R~|12|🍁

655 79 29
                                    





Tanpa menunggu jawaban Reina Sisi langsung berlari keluar Kamar Lina dan menuju kamarnya bersama Digo dengan air mata yang terus mengalir seraya bergumam nama Digo.

Sesampainya didepan Pintu kamarnya Sisi tanpa menunggu lama langsung saja membuka pintunya.

"Sayang... Mas.. Mas Digo. " Panggil Sisi masuk ke dalam kamarnya dan meneliti setiap sudut kamarnya, tidak ada Sosok yang Ia cari.

"Sayang kamu Dimana.. Mas!. " Panggilnya lagi berjalan memeriksa kamar mandi namun nihil, Digo tidak ada.

Sisi kembali memeriksa Digo Di Walk In Closet tetap saja hasil nya nihil.

"Kamu dimana.. " Ucapnya lirih terduduk dipinggir kasur. Tanpa sengaja matanya menatap Lemari yang hanya tertutup setengahnya saja. Dengan perasaan yang tak enak Sisi segera melihat isi dalam Lemari nya.

Dan...

"Enggk.. Ini semua gak mungkin hikss.. Hikss Kamu gak mungkin ninggali Aku kan Mas.. Hikss Kamu gak Pergi kan Sayang hikss. " Tangisnya pecah ketika melihat Isi Lemarinya Kosong tidak ada barang atau pakaian Digo satupun.

Sisi perlahan mundur hingga dirinya tak sanggup menahan tubuhnya dan perlahan dirinya merosot ke lantai dengan tangisnya.

Zaskiya, Zidan dan yang lainnya memasuki kamar Digo dan Sisi dengan terburu buru. Dan melihat keadaan Sisi yang membuat mereka Bingung.

"Ma.. Ada apa? Mana Papa Ma. " Tanya Zaskiya berjongkok Didepan Sisi dengan menangis menunduk.

"Hikss.. Hikss.. Hikss.. " Sisi hanya menangis.

"Mbak.. Ada apa, kenapa Mbak nangis? Kak Digo mana? Rein mana Om kamu. " Ujar Shilla bertanya pada Sisi dan Reina.

Reina menggelengkan kepalanya dengan air mata yang sudah mengucur deras.

"Ini ada apa sihh sebenernya?! Kenapa jadi malah tangis-tangisan gini!. Kenapa? Digo sekarat iyaa? Mana Dia.. Dia gk ada Disini kok. " Ucap Lina santai berdiri bersedakap Dada.

Sisi mendengar Ucapan Ibu nya langsung berdiri dan berhadapan Ibu nya dengan mata yang merah menghapus air matanya dengan kasar.

Lina terkejut dengan pergerakan Sisi yang Tiba-tiba dan menatapnya dengan amarah, begitupun juga dengan yang lainnya sama terkejut dengan gerakan Sisi.

"Apa Ibu bilang!! Ibu bilang Digo sekarat?! Iyaa?! Ibu senang Digo sekarat atau Mati iyaa!! Jawab Bu jawab!. " Sentak Sisi menatap Ibu nya dengan tatapan Marah.

"Si--Sisi apa ya-ng kamu katakan Nak. " Balas Lina seketika gaguk sekaligus masih terkejut dengan tindakan Sisi.

Bahkan yang lainnya sama hal yang dirasakan Lina. Tak menyangka dengan Sisi yang membentak Ibu nya yang selama ini Dia.. Ahhh kalian mungkin tau maksudnya.

"Kenapa Sihh Ibu lakui ini semua hahh.. Suami Sisi salah apa sama Ibu?! Mas Digo salah apa sama kita?! Dia udah baik banget sama kita.. Dia udah membuat kita seperti ini hidup enak punya segalanya.. Hikss dulu.. Dulu kita tidak bisa seperti ini sebelum bertemu Dia. Apa Ibu pernah berfikir kayak gitu hahh!! Sisi hikss Sisi salah Disini hiikss Sisi Istri yang gak tau diri hikss Sisi Istri yang Durhaka sama Suami Sisi hikss.. " Menutup wajahnya dan menangis deras.

Zaskiya yang ikut menangispun mendekati Mama nya dan memeluk menenangkan Mama nya.

"Ma.. " Zaskiya memeluk Mama nya erat.

"Sekarang Papa kalian pergi ninggali Mama hikss hikss.. Mama gak tau Dia dimana sekarang hikss hikss. " Lanjutnya menatap Kiya dengan sendu.

"Mama serius? Mama Bohongkan?. " Tanya Kiya memegang kedua pundak Sisi.

🍁RINDU🍁Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang