kalau bukan Gio.
"Maybe"
"Apakah kau akan berbicara sesingkat ini kepada orang yang belum kau kenal lama?"
Aku menatap mukanya, ada kilatan sedih, yang terpancar dari matanya.
Aku bukanya gak mau balas panjang-panjang. Tapi aku lagi bingung aja kalau dekat sama Gio.
Sudah hampir sebulan lebih dia mulai perhatian gitu. Pernah minta no hp tapi aku gak kasih.
Eh malamnya dia udah sms aku, dan dia bilang dia dapat dari Oche. Dasar.
"Oke Listen, gue pergi ke Ldks dan kita akan jadi satu tim yang kompak oke!!!"
Ucapku kepadanya, dia tersenyum kearahku.
Deg!!!
Mirip!
Aku menatap kearah lain, senyumannya membuatku teringat kepadanya.
Oh ya aku kurang menceritakan tentang dia.
Dia yang selalu ada untuku selain bang Yudha.
Dia yang satu paket kesempurnaanya untuku.
Bohong kalau aku gak bilang kalau aku sayang denganya.
Tapi mungkin memang dia ditakdirkan Tuhan, sebentar untuk menemaniku menjalani hidupku yang sengsara ini.
Ya dia adalah..
Zaky Resia Abraham.
Kok mirip nama bang Yudha?
Ya dia adalah kembaran bang Yudha yang sudah meninggal.
Dia meninggal sudah 4tahun setengah.
Setelah dia meninggal semua kelakuan keluargaku mulai berubah.
Biasanya yang ceria, jadi muram.
Biasa yang ada acara ngumpul waktu makan, jadi makan sendiri-sendiri.
Dia memang pemberi keceriaan dalam hidupku dan juga keluargaku.
Tapi apa daya orangnya juga sudah meninggal.
Pulang sekolah ini aku ke makam bang Zaky deh.
.
.
.
.
.
.
.
.
"Bang ke makam bang Zaky ya?"
Ucapku kearah bang Yudha yang sedang fokus nyerir.
Dia menatapku lama, lalu mengangguk.
Tampak masih ada kilatan kesedihan dimatanya yang terpancar.
Siapa juga yang gak sedih kalau ditinggal saudara kandung. Apalagi kembaran sendiri.
Bisakulihat mobil bang yudha masuk kedalam pangkaran makam, dan segera memakirkan mobilnya dipakiran makan.
Aku sudah lama gak kesini.
Kami turun dari mobil, tadi dijalan depan bang Yudha sudah membeli bunga sekeranjang dan airnya.
Dia mengandeng tanganku dan membawaku kemakam bang Zaky.
Tibalah kami di sebuah makam yang rata dengan rumput buatan. Ya disini tampak semua kuburan sama.
Karrna ditanam rumput buatan agak mempercantik makam.
Batu nisan tersebut tertera.
Zaky Resia Abraham
Binti
Haikal Abraham26-07-1996
27-03-2012Aku berjongkok didekat pusaran bang Zaky.
Kurasa aku benar-benar kangen samamu bang.
Bang Yudha pun ikut berjongkok disebelahku.
Kami memanjatkan Al-Fatihah untuknya. Dan mendoakan agar bang Zaky ditempatkan di Surga Allah.
Aku merasakan detak jantungku yang berdetak sangat hebat. Saat aku mendoakan bang Zaky.
Ya jantung yang kupakai adalah jantung bang Zaky.
Ya aku dulu adalah seorang penyakit gagal jantung, dulu aku sangat membutuhkan jantung yang pas untuku.
Dulu bang Zaky diam-diam mencoba periksa ke rumah sakit. Dan hasilnya jantung bang Zaky pas untuku.
Dan tanpa pemberitahuan bang Zaky mendonorkan jantungnya untuku.
Kukira waktu itu, itu bukan jantungnya bang Zaky.
Tapi aku mengetahui kebesokan harinya saat bang Zaky sudah tidak ada didunia ini.
Saat aku menaburkan bungan tampak bang Yudha menangis.
Tapi ya seperti menangis anak laki-laki selalu disembunyikan.
Aku sangat merasa bersalah waktu itu dengan bang Yudha.
Tapi dia malah bilang bahwa itu semua memang takdir dari Tuhan.
Dan kita harus mengikutinya.
Dia berdiri mengadahka tanganya aku mengambil dan kami menjauh dari makam bang Zaky.
Makasih atas semuanya bang, dan maaf karena aku memisahkanmu dengan bang Yudha.
♥♥♥♥
Makasih ya!!!!!
Yang sudah baca!!!!!
LOVEREADERS♥
KAMU SEDANG MEMBACA
Vinrania's Love Story
Roman d'amourDari dulu aku tidak pernah tahu apa itu cinta. Bagiku cinta itu hanya ada di novel-novel romantis. Kalau benar adanya cinta, orang tuaku tidak mungkin pisah. Dan aku tidak harus merasakan kesepian tanpa orang tua. menurutku cinta itu bulshit, hanya...